Halo guys!
Sebelum baca ingat ritual nya yaaa!
VOTE
KOMEN
FOLLOW
Happy reading!
__________
"Kenapa sih tuh muka cemberut mulu? Udah kaya kanebo kering aja, kusut bener," ucap Manda melirik Alexa yang dari tadi mukanya ditekuk.
"Ck, lo sih ninggalin gue! Hp gue jadi ketinggalan kan!" seru Alexa sebal.
Kali ini mereka baru selesai berganti baju setelah menyelesaikan pelajaran olahraga, "Ya kalo ketinggalan tinggal diambil lah dikelas," jawab Manda menatap heran.
Alexa memutar matanya malas, "Kalo ketinggalan di kelas, gue juga gak akan ngomong kali Mandol! Masalahnya hp gue masih ada di tangan tuh manusia batu."
Manda mengernyit, "Maksud lo? Di tangan El?" tanyanya mencoba memastikan.
"Iya," jawab Alexa pendek. Baru saja tadi pagi ia bilang pada El untuk tidak muncul di hadapannya sampai mood nya membaik. Masa iya, dia juga yang harus melanggar ucapannya itu, dan menampakkan dirinya di depan El, kan gak lucu batin Alexa.
"Apa susahnya tinggal beli lagi, kan?" ucap Manda enteng mengangkat sebelah alisnya.
"Gak salah sih, tapi disana banyak data-data yang penting Mand. Gue males harus gonta-ganti hp terus, itu aja belum ada sebulan," ucap Alexa menjelaskan.
"Ya udah, ambil aja kalo gitu, apa susahnya coba?" tanya Manda lagi. Ia tidak tahu saja sekarang Alexa tengah bertarung dengan rasa gengsinya. Tapi apalah daya, seharian tanpa hp itu rasanya ada yang hilang dari jiwa gue batinnya.
"Wait, ngomong-ngomong tentang hp. Hp gue mana ya?" tanya Manda pada diri sendiri meraba saku seragamnya. "Aduh, jangan-jangan ketinggalan di ruang ganti lagi," seru Manda panik.
"Ya udah sana ambil dulu, keburu ilang tahu rasa lo," ucap Alexa mengusir Manda.
"Ya udah gue ambil dulu yaaa, bye!" Manda setengah berlari meninggalkan Alexa.
Alexa memutar badannya, bermaksud melangkah ke kelasnya sendiri, tapi langkahnya terhenti ketika suara berat memanggil namanya.
"Alexa!"
Ia menoleh, mendapati Pak Fery, guru olahraga, berjalan mendekat sambil membawa sekotak peralatan olahraga.
"Kamu mau ke kelas, ya?" tanya Pak Fery sambil tersenyum ramah.
"Iya, Pak. Kenapa?" jawab Alexa sopan meskipun sedikit enggan.
"Pak Fery mau minta tolong. Ini alat olahraga harus disimpan di gudang penyimpanan. Ada rapat dadakan, guru lain udah pada kumpul, jadi bisa tolong kamu simpanin?"
Alexa melirik kotak besar di tangan Pak Fery dan mendengus pelan. "Gudangnya di mana, Pak?"
"Di belakang, dekat kolam renang," jawab Pak Fery ringan, seolah jaraknya tidak seberapa.
Mata Alexa membelalak kecil. "Pak, itu jauh banget!"
Pak Fery terkekeh. "Ah, olahraga dikit nggak apa-apa. Hitung-hitung bonus setelah pelajaran tadi."
Alexa menghela napas, merasa tak punya pilihan. "Oke deh, Pak," katanya sambil meraih kotak itu dengan enggan. Beratnya membuat ia sedikit goyah.
"Semangat ya! Pak Fery tunggu laporan kalau sudah selesai," ucap Pak Fery sebelum melangkah pergi.
YOU ARE READING
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)