Bab 24 - The Story Begin (1)

9.3K 573 38
                                    

20 tahun yang lalu. 
Jakarta, Indonesia. 

Daniel melihat ke kanan dan kiri untuk mencari Jason dan Anya yang sedang bersembunyi, mereka sedang bermain petak umpet dan sekarang giliran Daniel yang bertugas mencari Jason dan Anya.

Mereka bermain di taman belakang rumah yang terdapat beberapa pohon, kolam renang dan beberapa bunga yang di tanam di pot-pot besar.

"Jason aku tau dimana kau bersembunyi" Teriak Daniel memancing adiknya agar membuat suara.

Berhasil, Jason yang terkejut tidak sengaja berpindah posisi dan menyebabkan suara karena kakinya bergesekan dengan ranting pohon.

"Aha! I Got you" Daniel memeluk Jason dari belakang.

Daniel dan Jason tertawa terbahak-bahak lalu beberapa saat Daniel yang sadar bahwa Anya masih bersembunyi menghentikan suaranya dan membungkam mulut Jason agar berhenti. "Sshh" Daniel meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

Jason mengangguk antusias.

"Ira" panggil Daniel sambil melihat sekelilingnya.

Tidak ada suara apapun. Ia mencari di antara pot pot bunga namun tidak juga bertemu. Jason yang sudah tertangkap terpaksa menunggu di bawah pohon tempat Daniel memulai hitungannya.

Daniel menghela napas, cukup sulit mencari Anya.

"Ira, kau dimana?" Daniel kembali memanggil Anya berharap gadis kecil itu keluar dari persembunyiannya. Namun tidak terdengar suara Anya yang menjawab.

Sebuah ide tercipta di kepala Daniel. "Ah. Aku jadi lelah, kalau saja Ira membawakan minuman untukku" Ia berkata dengan suara keras.

Anya yang bersembunyi dengan pohon paling belakang terkejut, ia merasa ingin keluar dan mengambil minuman untuk Daniel, bagaimana pun ia adalah anak pembantu.

"Ya ampun, aku sangat kehausan karena harus mencari Jason. Minum es jeruk pasti sangat enak" Ucap Daniel dengan suara keras kembali.

Jason hanya tertawa dengan sandiwara kakaknya. 

Anya akhirnya memilih untuk keluar. "Aku akan segera mengambilnya tuan muda"

Daniel berbalik badan ketika mendengar suara Anya dan tersenyum menang. "Kau tertangkap Ira" Daniel tersenyum menyeringai.

Anya menggeleng tidak setuju. "Aku belum tertangkap, aku keluar karena tuan muda ingin diambilkan minuman. Setelah itu baru kita akan bermain petak umpet lagi".

Jason tertawa. "Kau kena jebakan kak Daniel, kak Ira. Dia berkata seperti itu karena ingin membuatmu keluar" Jason yang berjalan menghampiri Daniel lalu mereka berhigh five ria merayakan kemenangan Sang kakak. 

Anya tersadar dan terperangah karena betapa mudahnya ia tertipu oleh Daniel. Laki-laki itu hanya tersenyum menang.

"Tuan muda, makan siang sudah siap" panggil Hanna menginterupsi.

"Baik, kami akan segera masuk" Jawab Daniel dan Jason bersamaan.

Anya berlari ke arah ibunya. "Ibuk" 

Hanna tersenyum dan mengulurkan tangannya, menangkap tubuh kecil Anya. "Kau juga harus makan siang"

Anya mengangguk lalu melambaikan tangannya ke arah Daniel dan Jason yang tersenyum.

"Ayo kita masuk" ajak Daniel.

Jason mengangguk. Mereka pun masuk ke dalam rumah menuju ruang makan.

Sudah tiga bulan Daniel tinggal di rumahnya Evan. Ayah kandungnya. Walaupun sedikit sedih karena sampai saat ini ibunya belum juga meminta bertemu dengannya. Tidak seperti janji yang ibunya katakan bahwa akan sering mengunjunginya. Namun kesedihan itu tertutupi dengan kehadiran Jason dan Anya yang selalu menemaninya dalam rumah tersebut.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang