Bab 35

5.9K 185 1
                                    


"Om Aksa!" Aksara melihat ke arah Lica yang berlari ke arahnya dengan wajah yang senang. Hingga membuat Aksara tersenyum tipis melihat senyuman Lica lagi.

"Iya, kenapa?" tanya Aksara dengan penasaran, karna melihat respon Lica yang semangat.

Lica menyodorkan sebuah benda yang membuat Aksara menaikkan sebelah alisnya.

"Apa ini?"

"Baca aja," ucap Lica dengan semangat, dan akhirnya Aksara membukanya dan membacanya lalu menatap ke arah Lica.

"K--kamu serius?" tanya Aksara dengan gugup ke arah Lica.

"Iya! Dan aku seneng banget, Om. Karna sebentar lagi aku akan kuliah di luar negeri." Melihat respon Lica yang semangat, membuat Aksara tidak tega jika harus menentang keinginannya itu.

"Kamu pengen banget, ke luar negeri?" tanya Aksara pada Lica dan dibalas anggukan semangat oleh Lica.

"Iya, Om! Aku pengen banget pergi. Biar bisa liat suasana baru dan juga healing." Lica terkekeh saat dia mengucapkan kalimat terakhirnya.

Aksara hanya terdiam mendengar keinginan Lica yang sangat ingin kuliah ke luar negeri.

"Itu hak kamu, saya juga tidak bisa melarang. Yang terpenting kamu jaga kesehatan dan jaga diri kamu!" Lica seakan tak percaya akan respon Aksara kepadanya yang mengizinkannya kuliah ke luar negeri.

"O--om serius? Ini bukan prank, 'kan?" tanya Lica tidak percaya.

"Saya serius, buat apa saya bercanda? Itu hak kamu! Saya tidak mungkin melarang kamu? Untuk mengejar mimpi kamu." Lica terharu mendengar ucapan Aksara padanya. Walaupun, dia kecewa akan sikap Aksara kemarin. Tapi saat ini tidak dan dia bahkan tidak menyangkah Aksara mengizinkannya mengejar mimpinya.

"Makasih, Om!" Lica berhamburan kepelukan Aksara dan mulai meneteskan air mata karna Aksara mendukungnya. Dulu, dia pikir jika menikah dengan yang lebih tua mereka akan mengatur semuanya termasuk keinginannya. Tapi tidak dengan Aksara, dia bahkan mendukung Lica dengan sangat baik.

'Saya sebenarnya tidak rela kamu meninggalkan saya, Lica! Tapi saya juga tidak tega jika harus mengagalkan keinginan kamu. Saya sudah mengambil hak kamu saat kamu belum siap! Dan tidak mungkin saya dengan tega melarang kamu.'

***

"Lo waras, gak? Lo hampir mati!" sentak laki-laki di hadapannya ini pada perempuan yang terbaring di ranjang rumah sakit, dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.

"Aku gak mau hidup aku kek gini! Aku pengen kembali kek dulu!" Perempuan itu menangis dengan pilu dengan hati yang sesak saat melihat semua kejadian yang menimpahnya.

Laki-laki itu tidak tega melihat perempuan yang di hadapannya itu menangis dengan pilu.

"Lupain masalah itu, oke? Gue gak mau bermasalah!" Perempuan itu menatap tajam ke arah laki-laki yang ada di hadapannya ini.

"Kamu penyebabnya! Seenaknya kamu bilang gitu!" tekan perempuan itu dengan tatapan yang tajam.

Laki-laki di hadapannya itu terkekeh pelan lalu membisikkan sesuatu ditelinganya hingga membuat tubuhnya membeku di tempat.

"Jangan main-main sama gue! Atau? Lo bakal menyesal!"

'Lo main-main sama gue! Lo bakal menyesal!'

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now