(Tujuh belas)

2.9K 307 12
                                    

Anka membuka matanya menatap sekitar,dia melihat jika ada pria di sampingnya .

Pergerakan dari Evan membuat pria itu tersadar ,"Baby?"

Evan melihat takut pria didepannya ini,"Om siapa?"tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Pria itu langsung mengelus rambut Evan ,"Panggil daddy , daddy Gio."

"Em?"

"Jangan dipikirkan ,"Gio mengambil air yang berada diatas meja,dia memberikan air itu pada Evan dengan menggunakan sedotan.

Evan dengan agak ragu menatap gio ,dia pelan pelan meminum air itu.

Isakan terdengar setelah Evan meminum air ,"mau da-ddy"

"Disini daddy."Gio menggelap air mata Evan yang berada dipipinya.

Evan menggelengkan kepalanya,"bukan mau daddy Xevar."gumamnya.

"Tidak, tidak ada namanya Xevar baby."

"Ad-a,dia daddy epan mau dad-dy."Evan mulai menangis keras membuat Gio langsung mengendong nya dengan perlahan,"jangan menangis baby , disini ada daddy."

"Bu-kan."

Gavin yang baru saja tiba dikamar Evan hanya bisa menghela nafas, daddynya tidak akan lagi mempertemukan Evan dengan Xevar ."Evan."Panggilnya.

Evan menoleh dan menatap Gavin dengan pandangan sedikit terkejut,"a-bang Gavin."Lirihnya.

Gavin tersenyum,dan menuju kearah Evan dan gio."Jangan menangis Evan ."Gavin mengusap air mata Evan dengan pelan.

"Abang mau daddy ,mau Abang kembar."pintanya pada Gavin.

Gavin menatap gio yang menggelengkan kepalanya .

"Nanti ya ,sekarang Evan makan dulu setelah itu minum obat."

Mungkin ada dua jam Evan menangis dan gio sama sekali tidak bisa menenangkannya ,dia memberikan Evan pada Gavin , semoga saja Evan bisa lebih tenang.

Evan berada dalam pangkuan Gavin."Jangan nangis Evan ,nanti bertambah sakit."Gavin mengelus punggung Evan pelan.

Gio sama sekali tidak luluh dengan bujuk rayuan Evan yang mau bertemu dengan Xevar , sebenarnya gio akan membawa Evan keluar negeri,begitu juga dengan Gavin , mereka akan pindah dan akan memulai hidup yang baru .

Anka menghela nafas,"Nggak ada cara lain lagi ,gua harus ngomong tentang Dion ."Evan langsung memandang Gavin."Bang Gavin ."

"Ya."

"Bang Abang mau bantuin epan kan?"

Gavin menatap bingung evan ,"bantu apa ?"

"Bantuin epan ...."

* * *

Vanno merunduk di depan pintu kamar tidur. 

Dia menatap ke dalam, melihat tubuh wanita terbaring lemas di atas tempat tidur.

 Wajah wanita itu tampak pucat dan banyak nya alat medis yang berada ditubuhnya.

Di masuk kedalam kamar dan duduk disamping wanita itu.

Dia memegang tangan wanita itu."Mom, Vanno udah dapat donor untuk mommy"Vanno mencium tangan wanita itu.

Viona ,ibu dari Vanno yang terbaring di kasur, setelah penyerangan oleh musuh Xevar waktu itu ,Viona terluka dan dengan cepat Vanno membawanya kerumah sakit , tidak menyangka jika Viona langsung tidak sadarkan diri sangat lama , Vanno sangat khawatir dengan Viona ,dia meminta dokter untuk memeriksa tubuh Viona ternyata dari pemeriksaan itu membuat Vanno hampir stress ,dokter mengatakan jika Viona mengalami  sakit yang parah yaitu Kardiomiopati artinya penyakit jantung yang parah kelainan pada otot jantung yang mengakibatkan jantung menjadi lemah dan tidak berfungsi dengan baik.

Vanno langsung mengamuk mendegar itu ,bahkan dia menembak perawat yang merawat ibunya,dia sangat menyayangi ibunya,dia tidak rela jika ibunya tiada.

Vanno sudah mencoba melakukan tindakan lain tapi nihil, tidak ada hasilnya.

Dan dokter menyarankan Viona untuk Transplantasi jantung .

Vanno yang mendengar ada cara lain pun sangat senang,dia mencari seluruh jantung yang cocok untuk Viona tapi setelah mencari tidak ada titik terang, Vanno tidak harus melakukan apa ,entah bisikan dari mana dia mencobanya pada Dion ,dan hasilnya mengejutkan, Jantung Dion cocok untuk Viona.

Hal itu membuat Vanno sangat menjaga Dion agar tubuhnya tidak boleh kenapa napa sedikit pun ,bahkan orang lain tidak boleh membuat suasana hati Dion sedih.

Badan Vanno mulai bergetar,dia melirik kesana kemari dan mengigit kukunya,"Apa operasi ini akan berhasil? Apa apa mommy akan sembuh apa apa dia akan bangun ya ya mommy akan bangun ya ,jantung Dion pasti bisa membuat mommy sembuh. "

Vanno mengusak rambutnya kasar,dia sangat gemetaran,dia langsung melihat laci disampingnya dan mencari sesuatu,dengan tangan yang gemetar Dia mendapatkan botol obat .

Dia langsung membuka obat itu dengan tangan gemetaran hingga obat itu berceceran di lantai.

Obat itu tertulis benzodiazepin di kemasannya.

Dia mengambil sekitar tiga butir obat itu dan menelannya tanpa meminum air.

Perlahan lahan Vanno mulai tenang dan rileks,"penyakit sialan!"Vanno mengutuk penyakit yang diderita nya ini.

Vanno mengalami penyakit Generalized (GAD) atau seseorang cenderung merasa sangat khawatir dan cemas terhadap berbagai hal sehari-hari, meskipun masalah tersebut sebenarnya tidak terlalu berbahaya.

Seperti Dion yang menangis , Vanno akan langsung cemas ,dia akan berpikir hal hal yang tidak masuk akal.

"Jika Dion menangis maka jantung nya juga akan bermasalah jika Dion sakit maka jantung Dion juga sakit jika jika tidak dia tidak bisa mendonorkan nya kemommy "Itulah yang dipikirkan Vanno saat sesuatu terjadi pada Dion ,dia akan panik sendiri dengan pemikiran yang tidak masuk akalnya.

Vanno mendapatkan penyakit ini setelah mendengar Viona mengalami Kardiomiopati.

Dia sudah mencoba untuk menyembuhkan nya mulai dari minum obat-obatan sampai terapi psikologis tapi tidak membuahkan hasil.

Dia selalu cemas jika berkaitan dengan Viona.

Lebay? tidak jika belum merasakannya.

Dokter masuk kedalam kamar ,"Tuan."panggilnya.

Vanno langsung memandang kearah dokter itu.

"Persiapan operasinya sudah selesai dan semuanya siap untuk dimulai. Tim medis kami telah memeriksa semua detail dan memastikan bahwa semuanya berjalan lancar. Operasi akan dimulai dalam beberapa jam."

"Apa Dion sudah disiapkan?"tanyanya.

"Sudah tuan ,tim bedah juga sudah siap. "Jawab dokter itu.

Vanno langsung memandang kearah Viona , "Mom,kau akan sembuh dan aku kita akan tinggal bersama setelah kau sadar,dan tidak perlu memikirkan laki laki Sialan itu!"pikir Vanno,dia akan merencanakan untuk hidup bahagia bersama Viona dan meninggalkan Xevar.

Vanno berjalan mendahului dokter,dia berjalan menuju ke ruangan yang akan mengoperasi Viona dan Dion.

Dokter mengikuti Vanno dari belakang.

Mereka sampai pada ruangan itu, Vanno langsung membuka pintu ,suasana yang tenang dan steril di dalamnya. Vanno melihat tim medis yang sedang mempersiapkan peralatan dan memeriksa detail sebelum operasi.

"Tuan ."Perawat disana langsung membungkukkan badan mereka melihat Vanno.

"Kami telah mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan dan memastikan bahwa semuanya steril dan siap digunakan tuan."ucap salah satu perawat.

Vanno hanya diam ,dia melihat kearah Dion yang terbaring disana.

Ada rasa ragu dalam hatinya,tapi setelah itu dia menepis pikirannya,"Dion Abang melakukan ini untuk yang terbaik."Pikirnya.

"Percepat operasi nya."ucap Vanno pada tim medis itu.

"Baik tuan."Tim medis segera mempersiapkan peralatan operasi dengan cepat, mereka tidak mau akan dimarahi lagi oleh Vanno.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now