Bab 49 - Lovey Dovey

3.6K 92 2
                                    

“I am home” ujar Daniel senang.

Tatapan bahagianya berubah menjadi kesal ketika melihat Erick yang sedang berbincang dengan Anya.

“Welcome back. Aku pikir kau akan kerja lembur Daniel” ujar Anya menghampiri Daniel dan mengambil alih tas kerja kekasihnya.

“Why that things is here?” tanya Daniel kesal.

“So rude. Don’t address me ‘things’” Jawab Erick memasang raut wajah kesal.

“Untuk apa kau kemari?” tanya Daniel tidak menghiraukan perkataan Erick.

“Tentu saja untuk mengunjungimu. Mengapa kau tidak bilang kalau Anya kecelakaan? Teman macam apa kau ini?” tanya Erick kesal.

“Aku tidak punya teman sepertimu” jawab Daniel sekedarnya.

Erick berdecak kesal.

“Kau ingin makan malam atau mandi terlebih dahulu Daniel?” tanya Anya mengalihkan pembicaraan.

“Aku akan makan malam terlebih dahulu An” jawab Erick.

“Anya tidak bertanya padamu, lagipula kenapa kau sangat yakin aku akan mengizinkanmu untuk makan malam disini?” tanya Daniel sarkastik.

“Oh man. Pendendam tidak baik untuk hatimu Daniel, Anya tidak suka laki-laki yang kekanakan. Marah hanya karena hal sepele” ujar Erick membela diri.

Daniel memenjam matanya dengan kesal, ia berpikir bahwa malam ini ia akan kembali bermesraan dan bersenang-senang dengan Anya tanpa pengganggu dari siapapun. Namun perkiraannya salah besar.

“Dia sangat menggangguku” gumam Daniel pelan.

&&&

Daniel baru keluar dari kamar sambil menggosok rambutnya yang basah, gerakannya terhenti ketika melihat Erick yang tertawa tanpa bersalah bersama Anya membuat kecemburuan yang tidak Daniel rasakan selama beberapa waktu terakhir muncul langsung dalam level akut.

“You pissed me off” ujar Daniel melemparkan handuk kecilnya ke muka Erick dengan kesal.

“What is wrong with you?” tanya Erick terkekeh. 

Anya hanya tersenyum melihat pertengkaran kedua sahabat itu, mereka bertiga pun menyantap makan siang bersama.

&&&

“Jangan lupakan obatmu Anya” ujar Daniel mengingatkan.

Anya mengangguk dan tersenyum. Daniel mendekat dan membelai lembut wajah Anya kemudian laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Anya.

“Ehem” Erick berdehem sesaat.

Anya segera menjauhkan wajahnya dari Daniel, ia memalingkan wajahnya dengan wajah memerah, sesaat ia melupakan kehadiran Erick di apartemen kekasihnya. 

Sedangkan Daniel, lelaki itu memenjam matanya menahan kekesalan dari detik ke detik menjadi semakin memuncak ke ubun ubun kepalanya, alisnya berdenyut memperlihatkan betapa kesalnya lelaki itu.

“So lovey dovey. Let me join as well” ujar Erick tanpa bersalah.

“I swear I will rip your balls. Go home” usir Daniel dengan suara tinggi.

“Aku akan menginap di apartemenmu. Kau tidak kasihan melihat temanmu terlunta lunta di jalanan? Aku tidak punya tempat untuk pulang Daniel” pinta Erick dengan ekspresi kekanakan. 

“What do I care? Go home. Right now” Usir Daniel tidak peduli. 

“Daniel. Please. Pretty please, I beg you. I don’t have a home right now” Erick masih memohon dengan ekspresi menggelikan. 

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Where stories live. Discover now