Bab 25 - The Story Begin (2)

8.5K 568 63
                                    

20 tahun yang lalu.
Jakarta, Indonesia.

Daniel duduk di bangku taman depan sekolah. Ibunya telat, sudah setengah jam ia menunggu di sekolah namun ibunya tidak kunjung datang membuat Daniel memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi.

Suasana sekolah sudah sepi hanya beberapa guru yang berlalu lalang di koridor sekolah dan taman belakang sekolah.

"Daniel mengapa belum pulang? Bukannya sopir mu sudah menjemput tadi?" Tanya seorang guru ketika melihat anak muridnya masih duduk di bangku panjang.

"Daniel menunggu bunda" Jawab Daniel tersenyum, walaupun ia sudah lama menunggu namun ia masih senang karena akan bertemu dengan ibunya.

"Baiklah, jika bunda mu tidak datang segera kabari guru yang ada di ruang guru ya?" Pesan guru perempuan tersebut.

Daniel mengangguk. Ia menatap jalan raya yang di depan sekolah dengan tatapan harap. Ia sangat berharap ibunya akan menepati janjinya.

"Daniel" Panggil Reyna yang berada di seberang jalan.

Daniel mendongak dan tersenyum senang melihat ibunya.

"Bunda" Panggil Daniel lalu turun dari bangku panjang tersebut berlari menghampiri ibunya.

"Berhenti disitu aja Daniel, biar bunda yang menyebrang" Reyna segera melarang anaknya untuk tetap di tempatnya ia berdiri.

Daniel berhenti dan mengangguk patuh.

Reyna menatap kiri dan kanannya lalu mulai menyeberang jalan dan tersenyum ke arah Daniel. Ketika langkahnya sudah sampai ke jalan setapak tiba-tiba sebuah mobil menabrak Reyna dengan cepat. Tubuh Reyna terpelanting satu meter ke depan. Darah mulai mengalir dari kepala Reyna, menggenang di jalan aspal.

Daniel yang melihat kejadian yang terjadi begitu cepat tersebut hanya bisa berdiri. Ia bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. 

Orang orang yang melewati jalan tersebut segera berkumpul di sekitar mayat Reyna. Daniel jatuh terduduk, air mata mulai mengalir pelan.

"Bu.. Bunda" Gumam Daniel dengan suara tercekat.

Tubuh Reyna yang terbaring di jalan setapak mulai tidak tampak karena banyaknya orang yang mengelilingi daerah kecelakaan tersebut.

"Bun... BUNDAAAA!!!" Jerit Daniel.

Setelah itu semua terasa seperti mimpi bagi Daniel, tubuh Reyna di bawa ke rumah sakit untuk di periksa dan keesokan harinya segera di makamkan. Daniel menatap jasad Reyna dalam balutan kain putih yang di turunkan ke liang lahat, ia memandang dengan tatapan kosong, ia bahkan tidak menangis melihat ibu untuk terakhir kalinya. Tangan Evan yang menggenggam bahu Daniel tidak terasa bagi anak laki-laki itu.

Orang-orang yang ikut memakamkan ibunya perlahan-lahan mulai melangkah pulang, Daniel menatap kuburan basah ibunya sejenak, matanya tidak berkedip karena tatapan kosong, ia membalikkan badannya melangkah menjauh dari kuburan.

Daniel pulang dengan langkah terseret, di rumah Jason sudah menunggu kakaknya, dia tidak diperbolehkan oleh ibunya untuk ikut memakamkan bundanya Daniel.

"Kak Daniel" Panggil Jason menangis.

Daniel menatap datar ke arah Jason. adiknya menangis dan memeluknya.

"Bunda kakak, bunda kenapa meninggal?" Tanya Jason terisak.

Ia sangat sedih ketika mendengar bahwa bunda kakaknya sudah meninggal, ia tidak tahu apa makna sebenarnya dari kata 'meninggal', yang ia tahu jika seseorang meninggal maka kita tidak akan pernah bertemu dengan orang itu lagi.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang