Bab 47 - Behind the Accident

7.6K 400 40
                                    

Daniel masuk ke dalam ruang rawat Anya dan tersenyum melihat orangtuanya, Mia dan Deriel sudah tiba terlebih dahulu.

Ketika mendengar bahwa Anya masuk ke rumah sakit, Deriel dan Mia segera menuju ke rumah sakit. Sudah dua minggu Anya dirawat, gadis itu menjalani perawatan dan terapi untuk tangan kanannya. 

"Hai Daniel, apa kabarmu?" tanya Deriel menghampiri Daniel.

Daniel tersenyum "Aku baik. Terima kasih sudah datang menjenguk Anya".

"Tidak masalah. Anya juga teman kami" ujar Deriel.

Daniel tersenyum dan tanpa sengaja menatap cincin di tangan kiri Deriel. Ia menaikkan alis matanya. "Hm. Sepertinya ada sesuatu yang harus dirayakan".

Deriel mengikuti arah tatapan Daniel dan terkekeh sesaat. "Ya. Kami akan segera menikah" ujar Deriel bangga.

Daniel terkejut kagum. "Really?"

"Yeah"

"Tidak. Kita tidak akan menikah sampai kita mendapatkan restu dari orang tuamu" bantah Mia yang duduk disamping Anya.

Anya yang senang dengan kabar yang ia dengar lalu menatap bingung kearah temannya.

"Mereka akan merestui kita kalau kita nanti sudah punya anak Mia" Bantah Deriel memberi pengertian.

"Tidak Deriel. Kita sudah membahas ini sebelumnya, aku tidak mau membahas hal yang sama" Putus Mia lalu kembali menyuapi bubur kepada Anya.

Sesaat suasana menjadi canggung. Daniel berdeham sejenak lalu menghampiri Anya."Kabar baiknya. Kau akan segera pulang sayang" Laki-laki itu mengacak pelan rambut Anya.

"Benarkah? Akhirnya. Aku bosan hanya berbaring disini saja" Anya bernapas lega. 

Mia dan lainnya tersenyum senang.

"Daniel" panggil Robert.

"Ya dad" jawab Daniel.

"Karena Anya akan segera pulang. Kami berdua juga harus balik ke Kansas Street" ujar Robert. Elianor mengangguk mengiyakan perkataan suaminya.

"Apa ada suatu urusan?" tanya Daniel.

"Ya. Kami akan kembali berkunjung setelah menyelesaikan pekerjaan kami" ujar Elianor.

"Baiklah. Take care"

Anya menatap sedih dan senang kepada orangtua Daniel yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri.

"Jangan sedih sweetheart, kami akan berkunjung kembali. we promise" Ucap Elianor.

Anya menggelengkan kepala. "Tidak mom. Begitu aku sembuh, aku yang akan berkunjung ke Kansas Street".

"Sounds great. I'll be waiting for you. Get well soon" ujar Elianor mengecup kening Anya lalu berpamitan kepada Mia dan Deriel.

"Kami juga akan pergi" ujar Deriel.

Daniel terkejut "Bukankah kalian baru sampai?".

"Well, kami tidak ingin mengganggu seseorang yang sedang lovey dovey" Goda Deriel tersenyum geli.

Mia menyenggol pelan bahu kiri Anya, mencoba menggoda temannya. Berhasil. Anya tersenyum malu dengan wajah mulai memanas.

"Baguslah kalau kalian mengerti. Take care" Ucap Daniel sangat mendukung.

"Kami juga akan berlovey dovey ria" Timpa Deriel dengan nada bernyanyi.

Mia segera menyikut perut Deriel dan tersenyum lebar kepada Daniel dan Anya. "Kami pergi".

"Mengapa kau menyikutku, aku berkata benar bahwa kita akan melanjutkan kembali percin...ugh" ujaran Deriel terhenti ketika Mia kembali menyikut perutnya.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang