Bab 54

5.1K 174 0
                                    


"Shhh ...." Aksara memegang kepalanya yang terasa sangat sakit, lalu melihat sekelilingnya dengan pandangan yang kabur. Dan saat melihat ke samping, Aksara kaget melihat seorang perempuan tidur disampingnya.

"Ngapain kamu di sini!" Aksara membentak perempuan itu dengan wajah yang memerah menahan emosi.

"Ya ampun, Sayang. Kamu lupa apa yang kita lakuin tadi?" Perempuan itu tersenyum miring melihat wajah pias dari Aksara.

"Jangan main-main sama saya, Sella!" Sentak Aksara pada perempuan itu yang tak lain adalah Sella.

"Aku gak main-main Aksara! Kamu sendiri yang minta aku lakuin itu!" Karna semakin emosi, Aksara langsung membenarkan pakaiannya dan turun dari ranjang itu. Tanpa memperdulikan Sella yang memanggilnya.

Tiba-tiba kaki Aksara memijak sebuah benda yang dia tau itu milik siapa.

'Gak mungkin!'

Aksara langsung berlari dengan tergesa-gesa, tanpa memperdulikan dia sudah menabrak orang-orang yang melewatinya.

"Arghhh!"

"Awas kamu, Sella!"

Sedangkan di dalam kamar apartemen itu, Sella terkekeh kecil. Lalu mengambil handphone-nya dan menelpon seseorang.

"Bagus! Semua berjalan sesuai rencana! Sekarang kita akan menunggu tanggal kehancurannya!"

***

Bian masuk ke dalam markasnya dengan wajah yang begitu memprihatinkan.

"Bian?" Bian menatap ke arah Jordan dengan tatapan yang sangat tidak ingin Jordan lihat.

"Dia pergi ... dia bilang, dia cinta sama gue! Tapi dia pergi, Jor ...." Bian terduduk di lantai disaksikan oleh seluruh anak buah Bian.

Mereka semua hanya diam, tanpa ada satu pun suara yang bersahutan, karna mereka semua merasakan apa yang dirasakan oleh Bian.

"Bi, gue tau apa yang lo rasain! Tapi lo gak bisa gini, Bi. Mana Bian yang gue kenal? Mana ketua geng yang begis, tegas dan gak lemah yang kita kenal? Mana Bian yang dulu!" Jordan mencoba menghibur Bian yang begitu terpuruk akibat kejadian yang menimpanya.

"Gue hancur, Jor! Gue kehilangan orang yang gue sayang! Lica, Jor! Dia ternyata udah nikah sama orang yang gue pikir omnya!" Mendengar perkataan Bian, Jordan dan teman-temannya kaget. Karna mereka sangat tau bagaimana cintanya seorang Arbian Mahendra kepada perempuan yang bernama Angelica Civania Arabella.

"Nikah? Lica udah nikah? Bukannya kalian sekelas? " Jordan masih tidak paham apa pun yang terjadi kepada sahabatnya itu.

"Tapi, Bi---" Perkataan Jordan terpotong saat Bian mendapatkan telpon dari seseorang.

"Halo?"

"Aku pamit yah, titip salam buat Ila."

Bian terdiam sejenak, dia mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Lica. Dan saat sudah paham apa yang dikatakan oleh Lica, dia pun tersenyum tipis untuk mencoba menutupi rasa sakit hatinya.

"Lo, di mana sekarang? Mau gue anterin?"

"Bandara, 15 menit lagi aku pergi! Aku titip Ila, yah? Dia cinta sama kamu. Sayangi dia dengan tulus yah? Dia gak punya siapa-siapa lagi." Bian dapat mendengar jika dibalik telpon itu, Lica sedang menangis dan dia juga mengepalkan tangannya dengan kuat kalau sampai penyebabnya itu adalah Aksara.

"Gue ke sana sekarang! Tungguin gue."

'Gue tetep pengen liat lo sampai akhir, Lic. Karna kita belum tentu akan bertemu lagi.'

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now