Bab.43

3.7K 384 23
                                    

Setelah diberikan obat oleh Samuel,Anka langsung tertidur karena efek dari obatnya.

Arsen berjalan kearah kamar Anka, dia ingin membangunkan Anka karena sudah memasuki jam makan siang dan dia tahu Anka belum makan dari kemarin.

Arsen melihat Anka tidur dengan wajah yang polos dan gemas, ingin sekali  dia tidak membangunkan Anka tapi tidak mungkin dia membiarkan Anka tidak makan. Ia mendekatkan wajahnya pada Anka dan perlahan-lahan mengecup wajah Anka berkali-kali agar bisa membuat Anka bangun dari tidurnya .

Anka pun merasa ada seseorang yang mengganggu tidurnya dan perlahan-lahan terbangun. Anka menatap Arsen dengan pandangan bingung seketika ia terbangun. Dan dia jadi ingat sekarang, Anka mulai rewel dan menangis.

"Daddy Jevan... Abang Al... El..." ucap Anka dalam tangisannya yang tersedu-sedu, membuat Arsen mendatarkan wajahnya.

Baru saja bangun Anka sudah menyebutkan nama itu lagi.

Arsen berusaha menahan emosinya agar tidak kelepasan .

"Baby , sudah jangan menangis sekarang kita makan oke "Arsen mengelap air mata Anka yang berada di pipinya.

"Mau daddy Abang... Sen sen ngak mau disini mau daddy"Anka tidak mendengarkan perkataan Arsen ,"gua mau daddy Jevan aja, disini serem!"batin Anka yang merasa tidak nyaman berada diantara mereka.

"Tidak dan jangan membantah!"

Arsen langsung saja mengendong Anka ala koala dan berjalan kearah pintu keluar.

"Ngak mau! Lepas Abang! Mau daddy...!"Anka meronta-rontakan badannya digendonganan Arsen .

Arsen seakan tuli dengan apa yang diucapkan oleh Anka.

Dia mempererat gendongannya agar Anka tidak jatuh.

Tak lama kemudian mereka pun sampai dimeja makan ,disana sudah ada Jack, Grace,Ava dan Samuel.

"Baby kenapa Arsen?"tanya Grace.

"Mau daddy...!"ucap Anka sambil menangis.

Arsen hanya melirik Grace seakan sudah diberikan jawaban dari pertanyaan Grace.

Grace mengangguk mengerti, sepertinya baby baru mereka ini akan mereka usahakan untuk tidak mengingat-ngingat keluarga Jevan kembali.

"Kenapa sih cil  itu aja yang diucapin! Udah dibilang daddy Anka  itu daddy Jack bukan daddy Jevan lagi!"ucap Ava tidak suka saat Anka masih saja menyebutkan nama keluarga Alexander.

Jack langsung saja mengambil Anka dari gendongan Arsen."Baby ini daddy, daddy sudah bilangkan jangan pernah bawa bawa nama Jevan lagi , apa baby mengerti hm?"ucap Jack dengan penuh penekanan.

Anka sedikit merinding,mata Jack menatapnya seperti singa yang lapar.

Anka reflek menganggukan kepalanya,"serem,Jevan cepet selametin gua!!"batin Anka seakan ingin kabur dari sana.

Jack yang tidak melihat Anka menangis lagi pun mengangguk seakan apa yang dilakukan Anka sudah benar"Begitu baby jangan buat daddy marah , mengerti!"

"I-ya"jawab Anka sedikit sesegukan.

Jack mengambil tisu dan mengelap wajah Anka  dan setelah itu mencium pipi gembul Anka.

"Sangat imut"batin Jack yang gemas dengan Anka ketika melihat pipi anka yang memerah .

Arsen ingin mengambil kembali Anka dari pangkuan daddynya, tetapi Jack tidak memberikannya.

"Tidak boleh! Baby akan makan dipangkuan daddy!"tegas Jack pada Arsen .

Time Traveler ManDonde viven las historias. Descúbrelo ahora