Bab 28 - Opposite

261 14 0
                                    

"Apa hanya ini saja yang bisa kalian ajukan kepadaku?!" Tanya Daniel kepada para manajer yang mengurus proyek Beverly Hills yang ia dapatkan dari kerjasama dengan Abraham Smith.

Para manajer dan supervisor menundukkan pandangan mereka, mereka hanya terdiam karena tidak ada ide lain yang bisa mereka ajukan kepada Daniel.

"Aku bertanya apa hanya ini saja yang bisa kalian ajukan kepadaku?" tanya Daniel penuh penekanan.

Para manajer dan supervisor hanya terdiam, wajah mereka semakin menunduk dalam.

"Bagaimana bisa kalian mengajukan konsep sampah seperti ini, aku memang mengatakan konsep bangunannya harus klasik tapi bukan berarti gaya arsitektur victorian saja yang bisa kalian pikirkan bukan?" jelas Daniel sambil melempar berkas di tangannya ke atas meja dengan kesal. Para manajer dan supervisor tersentak pelan.

Semenjak kepergian Anya, emosi Daniel menjadi tidak terkendali. Ia memenjam matanya berusaha untuk tenang.

"Aku ingin kalian mengkonsep ulang gaya arsitekturnya, ke depannya aku akan memecat kalian kalau kalian cukup gila sampai berani mengajukan kembali konsep sampah seperti ini. Kalian mengerti?" ujar Daniel.

"Yessir" jawab mereka serentak.

"Rapat dibubarkan".

Para manajer dan supervisor seperti mendapatkan amnesti, mereka segera membereskan berkas mereka dan keluar dari ruang rapat secepat mungkin karena akhir-akhir ini CEO mereka mempunyai hobi emosi pada kesalahan kecil yang sebelumnya tidak di hiraukannya.

Daniel memijit pelan ujung hidungnya lalu menghela napas panjang. Ia sadar bahwa ia sudah mencampur adukkan masalah pribadi kedalam pekerjaan, namun Daniel tidak tahu harus bagaimana mengatasi moodnya yang memburuk dari hari ke hari. Daniel kembali teringat kepada Anya, tangannya terkepal kuat.

Ia sudah menanyakan keberadaan Anya kepada Cecil, namun lagi- lagi manager bar L'Espere mengatakan tidak tahu keberadaa gadis itu. Daniel bingung dengan hatinya, ia tidak tahu sejak kapan Anya mulai menempati posisi yang spesial di hidupnya, karena kebersamaan mereka selama hampir dua bulan ini membuat Daniel lupa akan kehidupan sebelum ia bertemu dengan Anya. Kehidupan yang penuh dengan kesendirian.

"Shit, kau ada dimana sebenarnya Anya?" tanya Daniel kepada dirinya sendiri,

Suara ketukan pintu membuat pikiran Daniel menjadi buyar.

"Masuklah"

Arlene masuk dan membungkuk pelan badannya. "Mr William sudah datang sir"

Rahang Daniel mengeras, tangan kanannya mencengkeram kuat balpoin. "Baiklah, suruh dia menunggu di ruanganku"

Ia melangkah keluar menuju ruangannya.

"Hai kak" ujar Jason dalam bahasa Indonesia. Ia tersenyum menyeringai.
Daniel menghampiri adiknya dan mencengkeram dasi Jason dengan kesal membuat adiknya terkejut.

"Dimana Anya?" Tanya Daniel tanpa basa-basi.

Jason menaikkan alisnya. "Aku tidak mengerti pertanyaan mu, bukankah kak Ira ada di apartemen mu?".

Daniel semakin mencengkeram kuat dasi adiknya. "Jangan membohongiku Jason! katakan dimana Anya?!"

Jason menatap tajam kakaknya dan dengan gerakan cepat ia melepaskan cengkeram Daniel dari dasinya. "Untuk apa aku berbohong, aku tidak sepertimu kak".

Tangan Jason mengepal melihat tatapan penuh kebencian yang Daniel perlihatkan.

"Jadi dimana Anya sebenarnya?" tanya Daniel pelan.

Kening Jason berkerut. "Apa maksudmu kak Ira dimana?"

"Dia keluar dari apartemenku, ia pasti terpengaruh oleh kata-kata mu kan?" Daniel memandang adik tirinya penuh kecurigaan.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang