(Sembilan)

3.6K 398 35
                                    

Xaga menarik tangan Jessie dengan kasar, mereka telah sampai di mansion mereka sendiri.

"Lepas! "Jessie terus saja memberontak ingin melepaskan diri dari Xaga.

"Lepas Xaga!"teriak Jessie.

Xaga melepaskan Jessie dan menatap nya,"sudah aku bilang jangan mengganggunya ! Apa yang kau lakukan ha! "Geram Xaga menatap tajam Jessie.

Jessie mengelus tangannya ,dia menatap remeh Xaga "Kau "tunjuknya pada Xaga,"ingin mencegah ku! Kau pikir kau siapa ha!"

"Aku suamimu!"tegasnya.

Jessie mendelik,"Cih cuma .."

"Diam! Aku suami mu dan itu tetap akan begitu!"

"Kenapa kau berteriak kepada ku! Apa kau pikir aku takut ha!"

"Jangan memancing ku Jessie!"Xaga mengepalkan tangannya.

"Aku tidak takut!"

"Kau!"

***

Vanno mengendong Dion agar tidak jatuh ,dari tadi Dion terus saja memberontak dan mau kembali ke mansion Xevar.

"Bang Dion mau kemansion daddy ,Dion ngak mau disini!"Dion memukul Vanno.

"Diam Dion ,jangan begitu kau bisa sakit."Vanno mengelus tangan Dion yang memukulnya.

"Abang mau mami aja."Dion memandang Vanno memelas.

Vanno menatap Dion yang ingin menangis,"tidak jangan nangis ya ,ok jangan ,Abang tidak suka jangan."Vanno mengelus pipi Dion dengan pelan.

" Tapi mau mami abang."

Vanno menangkup pipi Dion ,"Dion tidak mau bersama Abang hm?"

"Dion tidak sayang sama Abang?"

"Dion tidak sayang ya ,ya kan?"Vanno mulai mengigit kukunya,dia mulai gemetar.

Dion yang melihat itu panik ,dia memeluk Vanno dengan erat "Abang jangan gitu lagi,Dion ngak suka ,maafin Dion ,Dion sayang sama Abang ,jangan gitu lagi."

Vanno langsung memandang Dion dan tersenyum"Berarti Dion sayang sama abang kan? Iya kan. "

Dion memandang Vanno dan menganggukan kepalanya,"Iya ,Dion sayang sama Abang,jadi jangan gitu lagi ya bang".

Vanno langsung memeluk Dion kepelukannya."Ya ,ya Dion sayang sama Abang ,ya Dion sayang sama Abang."Vanno terus saja mengulangi kata kata itu.

"Benar kata mami,epan jahat,dia ngak sebaik yang Dion kira ,dia udah buat Dion pergi dari mansion daddy,epan jahat ,Dion benci epan! "Batin Dion yang marah pada Evan.

***

Di mansion Xevar ,Evan masih ditenangkan oleh Varo dan Vino .

"Sudah baby jangan menangis ,nanti sesak."Varo mengelus punggung sempit Evan itu.

Vino mengusap air mata Evan yang jatuh pada pipinya,"Ya baby ,jangan nangis ok ."

"Ta-pi daddy tadi kena pukul bang Vanno, daddy pasti kesakitan,Abang ayo kita ke daddy."Jawab Evan sesegukan dan ingin turun dari gendongan Varo.

"Tidak , disini saja."Vino membujuk Evan agar tetap berada dikamar saja,dia tidak tahu kondisi dibawah ,apakah Vanno dan Xevar Saudah berhenti bertengkar.

"Iya baby."Varo juga membenarkan perkataan Vino.

"Baby."Xevar yang baru saja datang langsung menggendong Evan .

"Daddy, daddy ngak kenapa napa kan?"Evan menangis ,dia memegang rahang Xevar yang sedikit membiru.

"Jangan menangis, daddy tidak apa apa ."Xevar mengecup mata Evan yang berair itu.

Evan memeluk leher Xevar,"Daddy maafin epan ya , karena epan ngak kasi boneka nya ke Dion jadi daddy kena pukul. "

Xevar yang mendengar itu sungguh kesal,ini gara gara Dion jika saja Dion tidak menginginkan boneka itu maka ini tidak akan terjadi."Tidak , ini bukan salah baby."Xevar mengelus punggung Evan,"jangan menangis."

"I-ya."

"Tapi ini "Evan menunjuk di luka Xevar yang sedikit membiru itu.

"Ini akan sembuh ,jadi jangan khawatir ok"Xevar tersenyum tipis, anaknya ini sangat mengkhawatirkan dirinya.

Evan menganggukan kepalanya,"tapi di obati dulu, tapi epan yang mau obatin daddy."

"Baiklah sayang sayang."

Xevar menyuruh Danu agar membawa kompresan .

Xevar duduk dikasur dengan Evan yang memegang kompresan .

Evan mengompres Xevar dengan pelan tapi wajahnya membuat mereka disana mau tertawa, bukannya Xevar yang meringis tapi Evan lah yang sepertinya terkena luka itu.

"Hilang ya luka ,jangan ada disini lagi , nanti daddy kesakitan."Evan menepuk luka itu pelan dan mengusap rahang Xevar.

Xevar tersenyum , anaknya sangat amat manis.

"Kalau mau sembuh harus ada obat yang paling ampuh"

"Em?"Evan memiringkan kepalanya,"obat apa daddy."

"Obat nya ,baby harus cium daddy."

Kembar menatap Xevar jengah ,Xevar sangat pandai dalam memanipulasi Evan.

"Benarkah?"

"Tentu saja benar."

"Baiklah kalo gitu ,"Evan langsung mencium Xevar dan langsung membuat Xevar menatap kembar dengan tatapan mengejek.

Kembar yang melihat itu menjadi kesal.

"Orang tua ini."pikir kembar.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now