Part 70 - Join The Mission?

19.5K 1K 148
                                        

Halo guys! Happy weekend!

Satu bulan kita nggak ketemu yaa... I'm so sorry, karena kesibukan aku belakang ini in real life yang nggak bisa aku tinggalin. Dan yaa... untuk permintaan maaf, aku up 2 part. Kalian tenang aja nggak usah sedih karena di 2 part ini cukup panjang, dan seharusnya itu untuk 6 part guys. Jadi langsung aja!

6.188 kata

JANGAN LUPA APA?

VOTE!

KOMEN!

FOLLOW!

Happy reading!

__________


Dengkuran halus membuat mata El menoleh sebentar lalu tersenyum kecil dan mengusap kepala Alexa pelan yang tersandar di bahunya. Padahal baru lima belas menit mereka terduduk di sofa ruang tengah rumah Reesha, namun Alexa sudah memasuki alam mimpi begitu saja. Satu jam sudah El dan Alexa menunggu di depan ruang rahasia, hingga El memilih untuk pindah kesini karena melihat Alexa yang terlihat kelelahan.

Sesekali El menatap sekelilingnya, termasuk anak buahnya satu per satu. Mata El menyipit melihat salah satu diantara mereka yang selalu mencuri pandang ke arahnya sejak ia mendapat telepon dari Brandon. Walaupun samar, tapi El bisa melihat jelas jika orang itu terlihat mencurigakan.

Tangan El terkepal kuat, saat mengingat jika sekarang tengah terjadi kebakaran di lab sekolah mereka, dan itu bisa saja menjadi ledakan yang sangat hebat. Harusnya ia ada disana membantu, pikirnya. Namun jelas jika waktunya begitu sempurna, Ini hanya distraksi batinnya.

Keputusannya berubah begitu cepat saat ia mulai menyadari hal ini. Ia tidak bisa meninggalkan Alexa begitu saja. Target mereka adalah dirinya dan keluarga Bellamy. Dengan terpencarnya mereka, itu memudahkan Tares dan kelompoknya untuk melancarkan aksinya.

"Sial."

Satu kata itu meluncur nyaris tanpa suara dari bibir El. Ia tahu betul, dalam situasi seperti ini, ia masih bisa membantu. Bahkan dari jarak jauh. Memberi instruksi via telepon, membimbing Brandon ke titik panel pemutus listrik darurat, atau menyuruh Lio mencari jalur ventilasi asap. Ia tahu semua layout sekolah. Dia bisa mengarahkan mereka nyaris seperti CCTV hidup.

Tapi ia tak bisa.

Ia tak bisa mengangkat telepon terlalu lama. Tadi saja saat Brandon menelepon, Alexa terus bertanya dengan rasa ingin tahu nya, "Ada apa, El?" Apalagi saat mendengar El akan pergi, jelas Alexa langsung menahannya, "Kamu mau kemana? Kayaknya pembicaraannya serius banget? Tadi kamu bilang korsleting? Ada apa sebenernya? Kalo kamu pergi, pokoknya aku harus ikut."

Saat itu El hanya tersenyum dan mengusap rambutnya, berbohong, "Nggak ada apa-apa, cuma masalah biasa."

Hanya kalimat itu yang bisa El ucapkan untuk sekarang, walaupun Alexa sempat menyipitkan matanya dengan penuh kecurigaan. Kalau ia tetap bicara, Alexa pasti tahu. Bukan El tidak mau memberitahu Alexa, hanya waktunya saja yang tidak tepat. Mungkin ia akan memberitahu Alexa jika keadaannya semakin genting atau memungkinkan.

Lagi-lagi El melihat satu per satu anak buahnya, mencoba mengecek kembali, dan orang yang daritadi El curigai tiba-tiba menghilang entah kemana. Ia menarik napas berat lalu perlahan memperbaiki posisi tidur Alexa agar lebih nyaman. Setelahnya ia berdiri dan sedikit menjauh tetapi masih bisa mengawasi Alexa dari pandangannya.

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon