Bab 38 - Shopping Together

5.7K 447 10
                                    

Daniel melangkah dengan langkah ringan masuk ke dalam lobby perusahaannya, di perjalanan menuju ruang kerja ia berpapasan dengan beberapa karyawan wanita yang segera membungkukkan badan mereka kepadanya.

“Good morning ladies. Nice weather today” Sapa Daniel tersenyum lembut.

Para karyawan wanita menutup mulut mereka menahan jeritan kagum, menatap tidak percaya akan perkataan ramah dan juga senyuman Daniel. Walaupun CEO mereka bukan pemimpin yang dingin namun ini pertama kalinya bos mereka menyapa terlebih dahulu dan bahkan tersenyum kepada mereka.

Daniel tersenyum kepada karyawan lainnya yang berpapasan dengannya. Moodnya sangat baik hari ini. Ia terus tersenyum sembari berjalan menuju ruang kerjanya. 

“Good morning Arlene” Sapa Daniel tersenyum lalu duduk dikursi kerjanya.

Arlene mengernyit heran lalu tersenyum kepada pemimpinnya.

“Good morning sir. Sepertinya sesuatu yang baik terjadi” tebak Arlene.

Daniel menoleh sambil tersenyum kepada Arlene. “Ya. Aku berhasil menaklukkan kucingku. Aku jadi ingin cepat pulang ke rumah”.

“Pantas saja anda terlihat bahagia” ujar Arlene.

“So.. Explain my schedule today” Daniel ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menemani kekasihnya berbelanja. 

“Ini berkas yang anda minta minggu lalu setelah itu anda ada meeting dengan para manager” jelas Arlene.

“Thank you” respon Daniel tersenyum lalu mulai membuka berkas dihadapannya. Matanya serius membaca setiap kata dari berkas tersebut.

“Dan satu lagi sir” Ucap Arlene teringat sesuatu. 

Daniel mendongak dan menatap sekretarisnya. 

“Ada undangan dari Mr James Smith” ujar Arlene menyerahkan sebuah undangan berwarna putih dan emas.

“Oh ya. Undangan tentang apa?” tanya Daniel antusias.

“Undangan untuk pembukaan brand baru perusahaan Smith Corporation sekaligus peresmian pertunangan Jason William dengan Vero Smith” jelas Arlene.

Raut wajah Daniel berubah, ia menatap datar kearah undangan di tangannya lalu menyerahkan kembali kepada Arlene. “Kapan peresmian itu diadakan?” Daniel kembali membaca kembali berkasnya. Suara berubah datar. 

“Minggu depan sir. Pada malam selasa pukul delapan malam” jawab Arlene.

Daniel mengangguk mengerti. “Baiklah. Kau boleh kembali ke mejamu” Ucap Daniel tanpa mengalihkan dari bacaannya.

Arlene membungkuk pelan badannya lalu kembali ke meja kerjanya. 
Daniel menatap datar kepada berkas dihadapannya. Tiba tiba mood-nya menjadi berantakan.

&&&

Daniel tersenyum melihat Anya yang sudah menunggunya di depan gedung apartemen. Ia membukakan pintu mobil, mempersilahkan Anya untuk masuk. Gadis itu tersenyum malu akan sikap gentle yang Daniel perlihatkan.

“Thank you” ujar Anya tersenyum. 

“You welcome my beloved one” balas Daniel ikut tersenyum.

Daniel masuk  dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju supermarket Downtown. Sesampainya di supermarket, Anya segera mengambil trolley namun tangannya ditahan oleh Daniel.

“Biar aku saja” Daniel mengambil alih trolley dari tangan Anya. 

Anya hanya tersenyum dan menggigit bibir bawahnya mencoba menahan senyum bahagianya.

Cinta Sang Lady Killer (UDAH TERBIT)Where stories live. Discover now