Part 45 - A Truth

39.9K 1.8K 78
                                        

Halo haii guys!

Happy Friday!

Untuk kali ini 2.300 kata yaa

Humm apa yaa, ya udah deh gak usah basa basi langsung aja yaa!

JANGAN LUPA!

VOTE

KOMEN

FOLLOW

See you and happy reading

__________

Alexa melangkah memasuki rumah diikuti El di belakangnya. "Mommy! Aku pulang! Yuhuuu!" teriaknya melangkah semakin dalam.

Lana yang sedang menonton TV di ruang keluarga, melirik anaknya itu, wajahnya yang semula sedih karena menonton drama korea, kini berubah sumringah saat melihat kehadiran putri dan calon menantunya.

Cepat-cepat ia berdiri dan menyambutnya, "Aduh sayang... kamu itu harus belajar anggun dong. Jangan teriak-teriak mulu, kamu gak malu apa sama tunangan kamu?" ucap Lana mengingatkan, melirik El yang ada di belakang Alexa.

"Mommy, nih aku kasih tahu yaa, justru kita itu gak boleh jaim sama pasangan. Kita harus tunjukin sifat asli kita, entar kalo ditutup-tutupin, terus pas udah nikah, eh ternyata pasangan kita kaget dengan sifat asli kita, dan gak terima, terus ujung-ujungnya cerai gimana coba? Ya kali Alexa jadi janda muda? Gak mau lah," oceh Alexa, sepertinya ia sudah tertular virus Manda.

"Suuut, udah-udah oke lupain," Lana menutup mulut anaknya itu dengan jarinya. "Gimana makan malamnya? Lancar kan?"

"Lancar kok. Emang Mommy pengen makan malamnya gak lancar? Jahat banget sih, selalu do'ain anaknya yang ngga-"

"Ya udah kalo lancar, kamu istirahat aja yaa oke," potong Lana cepat, mendorong Alexa untuk pergi ke kamarnya. Lana menggeleng, memegang pelipisnya.

Alexa menghentikan langkahnya, berbalik menghampiri El. "Ingat!" ucap Alexa menunjuk El dengan menyipitkan matanya. "Jangan pernah berani atau berpikiran buat selingkuh!" sambungnya lalu pergi menaiki tangga.

Alis El terangkat, ia menahan senyum gelinya melihat Alexa yang berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. El menggelengkan kepala pelan, masih tersenyum melihat tingkah laku tunangannya yang selalu penuh kejutan. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada Lana yang masih berdiri di tempatnya.

Lana tertawa kecil melihat ekspresi El. "Untungnya kamu masih tahan ngadepin sikap Alexa," ucapnya bercanda sambil berjalan menuju sofa dan duduk kembali. Ia menepuk tempat di sebelahnya, memberi isyarat agar El ikut duduk.

El mengangguk dan mengambil tempat di samping calon ibu mertuanya. "Alexa memang... unik, tapi justru itu yang membuatnya istimewa."

Lana menghela napas sambil tersenyum. "Ya, Tante tahu. Anak Tante itu memang luar biasa... luar biasa bikin pusing!" katanya sambil tertawa kecil. "Tapi dia anak baik, El. Hanya saja, kadang terlalu blak-blakan dan nggak pakai filter kalau ngomong, kalo keras kepalanya sih nggak usah ditanya, kamu juga tahu sendiri kan. Tante harap kamu selalu bisa bersabar menghadapi tingkahnya."

El tersenyum tulus. "Saya udah terbiasa, Tante. Justru saya suka Alexa yang apa adanya. Dia nggak pernah berpura-pura jadi orang lain."

Lana menatap El dengan penuh rasa syukur. "Kalau begitu, Tante tenang. Kamu tahu, El, Tante sering khawatir dia bakal bertemu orang yang nggak bisa menerima dirinya apa adanya. Tapi sekarang, melihat kamu, Tante merasa lebih tenang."

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Where stories live. Discover now