Halo guys!
Gimana-gimana? Pada kangen sama authornya ngga nih?
Kemarin yang nagih janji siapaa cobaa absen?
Emang dasar yaa kalian ini bikin author ketar-ketir, ditantangin malah nantangin balik.. applause dulu doong!
Thank you ya guys untuk antusiasme kalian dalam cerita ini, kalo kalian seneng dengan tulisan aku ini, aku juga jadi ikut seneng dan semangat buatnya. Love you sekebon pokoknya!
Oke deh, aku akan tepatin janji ke kalian buat double update nya...
Untuk part ini di 2.300 kata yaa
Jangan lupa apa?
VOTE
KOMEN
FOLLOW
See you and happy reading!
__________
Alexa menggenggam erat setir mobilnya, mencoba sekuat tenaga untuk mengendalikan kendaraan yang terus melaju dengan kecepatan tinggi. Jantungnya berdegup kencang saat ia menyadari bahwa remnya masih belum berfungsi.
Jalur kosong yang tadi membantunya kini mulai dipadati oleh kendaraan lain. Jam sibuk membuatnya semakin sulit bermanuver di antara mobil-mobil yang melintas. Ia berusaha untuk tetap di jalur aman, tapi tak ada ruang yang cukup untuk terus melaju tanpa hambatan.
Misha yang duduk di sampingnya semakin panik, matanya menangkap lampu merah di depan dengan antrean mobil yang semakin padat. "Lex! Itu lampu merah! Kita nggak bisa berhenti!"
Alexa menghela napas gusar. Tangannya terus memutar setir dengan gesit, sambil menyalakan klakson berulang kali untuk memperingatkan kendaraan lain. "Gue tahu, Sha! Gue lagi cari cara!"
Berkali-kali Alexa menginjak rem, berharap ada reaksi, tapi tetap saja mobilnya tak mau berhenti. Orang-orang di sekitar mulai menyadari kecepatan mobil Alexa yang tak terkendali. Beberapa pejalan kaki berteriak panik, pengendara lain membunyikan klakson dengan keras.
Jarak dengan lampu merah semakin menipis. Hanya tinggal beberapa meter lagi sebelum tabrakan tak terhindarkan. Napas Alexa memburu saat tiba-tiba, di detik terakhir, mobilnya kembali berfungsi.
Tanpa ragu, Alexa segera menginjak rem dalam-dalam. Ban berdecit keras, asap tipis keluar dari gesekan ban dengan aspal. Mobilnya berputar cukup kencang di tengah jalan.
"ALEXA!" Misha menjerit ketakutan, tubuhnya terhempas ke sisi kursi. Air matanya mulai mengalir deras, tubuhnya gemetar hebat.
Namun sayangnya, Alexa masih belum sepenuhnya bisa mengendalikan mobilnya. Putaran mobil yang begitu cepat membuatnya kehilangan keseimbangan.
BRUKK!
Mobilnya menghantam pembatas jalan dan berhenti dengan hentakan keras. Kepala Alexa terhempas ke setir dengan kuat. Pandangannya langsung mengabur, suara klakson dan teriakan samar-samar masih terdengar di telinganya sebelum semuanya perlahan memudar. Kesadarannya menghilang seiring dengan rasa sakit yang menyebar ke seluruh tubuhnya.
Di sisi lain, Misha tersentak keras ke dasbor. Sabuk pengamannya menahan tubuhnya agar tidak terlempar, tetapi itu tidak cukup untuk mencegah benturan. Rasa perih menyebar di dahinya yang terbentur kaca, meninggalkan aliran darah tipis yang menghangatkan pelipisnya. Napasnya tersengal, dadanya terasa sesak akibat tekanan dari sabuk pengaman yang mencengkeram tubuhnya terlalu erat.
ESTÁS LEYENDO
I'm Alexa [End-Tahap Revisi]
Novela Juvenil⚠️ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ - - Belum sampai diambang pintu kantin Alexa kembali berhenti, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap pada sepatunya tanpa rasa ngilu. Setelah itu ia melepaskan sepatunya, terlihatlah kaos kaki putihnya y...
![I'm Alexa [End-Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/376930039-64-k717476.jpg)