Anka and a novel entitled Psychopath 14

1.5K 164 1
                                    

Quiin melihat sekilas ," Anak itu!" Padahal dia sudah mengurungnya di mansion tapi masih saja dia berada disini. Apa Dirga ini melawan perintahnya, dia akan memikirkan nanti hukuman untuk Dirga, sekarang Dava lebih penting.

Quiin menetralkan nafasnya sejenak, dia sedikit lelah karena menghadapi Felix.

"Berdua? Tidak apa apa aku juga bisa mengalahkan kalian dengan seorang diri!" Ucapnya dengan percaya diri.

Felix menyiapkan pedang disampingnya siap untuk untuk menyerang Dirga dan Quiin.

"Bahkan dalam sekejap aku akan memotong tubuh kalian dengan kecil kecil!"Sombongnya membuat Quiin dan Dirga sedikit emosi mendegar itu.

Felix maju dan mengayunkan pedangnya, dia ingin menebas Dirga terlebih dahulu.

Srang...

Quinn menangkis pedang Felix yang membuat Dirga mendapatkan celah untuk menembak Felix.

Dor...

Argh...

Tangan Felix terkena tembakan dari Dirga, dia mjndj kebelakang dan melihat lukanya tidak terlalu dalam.

"Sialan!"

Dor....

Dirga secara tepat menembakan pistolnya ke arah Felix, membatasi gerakannya.

Srang...

Felix memutar pedangnya agar peluru itu tidak mengenai dirinya.

Quinn dengan cekatan bergerak maju dengan pedangnya dan berhasil memberikan  bantalan ke Felix.

Felix terpental ke belakang dan Dirga memanfaatkan momen untuk menembakkan beberapa peluru ke Felix yang sedang terjatuh.

Dor...

Dor..

Namun, Felix tidak menyerah begitu saja.

Dia berdiri dan mengayunkan pedangnya pada kaki Quiin .

Quiin yang melihat itu sedikit mundur tapi kakinya tergores sedikit akibat  sayatan pedang Felix.

Dirga menendang wajah Felix yang berani melukai ibunya.

Argh....

Kepala Felix mendongak keatas dengan keras karena Dirga menendang dirinya sangat kuat.

Dirga segera mengarahkan pistolnya pada kepala Felix .

Dor...

Argg....

Kepala Felix tertembak dan darah menciprat kemana mana.

Mata Felix memutih ,dia tidak percaya jika dia akan kalah, apa lagi dia sudah merencanakan akan hidup bersama Dava berdua saja,dia sangat menginginkan itu karena dia menganggap Dava sebagai anaknya sendiri, dia menculik Dava karena dia tidak mau ada yang melihat Dava sekian dirinya.

Disisi Cio yang berada dirumahnya sistem dia menutup layar yang memperlihatkan aksi dari Quin dan Dirga.

"Abang kenapa ditutup? Katanya bang Anka sedang main pura pura tidak bisa bergerak."Dava heran dengan tingkah Cio yang hanya diam.

"Ah itu, tuan sedang menganti pakaian, Dava tidak boleh lihat."

"Oh begitu ya."

"Ya Dava, bagaimana jika kita main sebentar, Dava mau main apa?"

Mata Dava berbinar binar saat Cio mengucapkan main.

"Mau main petak umpet ! Abang yang jaga ya!" Dava melompat-lompat kecil senang dengan ajakan dari Cio.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now