Bab 5

9.4K 392 11
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 14.15 yang artinya sudah waktunya pulang sekolah, Lica menunggu di depan gerbang dengan mengipas-ngipasi wajahnya karna panas, dan sebenarnya tadi mama Ila sudah mengajaknya untuk pulang bersama, tapi karna dia lagi marahan dengan Ila maka Lica tidak mau.

'Ihh ... Om Aksa kok belum jemput Lica!' gerutu Lica dalam hati dengan kesal.

Brum!

Brum!

Lica mengalihkan pandangannya ke arah suara motor itu, dan dia menatap bingung ke arah laki-laki yang turun dari motor sport itu, yang menatap ke arahnya dengan senyuman yang manis.

"Bian?" Lica bingung saat melihat Bian yang berjalan ke arahnya.

"Lo belum pulang? Atau gak ada yang jemput?" Pertanyaan dari Bian membuat Lica terdiam, pasalnya Aksara belum menjemputnya dan dia juga sudah kehabisan uang jadi gak bisa naik taxi.

"Bian, ngapain di sini?" tanya Lica balik.

"Emm ... gue gak sengaja liat lo berdiri di depan gerbang sendirian, gimana kalau gue antar pulang?" Mendengar ajakan Bian, mau tak mau Lica pun setuju, karna dia sudah menelpon atau menchat Aksara namun tak ada balasan.

"Oke, yok!" Lica pun naik di atas motor sport Bian dan memegang bahu Bian untuk menjadi pegangan, tapi motor itu belum juga jalan membuat Lica menaikkan sebelah alisnya.

"Kok gak jalan, Bian?" tanya Lica dengan bingung.

"Lo pikir gue gojek?" tanya Bian balik yang membuat Lica terdiam. Bian pun kesal karna respon Lica yang lemot.

"Gini! Pegangan di gue supaya lo gak jatuh!" Bian melingkarkan kedua tangan Lica diperutnya, hingga membuat Lica sedikit kaget atas tingkah Bian.

"T--tapi, Bi---" Belum sempat Lica ngomong, Bian langsung mengendarai motornya dengan ngebut hingga membuat Lica berteriak takut.

"Bian!" Lica mengeratkan pelukannya pada perut Bian, yang membuat Bian diam-diam tersenyum di balik helm fullface-nya.

Di lain tempat, Aksara baru saja menyelesaikan sebuah meeting penting yang membuat dia lupa kalau harus menjemput Lica.

'Astaga! Saya sampai lupa dengan bocah rusuh itu!' ucapnya dalam hati, yang langsung mengambil kunci mobilnya untuk menjemput Lica yang berada di sekolah.

Saat sampai di sekolah, mata Aksara menatap ke sekeliling sekolah yang sudah sepi menandakan semua murid sudah pulang. Dia pun menatap ke arah pos jaga, tempat satpam sekolah yang menjaga sekolah itu.

Aksara pun mulai berjalan ke arahnya dan mulai bertanya tentang Lica.

"Permisi, Pak! Apa semua murid di sekolah ini sudah pulang?"

"Sudah, Mas."

Hati Aksara tiba-tiba gelisah, pasalnya dia tak melihat keberadaan Lica.

"Bapak kenal, Angelica?" tanya Aksara pada satpam itu.

"Ohh kenal Mas, dia baru aja pulang sama laki-laki tadi!" Raut wajah Aksara langsung berubah mendengar Lica pulang dengan laki-laki lain.

"Baik, Pak, terima kasih! Saya permisi!" Aksara langsung pergi dari hadapan satpam itu dengan perasaan yang dongkol.

'Hebat kamu, Lica! Bermain di belakang saya!'

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now