Bab 14 - Beautifull

10.5K 651 48
                                    

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Daniel kepada sekretarisnya ketika ia sampai ke ruang kerja pribadinya.

Daniel duduk, mengambil dan membaca berkas laporan tentang proyek Mahattan House dengan wajah serius, sesekali kening mengerut dan mencoret beberapa bagian dalam berkas tersebut dengan bal poin.

"Siang ini anda akan bertemu dengan Mr Park Joseph di restoran Fig & Olive, dan jam 3 sore akan bertemu dengan Mr Deriel Anhartd" jelas Arlene dengan buku catatan di tangannya.

"Dan untuk besok? Apa jadwalku kosong?" tanya Daniel kembali. Ia ingin menghabiskan waktunya di rumah, sudah sangat lama ia tidak mengambil masa cuti dan bersantai di rumah, hari liburnya akan menyenangkan kalau ia bisa mengganggu Anya dan membuat gadis itu geram. Ekspresi gusar sang gadis menjadi suatu kesenangan bagi Daniel. laki-laki itu tersenyum lembut membayangkan wajah Anya yang memerah karena marah.

"Jadwal anda kosong sampai sore hari, malamnya anda akan menghadiri pesta pertunangan putri Mr Abraham Smith" jelas Arlene.

Daniel sedikit mendongak dan menatap kearah Arlene. Alisnya terangkat sebelah. "Apa kau pernah memberitahuku tentang pesta itu?" Ia tidak mengingat akan undangan pesta tersebut.

"Saya sudah pernah memberitahu mu sir, undangan tersebut sampai dua minggu yang lalu" jawab Arlene meletakkan sebuah undangan di meja kerja bosnya.

"Baiklah. Kau boleh kembali ke mejamu" Daniel mengibaskan tangannya, matanya menatap undangan dengan design mewah dan menghela napas panjang. Daniel sebenarnya tidak ingin menghadiri pesta atau acara formal apapun karena acara tersebut mengharuskannya membawa pasangan dan jika ia menghadirinya seorang diri maka akan menjadi perbincangan yang hangat diantara para tamu.

Bagaimana tidak? Seorang lady killer seperti nya, yang sudah menaklukkan banyak hati wanita menghadiri pesta seorang diri. Daniel tidak akan pernah membawa siapa pun dari wanita yang pernah ia kencani ke acara formal karena akan membuat sang wanita merasa spesial dan lebih buruknya mengumbar kepada media massa atau menyebarkan rumor bahwa ia pacar dari seorang Daniel Millard yang sangat kaya raya.

"Besok akan menjadi malam yang melelahkan" gumam Daniel memejamkan mata. Ia akan menghadiri pesta pernikahan tuan Abraham Smith seorang diri, tidak mungkin ia melewatkan undangan kliennya tersebut, Daniel berdecak kesal karena ia akan melewatkan kesempatan untuk menggoda Anya.

Anya?

Senyum Daniel mengembang ketika mengingat pembantu miliknya. Sebuah pemikiran terlintas di kepala laki-laki itu.

&&&

"Apa kabar Deriel?" Daniel menjabat tangan seorang laki-laki bertubuh semampai, memakai blazer coklat yang ia gulung sampai siku.

"Baik. Kau sendiri?" Deriel berbalik tanya.

"Baik dan masih tetap tampan" Daniel tersenyum angkuh.

"Narsis mu tidak pernah berubah" Ucap Deriel menggelengkan kepalanya.

Daniel hanya tersenyum miring. "Silahkan duduk"

Keduanya duduk di sofa yang terletak di samping ruang kerja Daniel. Hari ini mereka akan menandatangi kontrak kerjasama proyek Mahattan House.

"Kau membawa kontraknya kan?" tanya Daniel memastikan.

"Tentu saja" Deriel mengeluarkan sebuah berkas tebal dari tas kerjanya dan meletakkannya di atas meja.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang