Chapter 18

4K 404 15
                                    

Alvin membuka matanya , tapi bukan mata yang biasa ditampilkan oleh manik itu ,warna mata merah menyala dengan seringainya yang khas, itu Kara.

"Aku kembali ,dan kalian akan kuhabisi , bersiaplah."dia menyeringai dan memandang jarum infus yang masih menempel ditangannya itu.

Dia menarik paksa jarum infus itu sehingga darah yang keluar mengalir ,Kara yang melihat darah itu menjilati nya sampai habis,"manis ,sudah lama aku tidak merasakan darahmu Alvin ."dia terkekeh pelan.

Saat akan bangun dari tempat tidur ,pintu terbuka, seorang perawat masuk ,dia tidak sadar jika Alvin sudah terbangun ,dia menutup pintu dan berbalik ,saat dia melihat kearah kasur,perawat itu sangat terkejut,"Tu-an muda,anda sudah bangun!"kegetnya.

Kara melihat perawat itu darinats kebawah ,dia menjilati bibirnya,"Makanan pembuka yang bagus."lirihnya pelan.

Perawat itu terkejut melihat mata Alvin yang merah menyala ,bahkan dia terlihat seperti singa yang lapar,perawat itu meneguk ludahnya kasar."Saya akan memanggil tuan dan nyonya dulu."Perawat itu segera berbalik,tetapi  sebelum itu ,Alvin memanggilnya ,"Kemarilah."

"Tapi Tu-an saya .."

"Kemarilah."Kara menggerakkan kedua jarinya untuk mengode perawat itu agar menuju kearahnya.

Mau tak mau perawat itu pergi kearah Alvin ,dia mendekati Alvin dengan perlahan-lahan,"Ada apa Tu-an ."gugupnya.

Kara menepuk pelan tempat tidurnya,"Duduklah ,jangan berdiri."

"Tapi tuan saya mau melaporkan .."

"Jangan membantah."nada yang dingin itu keluar dari mulutnya membuat perawat itu sangat gugup.

Dia langsung menuruti perkataan dari tuan mudanya ini.Perawat itu duduk disampingnya Alvin yang bersandar.

Kara terkekeh pelan,"Jangan takut aku tidak memakanmu."Kara memegang dagu perawat itu dan mengelusnya pelan.

Perawat itu gugup,ada rasa deg-degan saat suara nan berat itu memasuki area pendengarannya,"Apakah tuan muda Alvin menyukaiku? Jika benar apa yang harus aku lakukan? Tapi tuan muda Alvin tampan ,apa salahnya jika dia menyukaiku walupun aku lebih tua dari pada dia."perawat ini memikirkan hal lain yang berbeda dengan pemikiran Kara.

Kara memegang bahu perawat itu , membuat pipi perawat itu merona,dia dugaannya benar jika tuan muda Alvin menyukainya.

Alvin membalikkan badannya dan mengukungnya perawat itu.

"Jan-gan tuan muda ,jika dilihat nyonya dan tuan akan terjadi masalah."perawat itu sedikit mendorong Alvin tapi dia tidak menolak saat wajah Alvin begitu dekat dengannya.

"Aku suka wanita yang seperti dirimu."Kara semakin menyeringai senang saat melihat ekspresi yang dikeluarkan dari perawat itu.

Wajahnya semakin dekat dan perawat itu menutup mata,"ngak apa apalah ,lagian tuan muda Alvin kaya,jika aku jadi orang kaya ,maka aku bisa belanja sepuasnya."perawat itu memikirkan betapa senangnya jika dia menjadi kekasih dari Alvin .

Kara yang melihat itu tambah terkekeh senang ,dia melirik nakas yang ada gunting diatasnya, perlahan-lahan dia mengambil gunting itu , gunting itu berada dihadapannya, sebelum itu dia membuka gunting itu dan menjilatinya.

Gunting itu sedikit basah terkena air liur Alvin ,dia menyeringai dan selanjutnya.

Crkkk

Argg

Kara menusuk gunting itu kemata sebelah kiri perawat itu.Darahnya menciprat kewajahnya.

"Hahaha ,sangat manis"dia menjilati sudah darah yang berada disamping bibirnya.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now