Prolog

23.2K 945 37
                                    

Selamat malam semuanya.. Hehe.. Maaf malam-malam udah ganggu kalian ^^.. Saya bakal posting ulang cerita saya sebanyak sepuluh bab pertama di wattpad dan bab selanjutnya di goodnovel. Kalian bisa baca versi tamatnya disana. Bisa pakai koin gratis kok ^^.. Hehe

Selamat membaca guys
___________________________________________

Daniel Millard berjalan di parkiran hotel menuju mobil sportnya, pria berumur 27 tahun tersebut baru pulang dari acara pernikahan salah satu kolega bisnisnya yang mengakhiri masa lajang dengan happy ending dan mengawali kehidupan barunya dengan penuh kebahagian.

Daniel tersenyum kecil ketika mengingat ekspresi kolega bisnisnya sewaktu mengucap sumpah janji setia. Sang kolega bisnis benar-benar menunjukkan ekspresi bahwa ia adalah lelaki paling bahagia di dunia. 

Daniel tidak mengerti bagaimana seorang pria betah dan cukup hanya dengan satu orang wanita.
Itu sangat tidak masuk akal menurutnya, karena secara, hidup Daniel berbanding terbalik dengan kolega bisnisnya.

Daniel menekan tombol buka kunci, suara alarm mobil pun terdengar, sebuah mobil Lamborghini hitam terpampang dengan elegannya, ia masuk kedalam mobil dan melaju di kota Los Angeles dengan kecepatan tinggi.

Sepanjang perjalanan menuju apartemennya, Daniel bersenandung kecil mengikuti lagu di Pemutar Musik, sesekali menopang dagu ditangannya yang berada di stir mobil, ia terlihat sangat tampan dilihat dari sisi manapun, wajah perpaduan Inggris - Indonesia yang aristokrat dengan rahang tegas, mata biru laut yang dalam, hidung mancung dan gigi putih yang berjajar rapi, serta rambutnya yang bergaya Crew Cut with a Twist membuat Daniel menjadi makhluk adam paling sempurna, hanya wanita gila dan lesbian yang tidak menyukai lelaki ini.
Daniel tidak mempercayai sebuah idiom 'Nobody is Perfect' karena secara dia sendiri adalah makhluk tuhan paling tampan.

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, ia segera menghentikan laju mobilnya menunggu lampu hijau sambil bersenandung ria.

Tak berapa lama kemudian, lampu lalu lintas pun berubah hijau, Daniel menjalankan kembali mobilnya namun sesaat kemudian kembali menginjak pedal rem dengan mendadak, seorang wanita menyeberang tepat didepannya.

Daniel langsung keluar dari mobil dan menghampiri si wanita yang sedang terduduk di jalan dengan tatapan shock, gadis itu menatap aspal jalan dengan mata melebar, tidak mempercayai bahwa ia hampir saja mati.

"Hey, are you okay?" Daniel menatap sang gadis dengan tatapan cemas namun sang gadis masih setia menatap jalan aspal.

"Lady, you okay right?" Daniel mengibas tangannya di depan wajah sang gadis yang masih mematung. 

Para pengemudi dibelakang mobil Daniel meng-klakson beberapa kali dan berteriak 'Hey, What's wrong, men' dengan nada marah, Daniel mengguncang pelan tubuh gadis itu.

"Girl, are you alright?" Pengemudi mobil lainnya semakin keras meng-klakson di iringi dengan kata makian, membuat Daniel menjadi gusar.

"Hei!!" Daniel mengguncang keras tubuh sang gadis itu.

Gadis itu menoleh kepada Daniel lalu air mata yang mengenang di pelupuk matanya mengalir pelan, sedetik kemudian sang gadis menangis dengan suara histeris membuat Daniel terkejut dan gelagapan.

Daniel segera menarik lengan sang gadis berdiri dan memasukkan gadis itu ke dalam mobil, sekarang yang terpenting ia harus keluar dari kemacetan jalan yang disebabkan olehnya.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang