MOHON BACA PART 26 DULU, barusan agak telat update karena ada gangguan di aplikasi nya yaa...
Aku kasih double update lagi niiih yeeyy...
Untuk part ini aku kasih 1.700-an kata
Kalian boleh banget keluaaarin unek-unek kalian, atau kekesalan kalian, apa pun ituu... dan aku juga bakalin dengerin saran-saran serta kritik kalian selama saran dan kritiknya masuk buat jalan cerita inii....
INGAT!
VOTE
KOMEN
FOLLOW
Happy reading!
__________
Alexa melangkahkan kakinya dengan malas memasuki gerbang, hari ini ia berangkat dengan sopir pribadinya. Entah bagaimana ceritanya; baik El, Alex, maupun Carel, mereka sama-sama tidak bisa mengantar Alexa karena memiliki keperluan katanya. Alhasil Alexa berangkat dengan sopir. Jika bisa memilih, bukannya lebih baik ia berangkat sendiri saja dengan mobil pribadinya? Bukankah itu jauh lebih praktis menurutnya. Namun tentu saja ketiga laki-laki itu tidak akan pernah menyetujui hal itu.
Namun Alexa tidak akan pernah menyerah untuk menuntut kebebasan pribadinya. Kenapa begitu? Tentu saja ia memiliki hak, apalagi kita hidup di negara yang memiliki undang-undang. Masing-masing dari kita memiliki HAM yang merupakan Hak Asasi Manusia, yaitu hak-hak dasar yang melekat pada setiap individu sebagai manusia, yang diakui secara universal tanpa memandang latar belakang, ras, agama, jenis kelamin, kebangsaan, atau status lainnya. Hak ini bersifat inheren, tidak dapat dicabut, dan dijamin oleh hukum nasional maupun internasional. Termasuk hak kebebasan yang selalu Alexa idam-idamkan. (Ciaelaah.. sok sok an banget ngomongin HAM wkwkwk).
Apakah ia harus menyewa Hotman Paris pikirnya? Agar ia bisa lepas dari jeratan tiga manusia yang selalu over protective dan possessive padanya, terlebih yang bernama Elard Aariz Cattegirn. "Apa gue putusin aja ya, biar gue bisa bebas?" gumam Alexa berpikir.
Baru seminggu saja ia sudah tidak kuat akan segala tingkah laku seorang Elard, apalagi sebulan, setahun, terlebih sampai menikah nanti, bisa-bisa mati muda dia karena dikekang terus oleh El. Eh jangan dong ya, nanti El malah jadi duren a.k.a duda keren. Apasih Alexa gak jelas, nikah aja belum kan. Alexa menghela napasnya lelah, ia menatap ke arah parkiran, namun tidak terlihat kendaraan abang nya, maupun El dan teman-temannya. Kemana mereka? Apa mereka bolos lagi batinnya.
"Alexa!" Teriak seseorang sedikit berlari menghampiri Alexa.
Alexa mengusap kupingnya, memandang sinis ke arah si empu, "Lo tuh kebiasaan banget sih teriak-teriak mulu! Pengang telinga gue tahu!"
Manda cengengesan mendapat sambutan berupa omelan dari sahabatnya itu, "Lo gak kenapa-napa kan semalam?" tanya Manda tiba-tiba panik, memegang bahu Alexa lalu membalikkan tubuhnya mengecek sesuatu.
"Ck, gue gak kenapa-napa. Emangnya gue kenapa?" tanya Alexa balik, bingung menatap Manda.
Manda menghela napasnya lega, "Ya siapa tahu aja lo kena KDBP sama si El gara-gara semalam. Gue aja ngeri liat tatapan dia kemarin, apalagi lo yang kena amukannya."
Lagi-lagi kening Alexa berkerut, "KDBP apaan?"
"KDBP itu Kekerasan Dalam Ber Pacaran, eh atau KDBT ya? Kekerasan Dalam Ber Tunangan?" ucap Manda berpikir keras.
BINABASA MO ANG
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)