Part 69 - New Allies?

29.1K 1.5K 1.6K
                                        

3.700 kata

Ingat guys!

Don't be siders!

JANGAN LUPA!

VOTE!

KOMEN!

FOLLOW!

__________


Beberapa Hari Sebelumnya

Ruangan itu dipenuhi ketegangan. Empat orang berdiri dalam diam—El, Alex, Lio, dan Brandon. Sorot lampu redup menyoroti wajah mereka yang dipenuhi berbagai ekspresi.

Tatapan El dan Alex menusuk begitu tajam, keduanya berdiri di hadapan Lio dengan ekspresi yang sama sekali tidak ramah. Atmosfer ruangan semakin mencekam, seakan udara ikut menahan napas di antara mereka.

Alex menarik napas dalam, mencoba menetralkan emosinya sebelum akhirnya berbicara dengan nada dingin dan penuh tuntutan. "Sebelum kita bahas masalah Tares, gue mau tanya sama lo, apa alasan lo menculik Alexa?"

Brandon, yang berdiri tak jauh dari mereka, mengerutkan kening, ekspresi bingung jelas tergambar di wajahnya. Sudah dua kali ia mendengar kata "menculik" dari dua orang yang berbeda. Matanya beralih pada Lio, mencari jawaban.

"Apa maksudnya, Lio? Lo menculik Alexa?" tanyanya, suaranya dipenuhi ketidakpercayaan.

Brandon semakin bingung. Menurut informasi yang ia dapat, Alexa berada di rumah sakit akibat kecelakaan mobil yang lagi-lagi terjadi padanya. Tapi sekarang, kenapa mereka menuduh Lio menculiknya?

Lio terdiam sejenak sebelum akhirnya membuka mulut. "Gue hanya mau membantunya, buat ngasih bukti yang selama ini dia cari."

El semakin mempersempit jarak antara dirinya dan Lio, matanya menatap tajam, penuh amarah yang tertahan. Jika tatapannya bisa membakar, mungkin Lio sudah menjadi abu sejak tadi.

"Membantu dengan cara ngilangin jejak CCTV di sepanjang jalan menuju rumah sakit keluarga lo, begitu?" ucap El dengan nada sarkastik.

Ekspresi Lio tetap terjaga. Tidak ada jawaban dari Lio. Ruangan itu seakan semakin menyempit, dipenuhi keheningan yang berbahaya.

Brandon akhirnya sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar terjadi di antara mereka. Sesuatu yang selama ini tidak ia ketahui. Dan untuk pertama kalinya, ia mulai mempertanyakan segalanya.

Tatapan Alex tetap tajam, tapi kali ini lebih dingin daripada sebelumnya. "Kita nggak akan berhenti sampai kita tahu kebenarannya. Jadi gue saranin, lo mulai bicara sekarang, sebelum kita habisi lo sekarang juga."

Lio mengangkat alisnya, sudut bibirnya tertarik membentuk senyum mengejek. "Tapi akhirnya lo berhasil nemuin Alexa, kan? Walaupun harus bakar apartemen gue."

El mengepalkan tangannya, rahangnya semakin mengeras. Dia tidak bisa membiarkan Lio terus mengontrol situasi seenaknya. Tapi, sebelum El sempat membuka mulut, Lio sudah lebih dulu melanjutkan.

"Gue tahu apa yang lo lakukan, El." Suara Lio terdengar santai, seolah dia sedang berbicara tentang hal sepele. "Begitu lo datang ke apartemen gue, orang gue langsung ngasih tahu gue. Makanya, gue nggak kaget sama sekali pas lo tiba-tiba muncul di sini dengan muka penuh amarah."

El semakin mengetatkan rahangnya. Amarahnya semakin mendidih. "Apa tujuan lo sebenarnya? Dan kenapa bukti itu ada di tangan lo?"

Lio menatapnya dengan tenang, seolah El hanyalah anak kecil yang sedang tantrum. "Tujuan? Gue nggak punya tujuan apa pun, El." Dia mengangkat bahunya dengan santai. "Gue cuma seseorang yang terlalu peduli sama Alexa."

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Where stories live. Discover now