Bab 11 - She is so cute

12.5K 643 44
                                    

Sudah dua hari Daniel mendiamkan Anya, gadis itu juga tidak mau memulai pembicaraan karena takut akan nada dingin Daniel. Mereka hanya melakukan aktivitas pribadi dan bertanya seperlunya saja, membuat suasana menjadi canggung dan dingin.

Daniel menghabiskan sarapan dan kopi paginya lalu melangkah ke pintu apartemen sembari menjinjing tas kerja.

"Hati hati di jalan, semoga harimu menyenangkan" Ucap Anya di belakang Daniel.

Daniel menatap Anya yang hanya menundukkan kepalanya lalu menghela napas. "Aku pergi"

Anya mengangguk dalam diam.

&&&

"Sir" panggil Arlene.

Daniel tersadar dari pikiran dalamnya lalu menoleh ke arah Arlene yang memandangnya dengan tatapan bingung.

"Sir. Are you okay?"

"Ya. Kenapa?" tanya Daniel tidak mengerti.

Arlene tersenyum pelan. "Tidak apa apa" wanita itu kembali menjelaskan jadwal Daniel mulai dari pagi hari sampai menjelang malam.

Daniel hanya diam mendengarkan, ia memegang berkas di tangan, telinganya mendengar penjelasan Arlene namun tidak untuk pikirannya, laki-laki itu memikirkan tentang mimpi buruk yang ia alami dan Anya yang tidak berani menatap langsung ke matanya membuatnya menjadi gusar.

&&&

"Aku pergi" Ucap Daniel yang berdiri di depan pintu apartemen. Laki-laki itu menatap Anya yang menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Aku sudah tidak marah padamu, berhentilah menundukkan wajahmu"

Anya mendongak dan menatap cerah, senyum lega terpancar dari wajahnya. "Benarkah?" Tanya sang gadis antusias. Suasana canggung selama dua hari yang ia jalani sangat tidak menyenangkan.

Melihat tatapan antusias membuat Daniel ikut tersenyum. Anya terlihat seperti kecil yang diberi hadiah. Memandangnya dengan pandangan berbinar-binar. Terlihat sangat manis di mata Daniel.

"Ya. Tapi sekali lagi kau masuk ke ruang kerjaku tanpa izin aku akan memecat mu tanpa berpikir dua kali" Ucap Daniel mengancam kosong. Namun sangat berpengaruh terhadap Anya.

"Aku minta maaf Daniel, aku tidak akan mengulanginya lagi" Anya berjanji dengan yakin, gadis itu kemudian membungkukkan badannya. Meminta maaf dengan tulus.

"Ya ya. Aku berangkat" Daniel tanpa sadar mengacak pelan rambut panjang Anya. Ia sudah tidak lagi mempermasalahkannya.

Anya tersenyum lebar, sangat senang dengan belaian lembut tangan Daniel di kepalanya, sangat jarang ada yang mengacak pelan rambutnya. "Hati hati di jalan"

Beberapa detik kemudian ia tertegun akan rasa bahagia yang menjalar ke hatinya. Jangan terkecoh Anya, dia adalah playboy. Kau harus terus membangun tembok pertahanan milikmu.

"Oh ya, aku akan pulang larut malam, jadi jangan buatkan makan malam untukku" Daniel berpamitan lalu masuk ke dalam lift.

Anya hanya menganggukkan kepalanya.

&&&

Anya sedang menonton TV, berkali-kali ia mengganti channel karena tidak ada yang menarik perhatiannya. Sebenarnya gadis itu sedang menunggu Daniel pulang, ia tidak tahu mengapa ia melakukan itu.

Anya hanya tau bahwa seseorang akan senang jika ada yang menunggunya di rumah. pemikiran itulah yang membuat sang gadia memutuskan untuk menunggu Daniel pulang.

"Hey, wait. Be patient Jeslyn"

Suara Daniel membuat Anya menoleh dan beranjak menghampiri laki-laki itu sembari tersenyum senang, namun senyuman senang Anya menghilang ketika melihat Daniel dan seorang wanita yang memakai pakaian seksi sedang berciuman di depan pintu.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang