Bab 46 - Hopeless (2)

Mulai dari awal
                                    

“Maafkan aku Mr Millard. Aku sungguh tidak sengaja menabrak kekasih anda” Ucap laki laki itu.

Daniel tersenyum pelan. “What is your name sir?” 

“My name is Alfred. Aku benar-benar tidak sengaja menabrak kekasih anda” ujar laki-laki itu.

Daniel mengangguk mengerti, setelah itu Alfred segera meninggalkan kantor polisi dengan wajah gelisah. Sepeninggal lelaki itu, Daniel berbicara sejenak dengan polisi yang menangani kasus Anya lalu polisi tersebut menyerahkan berkas keterangan tentang kecelakaan dan juga identitas Anya dan Alfred sebagai korban dan tersangka. 

Di bagian bawah kertas tersebut tertulis bahwa tersangka tidak bersalah. Daniel menatap tajam ke berkas yang sedang ia pegang lalu berpamitan kepada polisi dan keluar dari kantor polisi dengan tangan meremas berkas tersebut dengan kuat.

&&&

Arlene mengetuk dan masuk kedalam ruangan tempat Anya dirawat, Daniel yang berbincang dengan Anya segera menoleh dan tersenyum melihat kedatangan Arlene. Sedangkan Anya menatap bingung dengan kedatangan tiba tba sekretarisnya Daniel.

“Good afternoon sir. Good afternoon miss” sapa Arlene membungkukkan badannya kearah Daniel dan Anya.

Daniel tersenyum kepada Anya lalu mengajak Arlene untuk keluar dari ruang inap menuju kantin rumah sakit.

“Ini berkas yang harus anda tandatangani sir” ujar Arlene memulai pekerjaannya.

Daniel mengambil beberapa berkas, membacanya lalu menandatangi berkas tersebut. 

“Pertemuan dengan Mr Smith sudah saya undur sampai minggu depan dan juga Mr Erhardt meminta jadwal bertemu dengan anda. Beliau berkata bahwa beliau tidak bisa menelpon anda” jelas Arlene.

Daniel tersenyum kecil. Ia memang sengaja mengabaikan semua telepon yang masuk dan hanya berkomunikasi dengan Arlene saja. “Baiklah. Aku akan menelponnya nanti” Daniel kembali menggeluti berkas di tangannya.

“Arlene” 

“Yessir”

Daniel menandatangi berkas terakhir dan menatap serius kearah Arlene. “Apa kau mengenal seorang detektif bayaran?”.

“Pardon me?” tanya Arlene tidak mengerti.

“Maksudku aku ingin menyelidiki sesuatu dan aku butuh seseorang yang bisa aku percayai. Apa kau punya kenalan atau agensi yang kau tahu untuk membantuku?” tanya Daniel kembali.

Arlene berpikir sesaat lalu membuka tas mengambil sebuah kartu nama dan memberikannya kepada Daniel. “Aku mengenal seseorang yang cukup berpengalaman dalam mencari informasi, mungkin anda bisa menemukan orang yang bisa anda percayai”.

Daniel menatap kartu nama atas Richard Griffin sejenak lalu tersenyum kearah Arlene. “Terima kasih. Kau sangat membantuku”.

“Memang tugas saya membantu anda sir” ujar Arlene menanggapi perkataan Daniel.

Beberapa saat kemudian Arlene pamit kepada pimpinannya dan setelah wanita itu menghilang di balik koridor rumah sakit. 

Daniel segera menekan beberapa nomor yang tertera di kartu nama yang diberikan Arlene. “Halo. Is this Richard Griffin? "

“Yeah. Who are you sir?” Richard berbalik tanya.

“Maafkan aku. Namaku Daniel Millard, aku mendapatkan nomor teleponmu dari Arlene, sekretarisku. Dia mengatakan bahwa kau pandai dalam mencari informasi” jelas Daniel.

“Ya. Apa yang bisa aku bantu Mr Millard?” tanya Richard kembali.

“Panggil saja aku Daniel. Bisakah kita bertemu?” tanya Daniel

“Bertemu? Maaf aku sedang di Los Angeles. Kau tinggal di Indonesia?” tanya Richard.

“Tidak. Aku juga berada di Los Angeles” jawab Daniel

“Baiklah. Berikan alamat dimana kita akan bertemu, aku akan segera kesana” ujar Richard.

“Baik” ujar Daniel lalu menelpon teleponnya.

&&&

Daniel kembali masuk ke kamar rawat Anya. “Maaf sudah membuatmu menunggu begitu lama” 

Anya tertawa pelan. “Apa yang kau katakan, aku hanya duduk santai disini”.

Daniel duduk di samping tempat tidur Anya, memegang tangan kiri gadis dengan lembut kemudian mengecupnya. “Aku mencintaimu Anya” Daniel memandang dalam ke manik hitam mata Anya.

Seketika wajah Anya memerah seiring dengan raut wajah terkejutnya. Gadis itu memalingkan wajahnya namun penyangga dilehernya membuat leher Anya menjadi sakit.

“Kau tidak apa-apa Anya?” tanya Daniel khawatir.

“Ak.. aku juga men.. mencintaimu” Suara Anya terdengar mencicit. 

Daniel tertawa geli “Seharusnya kau menjawab tidak apa-apa”.

“Aku.. aku hanya belum terbiasa mengatakannya” bantah Anya dengan wajah merah padam.

“So cute as always” Daniel semakin tertawa dan mengecup pipi kekasihnya sekilas.

Anya terkejut dan mendelik sesaat kepada Daniel lalu menutup wajahnya dengan sebelah tangan. Daniel hanya tertawa senang dengan reaksi manis yang Anya tunjukan.

&&&

Daniel masuk kedalam sebuah restoran cukup mewah dan melihat seseorang laki-laki berpakaian santai mengangkat sebelah tangannya kearah laki-laki itu. 

“Nice to meet you Richard” Daniel berjabar tangan dengan Richard.

Richard tersenyum lebar “Nice to meet you too Daniel”.

“Jadi apa yang bisa aku bantu?” tanya Richard setelah memesan minumannya.

“Beberapa hari yang lalu kekasihku kecelakaan, kata polisi itu hanya kecelakaan lalu lintas tapi aku tidak mempercayainya karena kecelakaan seperti itu juga pernah menimpa ibuku” jelas Daniel langsung to the point. 

Richard diam mendengarkan.

“Aku ingin kau mencari informasi tentang Alfred, orang yang menabrak kekasihku. Siapa saja yang dia temui selama dua minggu terakhir atau apapun kegiatan laki-laki itu” sambung Daniel kembali.

“Aku juga ingin kau mencari tahu Cathrina William dan...” Daniel ragu untuk melanjutkan perkataannya.

“Dan Jason William. Aku ingin kau mencari infromasi apakah salah satu dari mereka bertemu dengan Alfred”.

Richard mencatat kedua nama tersebut di smartphonenya. “Apa ada orang lain yang kau curigai?”.

“Tidak ada” jawab Daniel singkat.

“Baiklah, aku akan segera menghubungimu” ujar Richard tersenyum.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang