Bab 51

5K 167 0
                                    


Saat memasuki rumah dengan emosi yang menumpuk, tiba-tiba Bian mendengar perbincangan papanya dengan seseorang.

"Gue sudah pikirin semuanya, Sella! Lo gak perlu khawatir, Aksara bakal menyesal sudah main-main dengan perusahaan kita." Bian terkejut mendengar papanya menyebutkan nama Aksara.

'Aksara? Bukannya itu omnya, Lica?'

"Gue percaya sama lo, Mahendra! Kita bakal bikin Aksara itu menyesal, setelah dia buat gue malu di depan banyak orang!" ucap perempuan itu yang tak lain adalah mantan Aksara sendiri, Sella.

"Gue juga paling benci sama dia, setelah dia hampir membuat perusahaan gue hampir bangkrut!" ucap Mahendra dengan kesal.

"Tapi, bagaimana cara kita menghancurkan Aksara menjadi sehancur-hancurnya? Karna kalau hanya menghancurkan perusahaannya, dia masih mempunyai cabang di mana-mana." Mendengar itu Sella hanya tersenyum sinis, karna dia sudah memikirkan semuanya.

"Hancurkan istrinya! Angelica."

Prak!

Sebuah vas bunga jatuh hingga membuat Sella dan Mahendra kaget, lalu melihat siapa pelakunya.

"Bian!" teriak Mahendra saat melihat Bian yang menatapnya dengan nyalang.

"Apa kalian bilang? Lica istri Aksara?" Sella dan Mahendra kaget, karna Bian mendengar semua perbincangan mereka.

"Sejak kapan kamu di situ, Bian? Kamu ini anak yang tidak sopan!" ucap Mahendra dengan emosi.

Bian tersenyum sinis, mendengar apa yang dikatakan oleh papanya. Walaupun, hatinya sangat sakit mendengar fakta yang tidak pernah dibayangkan dalam hidupnya.

'Dua fakta udah terungkap, fakta apa lagi yang belum gue tau?' ucapnya dalam hati.

"Papa adalah monster! Liat aja! Aku bakal bongkar semua kejahatan Papa!" Bian langsung berlari keluar dari rumahnya, hingga membuat Mahendra menjadi takut karna Bian sudah mendengar semunya.

Mahendra menelpon anak buahnya, untuk menangkap Bian, agar rahasianya tetap tersimpan.

"Anak kurang ajar!"

***

"Shhh ...." Ila meringis saat perutnya terasa begitu sakit, lalu terdiam sejenak dan menatap perut datarnya itu yang terdapat ada sebuah nyawa di dalamnya.

"Aku gak nyangka kamu ada di dalam kehidupan aku. Aku gak pernah membayangkan ini sebelumnya," ucap Ila dengan nada yang rendah.

Lalu dia teringat bayangan masa lalu, yang membuat dia terkena semua imbasnya.

Flashback on

Ila pulang ke rumahnya, dan menatap ke sekelilingnya mengapa rumahnya terasa begitu sepi.

"Mama! Ila pulang, ma!" teriak Ila dengan kuat, namun tidak ada respon dari sang mama.

"Mama mana sih?"

Tiba-tiba terdengar sebuah suara lirih yang membuat Ila menatap satu ruangan.

Karna penasaran dia membuka ruangan itu dan kaget melihat mamanya dan papanya sudah bersimbah dengan darah.

"Mama! Papa!" teriak Ila dengan histeris.

"Hahaha! Akhirnya kalian mati!" ucap seseorang dengan tawa yang jahat, dan saat melihat orang itu Ila menjadi takut dan memundurkan langkahnya.

"Jangan mendekat!" teriak Ila dengan kuat.

"Wow! Ada adik manis di sini yah? Mau main sebentar?"

"Gak!" Saat akan lari, tangan Ila ditahan oleh Mahendra. Dan dia pun melakukan aksinya.

Flashback off

"Arghhh ...!" teriak Ila dengan histeris sambil memukul perutnya dengan kuat!"

"Kamu harus mati! Hidup aku menderita!" Lalu matanya melihat sebuah pisau buah yang ada di atas nakas.

'Ini saatnya!' Ila mengambil pisau itu lalu menyayat tangannya, dan darah pun keluar begitu banyak dari tangannya.

'Ila capek, mau bobok dulu! Ila pamit, Bian.'

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now