Bab.14

8.1K 653 11
                                    

"papa aku mau tikus seperti itu juga yang warnanya coklat" celetuk anka tiba tiba yang membuat Xavier terkejut.

Hei yang diminta baby ini tikus! apa tidak ada hewan lain selain hewan yang banyak kuman itu.

"Baby bagaiman jika hewan lain saja seperti kucing ,anjing atau kelinci"tanya Xavier.

"Ngak mau! maunya tikus yang kayak di tv tadi papa"rengek Anka dengan mata yang mulai berair.

"Hufff, baby tikus itu bukan hewan peliharaan yang lain saja ok"bujuk Xavier.

"Ngak mau,apa papa ngak punya uang makanya ngak mau beliin anka tikus?"

Sungguh Xavier dibuat terkejut dengan perkataan bayi mungilnya ini,mana mungkin dia tidak punya uang ,bahkan jika dia tidak bekerja seumur hidup pun uangnya masih bisa sampai banyak turunan.

Bodyguard dan maid yang mendengar perkataan anka terkekeh geli.

Hanya Anka yang bisa membuat tuannya ini mati kutu.

"Baby jangan bercanda,bahkan jika baby minta pulau akan papa berikan tapi tidak dengan tikus"menekankan kalimat nya dan memandang bawahannya dengan tajam.

'Berani sekali mereka menertawakan aku"pikirnya

Anka tidak menggubris ucapan Xavier sekarang dia malah minta pulang kerumah Jevan.

"Hiksss ngak mau ,mau Daddy aja! pasti Daddy beliin hikkss mau Daddy hiksss mau daddy"sambil sesenggukan.

Xavier mana mungkin membiarkan Anka pulang begitu saja.

Lagi pun bisa dia pastikan bahwa Jevan tidak akan membiarkan Anka mendapatkan tikus itu.

"Hufffff,Tidak baby,papa akan belikan tunggu sebentar".

Akhirnya Xavier menyerah dia akan menuruti keinginan baby nya ini tapi tentu bukan membeli tikus pastinya .

Xavier malah terpikir kan oleh hewan yang mirip tikus itu.

"Zero!"panggil Xavier.

"Ya tuan ada yang bisa saya bantu"jawab zero.

"Belikan tikus warna coklat!"tegas Xavier.

Zero mengerutkan keningnya tikus warna coklat ,apakah tuannya ini punya keanehan pikirnya.

Karena melihat zero melamun Xavier menjadi geram.

"Cepat!"tegas Xavier

"Ba-baik tuan akan saya siapkan"Zero buru buru pergi dari sana dari pada dia yang dicincang kan dia ngak mau mati muda .

Xavier juga mengetikkan sesuatu pada handphone miliknya bisa dipastikan dia mengirimkan pesan nya ke Zero.

Ngomong ngomong soal Zero, Zero itu nama lengkap nya adalah Zero flen dia asisten sekaligus kepercayaan Xavier.

Tapi sifatnya itu friendly koq makanya setiap Xavier memerintahkan nya dia ngak ingin protes karena dia juga merupakan sahabat dari Xavier ya.

Skip

"Sudah baby, sudah papa belikan jangan menangis lagi ok hmm"sambil mengusap air mata Anka.

"Iya ta-pi warna coklat ya"pintanya.

Xavier sungguh tidak tahan dengan keimutan yang diberikan bocah didepannya ini sungguh amat sangat imut.

Cup

Cup

Cup

Xavier mencium wajah anka berttubi tubi membuat Anka kegelian..

Time Traveler ManHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin