6.300 kata
INGAT JANGAN LUPA!
VOTE!
KOMEN!
FOLLOW!
Happy reading!
Oiyaa! Guys kalian wajib komen di setap paragraph nya oke! Kasih reaksi terbaik kalian! Thank you!
__________
Beberapa hari ini Alexa tidak pergi ke sekolah. Tidak hanya Alexa tapi seluruh murid diliburkan untuk sementara waktu karena kebakaran yang terjadi di ruang lab hingga menyebar ke beberapa kelas. Maka dari itu sekolah membutuhkan waktu untuk renovasi dadakan dan penyelidikan yang lebih mendalam.
Sejak pertama Alexa mendengar kabar ini, ia langsung curiga dan bertanya pada El. Namun El tidak banyak membantu, ia seperti menutup-nutupi sesuatu. Apalagi saat mendengar obrolan El dengan Brandon tempo hari saat ditelpon. Ia sangat yakin ini pasti ada sangkut pautnya.
Apalagi hari itu bertepatan dengan Manda yang mengatakan tentang ruang rahasia yang ada di kelasnya. Apa mungkin Brandon adalah salah satu orang yang ikut andil dalam menyelidiki ruang rahasia itu? Pikir Alexa membatin. "Tapi atas dasar apa," gumamnya bepikir keras.
Tuk
"Auwh!" ringis Alexa mengusap keningnya, matanya menatap nyalang pada orang yang baru saja menyentil keningnya keras. "Apa sih lo! Ganggu banget. Pasti lagi gabut ya nggak ada kegiatan? Makanya gangguin gue."
Alex mendudukan dirinya di sofa, tepatnya disebelah Alexa. Sebelah tangannya memeluk toples yang berisi keripik kentang. "Lagian gue lihatin dari tadi lo bengong mulu."
"Nih ya gue kasih tau. Muka lo itu nggak cocok bengong. Karena kalo bengong, lo keliatan begonya," ucap Alex santai, sambil terus mengunyah.
Alexa menatap Alex tidak percaya, "Apa lo bilang?! Kayak orang bego? Sembarangan lo ya kalo ngomong!" Satu lemparan bantal Alexa layangkan pada abangnya, namun dengan mudahnya Alex menghindar dan terus memakan camilannya dengan santai.
"Iya-iya deh nggak. Adek gue mah kagak bego, cuma lola aja," celetuk Alex membuat Alexa semakin naik pitam.
"Lo! Bisa-bisanya ngatain gue mulu! Gini-gini juga gue juara OSN ya! Daripada lo! Lo apa coba?" geram Alexa mengetatkan rahangnya.
"Gue? Gue manusia lah," jawab Alex enteng.
"Ih! Ngeselin banget sih lo!" satu pukulan mendarat mulus di lengan Alex, membuat ia mengaduh dan sedikit menjauh. Namun Alexa tidak puas, ia masih memukulnya membabi buta dengan kedua tangannya. Sesekali ia menggigit lengan abangnya membuat Alex teriak kaget.
"Aduh! Iya-iya ampun! Gue nyerah deh, sorry..." ucap Alex semakin menghindar.
Alexa menarik napas gusar, sebelum akhirnya ia merebut toples Alex kasar, dan memakannya dengan brutal.
"Keripik kentang gue..." ucap Alex dengan tatapan nanar, melihat camilannya yang kini beralih di tangan Alexa.
"Ada apa sih? Coba cerita sini sama abang," ucap Alex akhirnya.
Alexa mendelik tajam pada abangnya itu, sebelum akhirnya ia berbicara. "Sebenernya ada apa sih di sekolah?"
"Di sekolah? Serius lo nanya itu? Ada kursi lah, meja, papan tulis—"
"Abaaang!" potong Alexa geram, sebelum Alex berbicara lebih ngawur.
"Apaaaaaa?" tanya Alex balik, menirukan suara Alexa. "Emang gue salah? Bener, kan?"
YOU ARE READING
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)