Epilog

15.7K 1.3K 1.1K
                                        

Halo! Happy weekend guys!

Yup! Akhirnya I'm Alexa kembali lagi dengan chapter Epilog

Kali ini 2.200 kata aja yaa

Karena ternyata target vote nya tidak tercapai, huhu jujur sedih aku, tapi gak apa-apa, aku bakalan tetep semangat buat kalian yang udah selalu dukung cerita ini

Oke langsung aja!

JANGAN LUPA!

VOTE

KOMEN

FOLLOW

Happy reading!

__________


Satu bulan sudah Alexa mengurung diri di kamar. Meringkuk di atas kasur dengan pandangan kosong, mengunci diri. Keadaannya benar-benar kacau. Lingkaran hitam begitu kentara di bawah matanya, bibirnya pucat, air matanya bahkan tidak berhenti mengalir.

Dirinya bagaikan mayat hidup, yang terjebak dalam keputusasaan. Sinarnya redup, bahkan tidak ada celah sedikit pun untuk cahaya menerebos masuk ke dalam dirinya.

Hari itu, tepat saat mobil El terjatuh ke dasar laut, mobilnya ditemukan dalam keadaan hancur dan hangus. Entah ia harus bersyukur atau tidak, karena jasad El tidak ditemukan di dalamnya. Polisi dan tim SAR pun langsung melakukan pencarian intensif dengan kapal dan penyelam.

Saat itu, harapan Alexa dan yang lainnya besar jika kemungkinan El berhasil keluar sebelum mobil tenggelam. Walaupun mereka tahu, jika keadaan El sebelum tenggelam sudah terkena luka tembak.

Namun tim SAR menjelaskan, jika arus laut saat itu cukup besar. Kedalaman laut tempat El terjatuh serta suhu air yang dingin, cukup menyulitkan tim SAR dalam pencarian. Serta kemungkinan El bertahan hidup di dalam air dengan kondisi tubuh yang sudah terluka itu kemungkinannya sangat kecil.

Tapi Alexa yakin, dan ia selalu menguatkan diri jika El masih hidup. Hari ketiga pencarian diperluas hingga radius beberapa kilometer dari posisi jatuh. Sonar bawah laut digunakan tetapi hasilnya nihil. Media mulai memberitakan El sebagai "Korban kecelakaan misterius."

Hari ketujuh, pencarian masih dilakukan. Kapal-kapal patroli mondar-mandir, para penyelam menyisir dasar laut, dan tim SAR terus berusaha menemukan tanda-tanda keberadaan El. Namun, yang ditemukan hanyalah serpihan kecil dari mobil, beberapa potongan kain, dan pecahan kaca yang terapung terbawa arus.

Konferensi pers pun digelar sore itu, tim SAR menyatakan bahwa peluang menemukan El hidup semakin menipis. Bahkan, dengan luka yang dialaminya, kemungkinan itu hampir tidak ada. Keluarga dan sahabat El mulai menundukkan kepala, sebagian menitikkan air mata, sebagian lain mencoba menenangkan diri dengan doa.

Hari kesepuluh, berita duka semakin jelas. Polisi menyampaikan bahwa pencarian masih berjalan, tetapi statusnya sudah beralih menjadi body recovery, bukan lagi penyelamatan. "Dengan kondisi arus laut, suhu, dan waktu yang sudah lebih dari sepuluh hari, peluang korban bertahan hidup sudah tidak mungkin," begitu pernyataan yang terdengar dingin dari seorang polisi di hadapan kamera.

Keluarga El perlahan mencoba menerima. Mereka mulai berbicara soal pemakaman simbolis, meski tanpa jasad. Anak-anak Black Oscura menahan perih, menguatkan satu sama lain.

Namun tidak dengan Alexa. Ia benar-benar hancur. Baginya, El tidak mungkin meninggalkan dirinya seperti itu. Alexa memohon pada polisi, pada tim SAR, bahkan berlutut di hadapan kedua orangtuanya, meminta pencarian untuk terus dilakukan. "Aku tahu El masih hidup!" teriaknya dengan mata sembab.

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora