Chapter 21

4.7K 399 7
                                    

Di mansion Jhonson ,

Aorora dan Alden sekarang tengah meminta penjelasan dari Arthur karena dari tadi Arthur tidak mau menjelaskannya.

"Daddy sudah katakan jika dia mommy kalian! Mungkin Aska hanya melantur ,dia baru bangun dari koma , jangan dengar kan dia!"Arthur memijit pelan keningnya ,dia tidak mau akan rahasia ini terbongkar.

"Daddy jangan berbohong! Tidak mungkin bang Aska bicara begitu kalau dia bukan mommy kita!"teriak Alden.

"Alden ! Jangan meninggikan suaramu pada daddy! "Marah Arthur saat Alden tidak bersikap sopan padanya.

Sedangkan Catherine menunduk ,dia berekspresi sangat sedih."Aku harus segera menghubungi Mike jika begini."pikirnya.

Arthur yang melihat jika Catherine yang menunduk itu pun langsung mengelus tangannya."Sebaiknya kita beristirahat saja."Dia Manarik tangan Catherine dan membawanya pergi dari sana.

"Kak ,apa yang dikatakan bang Aska benar jika dia bukan mommy kita?"Alden menatap Aorora bingung.

"Aku juga tidak tahu, bahkan daddy berkata bahwa dia tetap mommy kita,apa benar yang dikatakan daddy kalo bang Aska melantur?"

"Ngak tahu kak , sebaiknya kita hubungi bang Aska , kita juga tidak tahu bang Aska pergi kemana."

***

Jasmine sekarang tengah memeluk Alvin dengan erat ,dia menangis sendu, sudah lama dia tidak bertemu dengan Alvin dan sekarang ,dia berjumpa kembali dengan anaknya .

"Alvin , mommy sangat rindu sayang,maafkan mommy karena telah meninggalkanmu disana ,kau pasti telah tersiksa."

Sedangkan Alvin hanya cengo,apa ini? Dia agak tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Jasmine melepaskan pelukannya,dia mencium pipi Alvin dengan pelan,"Alvin mau maafin mommy kan?"sambil memegang pipi Alvin dengan kedua tangannya.

Alvin melepaskan tangan Jasmine dari pipinya,dia mundur dengan bingung,"ini apaan ,gua ngak ngerti, maksudnya tu Lo nyokap gue dan dimansion sana bukan nyokap gue?"

"Alvin ! Yang sopan."Tegas Matthew,dia tidak suka bahasa Alvin yang menurutnya kasar.

"Iya , maksud nya gimana."alvin hanya menurut setelah ditatap tajam oleh Matthew.

"Benar sayang , Catherine bukan mommy kamu , dia hanya ibu tirimu."jelas Jasmine.

"Kan bener apa yang gua pikirin,ngak mungkin kalo nyokap dia yang asli ngak sayang sama anaknya sendiri."pikir Alvin .

"Alvin mau maafin mommy kan?"

Alvin menatap mata Jasmine yang  menatapnya lembut, perasaannya tiba tiba menjadi hangat ,dia langsung membalas pelukan Jasmine,"Ya mommy."

Mereka semua tersenyum tipis ,untung saja Alvin menerima mereka.

"Tapi mommy,dia "Alvin menunjuk pada Liam yang memandangnya,"dia ngak nolongin aku waktu di-bully sama mereka."adunya seperti anak kecil.

Jasmine yang mendengar itu langsung menuju kearah Liam ,dia menarik telinga Liam ,"Kamu ini, kenapa kamu tidak menolong Alvin Liam ,dia kan tidak melakukan apa-apa."

Liam hanya meringis sedikit,dia menerimanya,ini hukuman ringan,Alvin lebih mendapatkan hukuman yang lebih dari pada dirinya."Maaf"Liam menunduk,dia tidak berani menatap Alvin langsung.

Alvin memikirkan Liam, jika dia pikir pikir Liam tidak pernah memarahi dan memukulnya,jadi Liam tidak bersalah juga kan."Karena gua baik ,gua maafin Lo tapi dengan satu syarat."

Liam langsung memandang kedepan,dia menaikkan alisnya "apa?"

"Beliin gua coklat satu truk "Alvin jadi membayangkan betapa senangnya jika dia berbaring diatas tumpukan coklat dan bila dia lapar ,dia bisa memakannya sepuasnya.

"Baiklah,tapi aku juga memiliki syarat."

Khayalan Alvin terhenti dengan ucapan dari Liam ,"Apaan ?"

Liam tersenyum aneh dan memandang Alvin dengan mata yang menyipit,"panggil aku Abang."

***

Mike, Catherine dan Alice tengah berkumpul di kamar Mike , mereka tengah merencanakan sesuatu.

"Kau tahu Mike ,aku sudah muak dengan mereka! Bagaimana jika kita jalankan rencananha secepat mungkin."Marah Catherine melihat Mike yang duduk disofa itu.

Mike menaikkan alisnya bingung"Memangnya kenapa? "Sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Mereka sudah tahu aku siapa dan ini semua gara gara Aska sialan itu!"

"Apa? Sialan!  Dia memang sumber masalah."Mike geram sekarang setelah tahu ini semua ada kaitannya dengan Aska .

"Py,jangan bang Aska dong ,aku suka sama dia ,kalo kalian mau bunuh yang lainnya aku ngak apa apa tapi jangan Aska ya please"Alice menampilkan wajahnya yang sangat imut itu kepada Catherine dan Mike membuat mereka tidak tega.

"Mike , lihat , bagaimana kita mau menjalankan rencana kita jika anakmu itu seperti itu."Catherine sekarang menjadi kesal,disatu sisi  dia benci dengan Aska tapi disisi lain anaknya ini juga menyukai Aska.

"Alice , yang lain saja ,papy akan cari laki laki yang lebih baik dari Aska "Mike membawa Alice pada pangkuannya.

"Ngak mau py! Bang Aska itu ganteng banget,aku mau sama dia ,ngak ada orang lain yang melebihi kegantengan bang Aska ."Alice memanyunkan bibirnya.

Mike menghela nafas lelah ,"Tapi ada benarnya juga ,aku bisa menyiksa mental Aska sebelum membunuhnya , kenapa tidak aku biarkan dia bersenang senang dengan Alice"pikir nya."Baiklah anak papy".

"Beneran py?"

"Benar , apapun untuk anak papy."Mike mengacak rambut Alice gemas.

***

Catherine sekarang tengah berada didapur ,dia memasak makanan untuk makan malam ,ada juga yang maid yang membantunya.

Setelah masakannya siapa , mereka semua menyajikan makanan itu keatas meja untuk dihidangkan.

Catherine yang melihat maid tengah sibuk beberes langsung menuangkan cairan pada botol kecil yang dia bawa keseluruh makanan.

Dia dengan cepat memasukkan botol itu kembali pada kantongnya,"Beres ,kita tunggu saja."

Alice juga pergi ke dapur maid ,dia melihat kekanan dan kekiri , setelah tidak melihat satupun orang ,dia juga melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Catherine ,dia menuangkan cairan yang ada di botol itu keseluruh makanan untuk bodygard dan maid.

Setelah selesai dia dengan cepat pergi dari sana.

Malam pun tiba, Catherine yang berada dikamar tengah  menunggu Arthur yang sedang memakai pakaian.

Arthur keluar dari kamar mandi ,"Sudah ,mari kita makan malam."

"Ya mas,"Catherine mengandeng tangan Arthur,"Ini untuk terakhir kalinya aku akan mengandeng mu seperti ini."batin Catherine menyeringai licik.

Mereka semua langsung menuju ruang makan ,dan disana sudah ada Aorora ,Alden ,Alice dan Mike .

Aorora dan Alden memalingkan wajah mereka saat melihat Arthur , mereka sedikit marah karena Arthur tidak menjawab pertanyaan dari mereka.

Arthur duduk dan Catherine juga duduk disampingnya.

Arthur yang melihat Aorora dan Alden masih marah dengannya pun hanya menghela nafas pasrah.

Dia tidak mau keluargaya terpecah belah saat mereka mengetahui kebenarannya.

"Makan"ucapnya.

Catherine langsung mengambil makanan untuk Arthur ,dia meletakkannya diatas piring dan meletakkannya didepan Arthur.

Dia juga melakukan nya untuk Alice saat dia akan mengambil makanan untuk Aorora ,dia pun dicegah oleh Aorora.

"Aku bisa sendiri"Aorora mengambil makanannya sendiri , entah lah Aorora merasakan perasaan yang tidak enak sedari tadi.

"Baiklah."Catherine tidak memaksanya ,dia juga mau mengambil makanan untuk Alden tapi Alden juga berperilaku sama,"Lihat saja ,kalian tidak akan sombong setelah ini."

Akhirnya Catherine hanya mengambil makanan untuk Mike dan dirinya.

Mereka pun memakan makanan itu.

Time Traveler ManWhere stories live. Discover now