Anka and a novel entitled Psychopath 13

1.4K 163 0
                                    

Dikediaman Felix sekarang tengah terjadi keributan kecil , pasalnya Dava tidak mau berhenti nangis dan itu membuat Felix sedikit marah.

"Berhenti baby atau aku akan membuatmu tidak bisa berbicara."

Anka hanya menggeleng pelan , bagaimana bisa dia bisa berhenti menangis jika sejak tadi Felix telah mengubahnya tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali .

Padahal jelas jelas dia mengatakan jika akan membuat kaki Dava saja yang tidak bisa bergerak , sekarang malah tubuh Dava juga dibuat seperti itu.

"Badan gua mati rasa ,gua nggak nyaman . "

"Baiklah sekarang kita siap siap pergi dari sini ok baby."Felix mencium pelan pipi Dava yang lembut nan dipenuhi air mata itu.

"Terserah Lo lah gua capek."pikir Anka.

Cio hanya tertawa melihat tuannya seperti itu ,"Tuan lucu sekali ,benarkan Dava?"

"Iya."

* * *

Quiin sampai pada  di kediaman Felix seorang diri , baginya mengalahkan Felix adalah hak kecil tidak perlu memakai bantuan dari bodygard atau lainnya.

"Siapa kau!"

Salah satu bodygard Felix mengetahui kedatangan Quiin .

Quiin hanya diam ,dia mengangkat pedang dan berjalan kearah mereka .

Dor..

Quiin menghindar saat para bodygard Felix telah menembaknya .

Dia berjalan mendekati bodygard itu dan menebas kepalanya dengan cepat .

Quiin menunduk ketika ada yang ingin menemdang kepalanya ,dia berbalik dan menghunuskan pedangnya ke perut bodygard itu.

Argh..

Quiin menyikut dada bodygard yang mendekati dirinya dari samping ,dia menendang selangkangan bodygard itu dan menebas kepalanya .

Dor...

Quiin memiringkan kepalanya saat dari arah belakang badannya ada yang ingin menembaknya ,dia menaikkan pedangnya keatas dan melemparnya tepat kena di dada salah satu bodygard.

Arggg...

Dia menarik pedang itu dan kemudian menebas kepalanya .

Dor..

Srang...

Quinn memutar pedangnya ketika ada salah satu bodygard Felix ingin menebak kepalanya.

Quiin berlari dan kemudian mengangkat pedangnya keatas ,dia melompat dan menghunuskan pedang itu pada kepala bodygard itu hingga menembus sampai pada bawah lehernya.

Dia mencabut perlahan pedangnya dan melihat sekitar , bodygard Felix sudah ia kalahkan .

"Dava."

Dia berjalan  mencari dimana keberadaan Dava di mansion itu .

Tak lama dia mendengar suara tangisan di salah satu ruangan dia mendobrak pintu itu hingga pintu terbuka.

"Sialan! "Felix menatap tajam pada Quiin yang baru saja tiba.

"Bagaimana dia bisa tahu tempat ini!"

"Lepaskan Dava!"

Felix tersenyum tipis ,"aku tidak akan melepaskan anakku!"

"Berarti mencari mati!"

Felix melihat sekilas Quiin yang membawa pedang ,dia perlahan menekan salah satu tombol dan dinding itu berputar ,disana juga ada pedang dirinya yang dia persiapkan jika keadaannya seperti ini.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now