Part 26 - Warning

86.7K 2.9K 14
                                        

Halo guys!

Attention! Judulnya warning tapi bukan ++ ya ingaat!

Cuman mau ingetin! Buat kalian yang punya kritik dan saran boleh banget yaa sampein di kolom komentar atau langsung chat aku, okee...

Jangan lupaaaa....

VOTE

KOMEN

FOLLOW

Happy reading!

__________

Alexa menghempaskan tubuhnya di kasur, setelah ia mendapat kemarahan dari El lalu disusul oleh abangnya Alex, akhirnya El mengantarnya pulang ke rumah. Sebelum El pergi, ia kembali memperingati Alexa untuk tidak pergi kemanapun tanpa seizin dirinya.

"Ribet banget sih jadi Alexa!" teriak nya frustasi menatap langit-langit kamarnya. Untung saja abangnya Carel sedang tidak ada di rumah. Jika tidak, maka ia akan menambah list kekesalan Alexa. Bersyukur juga Mommy nya masih berada di rumah Oma nya.

Ting

Sebuah pesan masuk membuat fokus Alexa teralihkan, ia meraih ponselnya. Keningnya berkerut mendapat pesan dari orang yang tidak ia kenal.

Alexa membuka pesan itu, pesan itu hanya terdiri dari satu kalimat pendek namun mampu membuat Alexa bergidik ngeri.

"Gue tahu apa yang lo lihat, gue peringatin untuk yang pertama dan terakhir kalinya. Gak usah ikut campur, atau lo akan tahu akibatnya."

Alexa bangkit dan terduduk tegak, ia menatap kembali pesan itu lamat-lamat. "Gak mungkin ini Nio, kan?" gumamnya bermonolog.

Dadanya berdetak kencang, ingatannya kembali saat tadi ia dengan sengaja membuntuti Nio sampai ke rooftop, dan ia sendiri yang menyaksikan jika Nio memberikan sebuah bungkusan plastik kecil pada orang itu yang tidak sempat Alexa lihat wajahnya, Alexa hanya mengingat suara berat laki-laki itu. Lalu karena kecerobohannya, ia bahkan hampir saja ketahuan jika El tidak menyelamatkannya. Yang membuatnya hampir terjatuh dari lantai tiga gedung sekolahnya.

Alexa menelan ludahnya, tangannya gemetar memegang ponsel. Ia yakin, pesan ini pasti dari Nio. Bagaimana Nio bisa tahu jika itu Alexa? pikirnya. Dan yang paling penting, apa yang harus ia lakukan sekarang. Apakah ia harus memberi tahu El tentang pesan ini.

Alexa menghembuskan napasnya gusar, lalu ia memejamkan matanya, mencoba untuk mengontrol ketakutannya. Perlahan ia menarik napas lalu membuangnya, ia lakukan hal itu berkali-kali. Saat dirasa cukup, Alexa kembali membuka matanya.

"Gue gak boleh kasih tahu El," gumamnya yakin. "Dia udah ribet sama urusannya dan gue gak mau bikin dia tambah pusing." Alexa mematikan ponselnya lalu ia berjalan menuju kamar mandi. Ia berusaha untuk menghiraukan dan melupakan semua kejadian yang telah ia alami.

Ia tidak ingin, hanya karena kejadian tadi dan pesan barusan membuat hidupnya jadi tidak tenang. Baiklah, ia akan mencoba sebisa mungkin untuk menjauhi masalah, karena ia masih ingin hidup dengan tenang.

Tapi tanpa Alexa sadari, keinginannya tidak akan pernah terwujud, karena kejadian itulah Alexa tidak akan pernah mendapatkan ketenangannya kembali. Bahkan kejadian-kejadian yang jauh lebih berbahaya mungkin tengah menantinya di masa depan.

__________

El memasuki lounge room yang ada di base camp Obscura Network, tangannya meraih sebuah laptop yang berada di atas meja sebelum mendudukkan dirinya di atas sofa abu berbentuk letter L. Ia fokus membaca email yang telah dikirimkan oleh anggota nya tentang perkembangan kasus narkoba yang tengah ia selidiki belakangan ini.

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Where stories live. Discover now