Jangan lupa follow akun author, buat info lebih lanjut yaa!
INGAT!
VOTE
KOMEN
FOLLOW
Happy reading!
__________
El, Alex, Rava, dan Bian tengah berada di base camp yang berada di sekolah. Mereka memutuskan untuk absen jam pelajaran hingga nanti istirahat. Rava tengah mengecek kembali berkas-berkas yang telah mereka siapkan untuk penangkapan hari ini, begitu pula dengan Bian yang sedang mengecek flashdisk yang isinya berupa bukti-bukti rekaman CCTV, rekaman suara, dan bukti lainnya.
Lain dengan El yang sudah memulai misi barunya, yaitu mengungkap tentang Tares. Dibantu oleh Alex yang tengah mencoba meretas beberapa CCTV yang berada di pelabuhan untuk memastikan markas mereka.
Rava menghentikan gerakannya saat dirasa ada beberapa berkasnya yang tidak lengkap. Ia kembali mengecek ulang untuk memastikan, namun tetap saja sama hasilnya.
"Kenapa Rav?" tanya Alex saat ia menyadari Rava yang mulai gelisah.
"Gue yakin banget semalam udah mastiin kalo berkas ini komplit, tapi kenapa sekarang malah banyak yang ilang ya? Gak mungkin gue lupa print apalagi lupa naroh," ucap Rava terus membolak balikkan beberapa kertas itu, mengecek ulang satu per satu.
Rava adalah orang yang teliti dan memiliki daya ingatan yang kuat, hal seperti itu hampir mustahil terjadi padanya. "Apa yang hilang?" tanya El mengalihkan tatapannya dari laptop yang berada di hadapannya.
"Data nama murid yang terlibat, rincian transaksi yang mereka lakukan, foto-foto bukti tentang kegiatan mereka termasuk bukti semalam saat di club. Hampir semua data yang penting gak ada," ucap Rava menjelaskan.
"Jadi ini nggak cuma masalah kertas yang hilang?" El mulai cemas, nada suaranya mengeras. "Bian, cek flashdisk yang tadi lo siapin. Pastikan semuanya masih ada."
Bian segera menghubungkan flashdisknya ke laptop. Namun, sebelum dia sempat membuka folder, layar laptopnya tiba-tiba berubah. Tampilan gelap dengan teks berwarna merah muncul, menampilkan pesan: "Access denied. You've been compromised."
"Apa-apaan ini?!" Bian panik, suaranya meninggi. Dia mencoba menekan tombol-tombol pada keyboard, tapi laptopnya tidak merespons. "Laptop gue... Ini kayaknya diretas!"
Semua mata langsung tertuju pada Bian, suasana di ruangan berubah tegang. Alex segera berlari ke sisi Bian, mengamati layar laptop tersebut. "Coba gue lihat," ucap Alex sambil menarik laptop itu ke arahnya.
Alex mengetik sesuatu di laptop, mencoba mengakses sistem melalui cara manual. Tapi layar kembali berubah, menampilkan penghitung waktu mundur berwarna merah terang: 00:29:59. Waktu terus berjalan mundur.
"Astaga, ini malware ransomware!" seru Alex. "Mereka nggak cuma ngehapus data kita. Mereka nge-encrypt semuanya dan nge-set timer ini. Kalau kita nggak tahu cara bypass-nya dalam waktu 30 menit, semua data bakal hilang permanen!"
(Note:
- Malware ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang untuk mengambil alih sistem komputer atau perangkat dengan cara mengenkripsi file di dalamnya, sehingga pemilik perangkat tidak dapat mengakses data mereka.
- Encrypt Istilah ini mengacu pada proses ransomware mengenkripsi (mengunci) semua file penting di perangkat korban.
- Set Timer Istilah ini berarti ransomware mengatur batas waktu tertentu untuk korban menyelesaikan pembayaran tebusan.
- Bypass mengacu pada proses menghindari atau melewati mekanisme pengamanan atau pembatasan tertentu, baik dalam perangkat lunak, sistem operasi, atau perangkat keras.)
YOU ARE READING
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)