Part 67 - Caesar Cipher

28.4K 1.6K 1.6K
                                        

Halo guys!

Ya setelah hampir dua minggu akhirnya update lagi...
Karena targetnya nggak tercapai jadi aku up satu chapter dulu aja yaa
Semoga besok lusa aku bisa langsung up untuk next chapternya

Untuk yang bertanya-tanya "Kak kok lama banget sih sekarang updatenya?"
Karena.. ini PR banget buat aku untuk part-part ini
Kenapa bisa dibilang PR? Baca sendiri aja deh yaa, okee!

4.000 kata

JANGAN LUPA!

VOTE!

KOMEN!

FOLLOW

See you and happy reading!

__________


El dan rombongan memarkirkan mobilnya cukup jauh dari pekarangan rumah Reesha, terhalang satu blok. Tujuannya agar mobil mereka berbaur dengan mobil pemilik rumah yang ada di komplek ini, dan tentu saja agar tidak dicurigai oleh banyak orang.

Kaki Alexa melangkah keluar mobil saat El membukakan pintu untuknya. Matanya menjelajah menatap sekeliling komplek yang begitu sunyi dan hening. Beberapa rumah tampak tidak terawat dan dibiarkan kosong begitu saja. Kebanyakan adalah bangunan tua dengan pencahayaan yang temaram.

Semilir angin malam berhembus membelai kulit mulus Alexa yang hanya dibalut atasan hitam off-shoulder lengan panjang dengan jeans high-waisted. Sesekali Alexa mengusap lengannya merasakan angin malam yang menusuk kulitnya.

Namun perhatian Alexa teralih saat El membuka jaket kulitnya, membiarkan dirinya hanya mengenakan kaos hitam yang membungkus tubuh tegapnya.

"Biasain... kalo keluar itu pakai jaket, Alexa..." ucap nya, memakaikan jaket miliknya pada gadis dihadapannya.

Alexa hanya mendengus sebal, "Bilang aja kalo kamu emang sengaja mau pamer otot, iya kan?"

El tersenyum kecil mendengar penuturannya, "Maybe," ucapnya menyipitkan mata. Tangannya dengan telaten menaikkan resleting jaket, membuat tubuh Alexa benar-benar tenggelam karena jaket yang ia gunakan.

"Ayo." El menarik tangan Alexa lembut, menuntun langkahnya untuk mengikutinya.

Hanya empat anak buahnya yang mengikutinya, sisanya menunggu di mobil untuk berjaga-jaga. 

"El..." panggil Alexa pelan, matanya masih menatap lurus ke depan.

"Iya?"

"Kamu bilang tadi... kalo kamu bawa aku keluar Bang Carel bakal marah. Terus gimana dong?" Karena bagaimanapun Alexa tidak ingin jika nanti El menjadi sasaran amukan abangnya.

"Tumben kamu nanya. Kayaknya ada yang udah mulai peduli... hm?" tanya El balik, menggoda Alexa.

"Dih! Aku selama ini peduli loh ya sama kamu! Buktinya aku gantiin kamu perban!" hardik Alexa tidak terima. Ia merasa perkataan El seolah-olah jika ia tidak pernah peduli padanya.

"Itu namanya kewajiban, sayang..." jawab El pelan, tak lupa nadanya yang begitu lembut menusuk kalbu.

Sementara Alexa tampak mencibir, "Kewajiban, kewajiban. Belum juga jadi suami."

"Iya... tahun depan kita nikah," celetuk El tersenyum samar.

Alexa menatap El kesal, "Ih, apaan sih nggak jelas banget!"

"Buruan jawab El!"

"Ya nggak gimana-gimana Alexa," ucapnya santai tanpa beban.

"Maksudnya?"

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Место, где живут истории. Откройте их для себя