Hai hai guys, Happy Thursday!
__________
JANGAN LUPA!
VOTE
KOMEN
FOLLOW
Love you guys! Happy reading!
__________
Suasana di posko banjir terasa sibuk dan penuh dengan semangat. Hujan deras yang tak kunjung reda selama beberapa hari telah meninggalkan dampak yang cukup besar bagi warga sekitar. Banyak rumah yang terendam, dan ribuan orang terpaksa mengungsi di posko sementara, salah satunya posko yang didirikan di sebuah lapangan besar.
Setengah jam yang lalu, rombongan Black Obscura sudah tiba di tempat. Karena kali ini cukup banyak anggota yang mengikuti kegiatan, akhirnya mereka dibagi menjadi empat kelompok. Alex memimpin kelompok pertama yang bergerak sigap membantu mendirikan dan mengelola posko. Sementara Bian memandu kelompok dua untuk menangani kebersihan di area posko. Seperti membersihkan lumpur, sampah, lalu membuat toilet portable dan tempat mandi darurat.
Sedangkan El dan kelompok tiganya membantu tim sar dan warga untuk mengevakuasi dan menyisir lokasi banjir. Lalu Rava yang merupakan kelompok terakhir, bertugas untuk mengatur logistik, agar bantuan yang mereka berikan bisa didistribusikan secara merata dan tepat sasaran. Sementara itu Alexa dan Manda tengah sibuk membagi-bagikan makanan.
Alexa, dengan rambutnya yang terikat rapi kuncir kuda dan wajah serius, sedang menata tumpukan paket makanan di meja besar. Setiap paket berisi nasi hangat, lauk pauk, dan air minum yang siap disalurkan kepada para pengungsi. Sementara itu, Manda, yang dengan wajah cerianya, dengan cekatan mengambil paket-paket itu dan membagikannya kepada para korban banjir yang antri dengan sabar.
"Ini Bu, makanan buat Ibu dan anak-anak," ujar Manda sambil menyerahkan satu paket kepada seorang ibu yang tampak kelelahan, memegang tangan dua anak kecilnya yang masih balita.
"Iya, terimakasih ya Neng geulis. Semoga kalian selalu sehat," jawab ibu itu dengan mata yang penuh haru.
Alexa menoleh dan tersenyum pada Manda. "Walaupun bantuan kita gak seberapa, seenggaknya mereka bisa makan dengan baik hari ini," ucapnya menatap orang-orang yang sedang menyantap makanan mereka.
Manda mengangguk sambil terus bergerak cepat membagikan makanan. "Bener. Gue tahu mereka butuh lebih dari sekadar makanan, tapi ini yang bisa kita lakukan sekarang. Semoga bantuan lain cepetan datang."
Saat mereka melanjutkan pekerjaan mereka, Alexa melihat seorang lelaki tua yang tampak kesulitan berjalan karena usia dan kondisi fisiknya. Tanpa ragu, Alexa segera menghampirinya.
"Pak, makanan buat Bapak," kata Alexa sambil mengulurkan sebuah paket.
Lelaki itu menatap Alexa dengan mata yang tampak berkaca-kaca. "Hatur nuhun, Neng. Bapak teh jadi keinget sama anak-anak Bapak yang kejebak di rumah. Mereka teh nggak bisa ke sini karena jalanan banjir. Bapak takut sekali."
Alexa menepuk pundaknya dengan lembut. "Jangan khawatir, Pak. Kami di sini untuk membantu. Doa kami menyertai Bapak dan keluarga."
Manda datang menghampiri Alexa setelah menyelesaikan tugasnya, dan keduanya berdiri sejenak, melihat keadaan sekitar. Para pengungsi tampak sedikit lebih tenang setelah mendapatkan makanan dan perhatian.
"Kasian banget ya mereka, beruntung gue masih bisa makan dan hidup enak," kata Manda, matanya mengikuti setiap gerakan para pengungsi yang masih membutuhkan banyak hal.
YOU ARE READING
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)