Part 37 - Impulsive Alexa

Start from the beginning
                                        

Alexa mendengus pelan, dadanya mulai terasa panas. "Gue gak nyangka mereka bakal sebrengsek ini buat ngerampok. Mereka emang udah keterlaluan." Alexa mengambil dua  kantung keresek besar berisi bahan-bahan masakan untuk mereka simpan di dapur umum.

"Banget!" Manda setuju sambil mengangkat kedua tangannya ke udara. "Dan lebih parahnya lagi, El tuh diem aja, Lex! Dia nggak pernah mau ngeladenin apa pun yang Shadow Blades lakuin. Anak-anak gak tau jelas alasannya apa, katanya sih dia malas berurusan sama Brandon. Alasan apa coba? Malas?!"

"Oh satu lagi. Padahal tuh si Brandon dan anak-anaknya juga lagi ada acara di desa sebelah. Lo pikir secara logika nih ya, harusnya El saat itu juga bisa langsung datangin mereka, kan? Apalagi jaraknya yang gak jauh. Kalo gue nih, langsung gue labrak tuh mereka!" sambung Manda berapi-api.

Alexa langsung mengepalkan tangannya, menahan rasa kesalnya yang mendadak menggelegak. "Jadi dia gak ngapa-ngapain meskipun mereka udah ganggu anggotanya nya berkali-kali? Dan walaupun mereka ada di dekat sini, dia tetep diam aja?"

Manda mengangguk lagi, kali ini dengan ekspresi dramatis. "Serius! Gue denger jelas kemarin dari Eric. Gue bahkan bingung deh sama tunangan lo itu, kenapa sih dia nggak ambil tindakan aja?" Manda menutup kembali bagasi mobil setelah ia juga mengambil dua keresek besar yang sama.

Alexa memutar matanya dengan kesal, namun ekspresi wajahnya menunjukkan lebih dari sekadar rasa jengkel. "Gue rasa Brandon gak akan berhenti kalau nggak ada yang bikin dia jera. Kalau El terus diem aja, gue gak yakin masalah ini bakal selesai."

Mereka kembali melangkah menjauhi parkiran, Manda menatap Alexa penuh harap. "Nah, itu dia, Lex! Harus ada yang bikin Shadow Blades kapok! Anak-anak gak mungkin berani bertindak, iya gak sih? Kalau bukan El yang langsung kasih perintah? Atau lo coba bujuk El, buat dia ngambil tindakan."

Alexa menghela napas panjang, "Lo tahu apa yang bikin gue makin kesal?" ujar Alexa dengan suara rendah, hampir seperti bergumam pada dirinya sendiri.

Manda langsung merapat, seakan takut kehilangan momen gosip. "Apa?" tanyanya penuh semangat.

"Fakta bahwa El nggak ngelakuin apa-apa bikin gue merasa... kayak, dia tuh takut atau apa sih? Bukan sama Brandon, tapi mungkin sama apa yang bakal gue pikirin kalau dia sampai ribut sama Shadow Blades. Padahal gue gak peduli! Brandon itu masa lalu gue, dan gue gak punya urusan lagi sama dia. Kalau dia ganggu Black Obscura, harusnya ya dia langsung ngambil tindakan, kasih mereka pelajaran."

Manda memasang ekspresi setuju seratus persen. "Tuh kan! Kayaknya emang lo harus ngomong sama El, Lex! Serius, ini bukan cuma tentang Hilles doang. Kalau mereka bisa ngelakuin ini ke satu anggota nya, siapa yang bisa jamin mereka gak bakal ngelakuin hal yang lebih parah di masa depan coba?"

Alexa terdiam sejenak, menatap Manda yang kini menatapnya penuh keyakinan. Ia tahu, Manda benar. Dan meskipun rasa kesalnya pada El belum surut, Alexa tahu dia harus mengambil langkah tegas.

"Gue bakal ngomong sama El," kata Alexa akhirnya. "Tapi kalau dia masih gak mau ngeladenin Shadow Blades..."

Manda memotongnya, "Lo yang bakal ambil tindakan?"

Alexa mengangguk dengan tegas, tatapannya penuh determinasi. "Kalau dia gak mau, gue yang akan bikin Brandon nyadar kalau dia gak bisa semena-mena."

Mereka menghentikan langkahnya di depan dapur umum. Alexa menyipitkan mata, melihat seorang laki-laki berjalan mengendap-endap memasuki dapur. "Mand, lo tau dia siapa? Kok mencurigakan banget ya?" ucap Alexa pelan menatap ke arah laki-laki di depan sana.

Manda menatap laki-laki itu serius, "Bukannya dia anggota El, semalam juga ada pas BBQ. Tapi iya sih, dia mencurigakan. Mana pake celingak-celinguk segala lagi, makin aneh aja," ucapnya melihat setiap gerak-gerik laki-laki itu.

I'm Alexa [End-Tahap Revisi]Where stories live. Discover now