Bab.40

4.2K 405 14
                                    

Maxime yang baru saja selesai mengurus perusahaannya pun dibuat langsung bergegas kerumah sakit ketika mendengar laporan dari Felix bahwa rumah sakit tempat Anka dirawat telah diserang dengan orang orang bertopeng.

Maxime duduk di belakang mobil dengan Felix yang menyetir . Mereka melaju dengan cepat melintasi jalan-jalan yang padat menuju rumah sakit. Suasana di dalam mobil terasa tegang.

"Percepat Felix! kenapa kau membawa mobil seperti siput!"bentak Maxime pada Felix yang dia rasa mobilnya berjalan lambat.

"Baik tuan"Felix tidak berani berkata lain dan terus melajukan mobilnya hingga kecepatan tertinggi.

Maxime tidak dapat menahan emosinya ,sejak dari perusahaan tadi ,dia sudah berfirasat buruk"Bedebah sialan! Berani sekali mereka! "Urat urat didahinya sudah menonjol karena menahan amarahnya."Cepat sialan! Kau mau kutembak!"Maxime mengarahkan pistolnya kebelakang kepala Felix.

Felix tidak bisa berbuat apa-apa,dia hanya terus melajukan mobilnya tanpa menjawab pertanyaan dari Maxime.

Mobil itu melaju dengan kecepatan maximal diikuti beberapa mobil dibelakangnya,bisa dipastikan itu adalah bodyguard Maxime.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di rumah sakit. Maxime langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah sakit, bodyguardnya mengikuti dengan cepat di belakangnya, tetap waspada terhadap bahaya yang mungkin ada.Namun, pemandangan yang dia lihat benar-benar mengejutkan,alat alat medis berserakan dan terdapat  bekas tembakan dimana-mana, orang-orang di sekitarnya terlihat terluka  akibat bekas tembakan itu.

"Sial ! Berani sekali mereka melakukan ini!"Maxime mengepalkan tangannya,tanpa membuang waktu, Maxime  langsung menuju lift dan menekan tombol menuju lantai ruang VVIP. Saat lift naik, perasaan gelisah semakin memenuhi pikirannya. Dia berharap Anka baik-baik saja dan tidak terluka dalam kejadian ini."baby ,semoga kau masih aman"batin Maxime berdoa agar kondisi Anka baik baik saja.

Ketika lift akhirnya sampai di lantai tujuan, Maxime langsung bergegas pergi keruangan Anka dan diikuti oleh bodyguard lainnya.

Ketika Maxime sampai di lorong, dia melihat pemandangan didepan matanya. "Apa ini?" Maxime melihat beberapa bodyguard Jevan  terkapar di lantai, dan sedikit sisa-sisa asap masih terlihat.Mata Maxime mulai menajam bak elang yang akan memangsa makanannya."Bodyguard bodoh! Dengan asap saja pingsan!" Maxime terus berjalan kearah pintu dan apa yang dilihatnya,itu James anak keduanya yang terkapar dilantai"Anak tidak berguna ! Kenapa aku punya keturunan seperti dia!"marah Maxime sambil menendang kaki James.

Dia masuk dan melihat pemandangan yang benar benar membuatnya naik pitam"Sialan ! Ternyata sama saja ,benar benar tidak berguna! Tidak anak ,cucu bahkan menantupun tidak berguna! "Maxime bertambah murka ketika melihat Jevan, kembar bahkan Jessica juga terkapar dilantai. Maxime memang kebal terhadap racun apapun yang masuk kedalam tubuhnya, apalagi hanya asap bius yang tidak seberapa itu.

Dia melihat ketempat tidur Anka ,dan ternyata tidak ada siapapun disana"Kurang ajar! Bedebah sialan! Beraninya mereka mengambil baby ku!"

Maxime sedikit mendegar ada suara didalam kamar mandi,dia mendekati arah kamar mandi dan mendegar seperti suara Xavier.

"Xavier!"teriak Maxime dan penasaran apakah benar itu Xavier atau bukan.

Orang itu langsung membalikkan badannya dan dapat dia lihat pria itu memakai masker serta topi.

Maxime melihat mata orang itu dan benar saja orang itu Xavier.

"Kau!kau yang melakukan semua ini ha!?"Maxime langsung mengarahkan pistolnya pada kepala Xavier.

Xavier terkejut melihat Maxime dihadapannya"Bukan aku!"jawab datar Xavier pada Maxime yang menuduhnya melakukan semua ini.

Dor

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now