Bab 43 - Insolent Pervert

3.9K 141 36
                                    

Ashlee meneguk cepat vodka dingin dari gelas kaca tanpa kaki, ia sedang berada di sebuah bar mewah tidak jauh dari tempat pemotretan. Wanita itu kembali teringat akan perkataan Daniel yang ingin memutuskan hubungan dengannya dan juga akan ciuman Anya di pipi sangat lelaki. 

Ashlee kembali meneguk minuman beralkohol tinggi lalu membanting kuat gelas itu ke atas meja. "Brengsek. Aku merasa kalah dengan perempuan jalang itu?. Heh jangan bercanda denganku"' Dada wanita itu naik turun menahan emosi. 

Nathan yang baru tiba di bar mengernyit ketika melihat Ashlee yang duduk tidak tenang di bangku bar. 

"Anya. Pelacur itu. Aku akan memberinya pelajaran karena telah membuatku marah" teriak Ashlee meracau. Pengaruh alkohol membuatnya tidak bisa mengendalikan emosinya.

"Ashlee kau sudah mabuk. Ayo kita pulang" Nathan mengambil gelas dari tangan Ashlee dan membantu wanita itu untuk duduk tegak.

Ashlee menepis kasar tangan Nathan. "Aku belum mabuk. Aku masih bisa minum beberapa gelas lagi".

"Tidak. Kau tidak bisa minum lagi" Nathan kembali mengangkat lengan Ashlee.

"Jangan menyentuhku. Hanya Daniel yang bisa menyentuhku. Kau mengerti?" Teriak Ashlee dengan mata nyalang. 

"Ashlee" Nathan menatap tidak suka ketika mendengar nama Daniel.

"Anya, aku akan membuatmu menghilang dari dunia ini. Kau tunggu saja" teriak Ashlee menggebu-gebu. Sedetik kemudian tubuh terhuyung ke samping. Nathan dengan sigap menangkap tubuh Ashlee.

"Daniel. Aku mencintaimu" Gumam Ashlee pelan lalu ia tertidur.

Nathan hanya menghela napas panjang.

&&&

Anya membuka mata dan menatap langit-langit kamar lalu menoleh ke samping, melihat jam weker yang menunjukkan pukul 6 pagi.
"Terima kasih karena masih memberikan hidup kepadaku, semoga hari ini akan jadi hari yang menyenangkan" Anya berdoa rutinnya sembari tersenyum.

Gadis itu menggerakkan badannya ke kanan dan kiri, melemaskan otot-otot yang kaku karena tidur lalu melangkah ke kamar mandi. Beberapa waktu kemudian ia keluar dari kamar, membetulkan rambut panjangnya lalu melangkah ke kamar Daniel.

Anya menekan handel pintu lalu melihat Daniel yang masih nyaman tertidur, gadis itu tersenyum lembut. Seiring langkahnya masuk ke dalam kamar Daniel, hatinya mulai berdetak diluar kenormalan dan kemauannya. Berdetak semakin kencang dan kuat dari detik ke detik.

"Morning Daniel" Sapa Anya dengan suara pelan. 

Anya meletakkan tangannya di belakang punggung dan sedikit membungkuk untuk sekedar melihat wajah Daniel yang tertidur pulas. Wajah tampan laki-laki itu tampak seperti bayi yang sedang tidur. Terlihat sangat manis di mata Anya.

"Daniel. It's time to wake up" Ucap Anya sedikit menaikkan volume suaranya.

Daniel merespon, ia menggeliat sejenak lalu kembali tidur membuat kesabaran Anya semakin menipis.

"Hey. Wake up. You tell me to wake you up aren't you?" ujar Anya bersuara seperti biasanya.

Lagi-lagi Daniel hanya menggeliat lalu kembali melanjutkan mimpinya. 

"Daniel. Come on. its nice weather to...kya!! " Anya memekik terkejut karena Daniel menarik tubuhnya dengan tiba-tiba. Lelaki itu kemudian memeluknya.

"Daniel. Bangun, aku bukan bantal guling" Anya mencoba melepaskan dirinya dari kungkungan lengan kekar Daniel.

"Just a bit longer Anya" gumam Daniel dengan mata masih terpejam.

Anya menyipitkan matanya dan mendorong dada bidang Daniel untuk menjauh darinya. "Kau sudah bangunkan? Sekarang lepaskan aku".

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang