Bab.36

5K 456 11
                                    

Jessica mendekat ke arah Anka dan langsung mencium pelan kening Anka "baby ,maaf telah membuat mu begini"gumam pelan menatap mata Anka.

"Me-mangnya my-my laku-kan apa ? Ken-apa my-my mi-nta ma-af?"tanya anka dengan heran.

Mereka semua mengerutkan kening , apakah Anka melupakan kejadian dimana dia menolong Jessica.

"Baby kan yang menolong my.."

"Tidak ada baby,Mymy hanya minta maaf karena tidak bisa menjaga baby dengan baik"sela James saat Jessica akan menjawab.

James ingat jika Anka mempunyai trauma yang belum hilang,jika mereka mengatakan kembali apa yang terjadi apakah  baby nya ini akan kembali dengan trauma yang lebih parah.

Jessica melihat James dengan tatapan bingung, setelah melihat James mengode seakan jangan melanjutkan perkataannya.

Jessica pun mengangguk saja."Ya baby , benar apa yang dikatakan pypy"lanjut Jessica membenarkan perkataan James.

Berbeda dengan pemikiran mereka tentang Anka ,Anka malah berpikir hal yang lain,Anka sebenarnya merasa sedikit kasihan melihat Jessica yang sepertinya menyalahkan dirinya sendiri,jadi sebagai laki laki sejati dia merasa bahwa hal itu tidak perlu diingatkan karena takut Jessica akan bersedih."Kan gua cowok ,ya jangan sampe buat cewek nangis  gara gara gue"batin Anka bangga karena dia sebagai laki laki sejati  tidak mau membuat Jessica menyalahkan dirinya sendiri  dan bangga karena telah mengalihkan topik pembicaraan.

***

Beralih pada kembar yang sekarang berada di rooftop tempat biasanya mereka bolos bersama dengan teman-temannya.

Al dan El sebenarnya ingin menemui baby mereka tetapi karena opa mereka yang menyuruhnya masuk kesekolah karena alasan  baby mereka butuh istirahat lebih dan tidak bisa diganggu ,karena melawan dengan  ucapan Maxime mereka berakhir disuruh memilih mau dihukum atau masuk sekolah, mereka akhirnya memilih masuk   kesekolah daripada mendapatkan hukuman, jika itu terjadi maka mereka tidak bisa bertemu dengan Anka .

"Gimana ya keadaan bocil sekarang? Eh El bocil udah sadar belum?"tanya Dani menatap El yang raut mukanya sedikit masam dari tadi.

"Tidak tahu"jawab El ketus.

Dani menjadi canggung sendiri karena El menjawab ketus pada dirinya.

"Ehm maksudnya ,kalo udah sadar kan bisa kita jenguk kan Dan?"sela Devan supaya membuat suasana kembali.

"Ya bener, kalo bocil udah sadarkan bisa kita jenguk."ucap Dani membenarkan perkataan Devan .

"Tidak tahu,tadi pagi opa menyuruh kita pergi kesekolah dan tidak menjenguk baby"El sedikit emosi memikirkan kejadian pagi tadi saat opanya malah menyuruh dia dan abangnya sekolah.

"Gimana kalo kita jenguk bocil setelah pulang sekolah !"Dani memberikan idenya agar menjenguk Anka bersama sama.

"Boleh juga tuh! Gimana El bolehkan?"tanya Devan yang setuju dengan ucapan Dani.

Sky melihat mereka sekilas ,dia juga berpikiran seperti itu,dia juga khawatir apakah Anka sudah sadar atau belum.

El tidak menjawab ,dia juga tidak membenarkan perkataan Dani dan Devan ,jika mereka datang itu tidak akan menjadi urusannya karena mereka pasti akan diusir daddynya jika tidak suka teman temannya berada disana.

Suasana kembali canggung .

Devan menggarukkan kepalanya yang tidak gatal"gini bener jadi orang datar"celetuknya tiba tiba.

"Ya cuy,apa apa diem aja kq ngomong ama patung "Dani setuju dengan pendapat yang Devan berikan.

Sedangkan Al dia tidak berbicara ,dia hanya melihat kedepan dengan pikiran yang jatuh pada Anka , entahlah dia merasa sangat rindu , sepertinya sudah lama dia tidak bersama Anka ,dia rindu akan Anka yang tertawa,dia rindu akan Anka yang manja padanya dan dia rindu ketika Anka menangis .Lucu memang merindukan orang menangis tetapi melihat Anka menangis itu sangatlah lucu,dengan wajah Anka seperti anak kucing yang memelas.

Memikirkan Anka membuat Al ingin cepat-cepat pulang sekolah dan menuju rumah sakit.

"Oh iya ! Kalian pernah liat Noah ngak,gua udah lama ngak liat dia ,apa dia pindah ya?ngak biasanya dia ngak nyari perhatian sama kita "celetuk Dani tiba tiba.

"Ya juga ya,tapi buat apa juga bahas tentang dia ,Lo emangnya kangen sama dia?"heran Devan tidak biasanya Dani bertanya tentang Noah.

"Mana ada ya! Gua cuma penasaran aja cuy,soal nya tu dia kan sering nangkring di sekitar kita kalo jam istirahat."elak Dani

"Mungkin udah pindah karena dibully sama yang lain"ucap Devan.

Dani pun hanya menganggukkan kepalanya saja.

Kembar dan Sky tidak memperdulikan perkataan mereka tentang Noah.

Dalam pikiran mereka hanya ada Anka sekarang .

***

Bel sekolah berbunyi tanda pulang, dan suasana di sekolah pun berubah menjadi riuh. Para murid berjalan keluar dari kelas dan menuju tempat parkir sekolah untuk pulang kerumah masing masing.

Begitu juga dengan kembar dan teman-temannya, mereka akan pergi kerumah sakit tempat dimana Anka berada.

Sebenarnya kembar tidak mengajak mereka, mereka sendiri yang mau ikut dan kembar tidak memperdulikan itu.

Mereka tiba diparkiran dan tidak memperdulikan ocehan ocehan siswi yang memuja mereka.

Sampai dimotor masing masing mereka pun naik dan kemudian mereka memacu motornya.

Mereka melaju dengan kecepatan yang sedikit  tinggi ,melewati jalan-jalan yang ramai dengan cepat, menghindari dan menyalip kendaraan lain,tanpa tahu bahwa mereka sedang menerima umpatan dari orang yang mereka dahului.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah sakit dan dengan cepat memarkir motornya. Mereka masuk ke dalam dan menuju ke arah lift ,mereka masuk ke dalam lift  dan menekan tombol dilantai dimana Anka dirawat.

Lift terbuka dan mereka pun menuju ruangan Anka dan dapat mereka lihat banyak bodyguard berbaris disepanjang lorong menuju ruangan Anka .

Bodyguard yang melihat tuan muda kembarnya pun membungkukkan kepala mereka.

Al dan El tidak menghiraukan bodyguard itu dan terus bejalan keruangan Anka.

El membuka pintu dan dapat dia lihat ada Jevan dan Maxime disana,dan El terkejut sekaligus senang ketika melihat baby mereka sudah sadar ternyata.

Dia langsung menuju Anka dan diikuti oleh yang lainnya.

"Baby!"panggil El

Anka sedikit melirik kearah abangnya yang baru datang itu,dia jadi teringat sudah lama dia tidak bertemu dengan abangnya.

Saat El akan mencium Anka ,dia malah dicegah oleh Maxime yang tidak jauh darinya.

El mengerutkan keningnya"mau apa orang tua ini?"batinnya heran melihat opanya ini mencegahnya mencium Anka.

"Kuman "ucap Maxime datar.

El dan serta teman temannya menjadi terkesiap , mereka baru ingat jika mereka langsung kesini dan belum pulang kerumah untuk membersihkan diri.

Mereka mana mungkin sadar akan hal itu , mereka saja cepat cepat datang kesini supaya menemui Anka.

El menatap penuh permusuhan pada Maxime yang mencegahnya"tapi aku mau cium baby opa! Sedikit saja"dengan mata yang sedikit memelas memandang opanya itu agar diberi izin untuk mencium Anka.

"Tidak ! Bersihkan diri kalian dulu sebelum bertemu baby !" Mutlak Maxime.

Anka tersenyum tipis menatap Abang dan teman teman abangnya yang berwajah masam"ehheh kasihan"batin Anka menertawakan mereka.

😊Terima kasih yang udah baca dan  vote😊

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now