Bab 12 - Don't get sick Anya

10.7K 601 38
                                    

Maap kalau masih ada typo..

Selamat membaca

**************************

Anya meletakkan dua piring sarapan pagi lengkap di atas meja, terdapat roti, sosis, telur mata sapi, jamur dan hash brown dalam satu piring lalu meletakkan secangkir kopi panas yang sangat harum.

Daniel melangkah ke ruang makan dan tersenyum ketika menghirup harumnya kopi kesukaannya. Ia mengambil tempat duduk dan memulai sarapan pagi.

"Wanita yang kau bawa semalam tidak ikut sarapan?" Anya melihat keluar ruang makan dan tidak mendapati siapa pun.

"Dia sudah pulang" komentar Daniel tenang.

"Apa? Kenapa?" tanya Anya tidak mengerti. Ini masih pagi dan Daniel sudah memulangkan wanita yang bermalam dengannya?.

"Untuk apa aku membiarkan Jeslyn berlama-lama disini" Jawab Daniel tenang.

Mata Anya membulat. "Tapi.. Tapi bukankah kalian baru menghabiskan malam bersama?"

Daniel menatap Anya bingung. "Terus apa masalahnya?"

"Mengapa kau malah bertanya padaku, harusnya aku yang bertanya kenapa malah memulangkannya pagi-pagi buta, seharusnya kau memperlakukannya lebih baik lagi Daniel" Anya menjadi frustasi. Ia sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran Daniel.

"Aku tidak mau membuatnya merasa spesial, dia akan menjadi menyusahkan nantinya" Daniel mengangkat bahunya acuh tak acuh.

Anya semakin terperangah. "Anyway, jangan melakukannya di kamar tamu. Aku jadi tidak bisa tidur karena suara berisik wanita mu"

Alis Daniel terangkat. "Aku yakin kamar apartemenku kedap suara, mengapa kau tau aku melakukannya di kamar tamu?"

Anya memejamkan mata sejenak, menyesali perkataannya. Sedangkan Daniel menyeringai ketika mendapatkan suatu pemikiran baru dalam kepalanya. "Kau mengintip dari beranda kamarmu? You bad girl Anya~"

"Tidak. Aku tidak sengaja mende..." penjelasan terputus ketika teringat akan desahan wanita yang bernama Jeslyn. Anya berdecak kesal dengan wajah memerah.

Seringai Daniel semakin melebar. "Peek is not a good deed An"

"I did not" Bantah Anya dengan wajah semakin memerah. Ia berjalan cepat ke dapur.

"Shit, mengapa aku begitu ceroboh" gumam Anya kesal. Gadis itu menghela napas panjang lalu melanjutkan kembali kegiatan bersih-bersih.

"Anya. Aku akan pergi" Ucap Daniel mengingatkan.

"Ya. Hati hati di jalan" Anya menjawab dari dapur.

"Kau tidak mengantarkan ku?" Daniel berdiri di dinding pembatas dapur dan ruang makan.

Anya melihat lalu berjalan ke pintu apartemen. "Hati hati di jalan, semoga harimu menyenangkan" Gadis itu tersenyum mencoba melupakan hal memalukan yang terjadi di meja makan.

Daniel menatap Anya lama dengan raut wajah melucu, tidak lupa dengan seringai khasnya.

"Stop looking at me in weird way Daniel, I said I did not peek last night" Anya merasa terintimidasi oleh tatapan Daniel.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang