Bab 26

6.3K 227 0
                                    


Aksara mengepalkan tangannya, emosinya sudah di ujung tanduk dan Ila yang melihat gelagat aneh dari Aksara pun jadi bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi? Dan yang membuatnya bingung, om Lica sudah meninggal dua tahun yang lalu dan kenapa pria yang di hadapannya ini mengaku menjadi omnya Lica.

"Bapak sebenarnya siapa? Dan mengapa mengaku sebagai omnya, Lica?" tanya Ila dengan memicingkan sebelah matanya dan menatap Aksara dengan curiga.

Aksara tak menjawab pertanyaannya dari Ila, dan langsung pergi meninggalkan Ila dengan tatapan yang tajam hingga membuat Ila semakin bingung.

'Apa yang sebenarnya terjadi?'

Aksara menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan juga menelpon anak buahnya untuk mencari keberadaan Lica dan Bian.

'Kamu mencari masalah dengan saya! Sudah berapa kali saya bilang jangan membantah perintah saya!' Aksara menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi, saat mendapatkan informasi dari anak buahnya di mana tempat Lica dan Bian.

***

"Ini bagus gak, Lic?" tanya Bian pada Lica saat mereka sedang di toko baju, dengan semangat Bian memilih beberapa helai baju dan ditunjukkan pada Lica.

"Bagus!" balas Lica dengan singkat karna dia sedang gelisah dalam hati, bagaimana kalau Aksara tau dia sedang jalan bersama Bian?

'Lica takut banget, ya Allah!' ucap Lica dalam hati dengan gelisah.

"Bian!" Merasa dirinya dipanggil, Bian pun melihat ke arah Lica dan menaikkan sebelah alisnya saat Lica tiba-tiba memanggilnya.

"Kenapa, Lic?" tanya Bian saat melihat Lica yang begitu gelisah.

"Masih lama lagi gak? Aku takut nanti Om Aksa marah." Bian terdiam bahkan dia tidak menjawab perkataan dari Lica, dan menggerutu dalam hati saat Lica tidak bisa dalam sedetik tidak menyebutkan nama Aksara.

"Dia cuma om lo, 'kan? Kenapa lo setakut itu?" Bian mengeluarkan unek-unek yang ada dalam hatinya, karna dia jengkel dengan sikap Lica yang begitu takut kepada Aksara.

"Kenapa kamu ngomong gitu? Dia om aku! Udah pantes aku takut dia marah!" Lica menatap Bian tajam saat dia seperti menghina Aksara, tentu Lica marah karna Aksara adalah suaminya.

"B--bukan gitu maksud gue, maksud gue itu ...."

"LICA!" Lica membeku di tempat karna dia sangat mengenali suara itu dan saat berbalik badan dia melihat ke arah Aksara yang menatapnya dengan tidak bersahabat hingga membuatnya takut, sedangkan Bian menatap ke arah Aksara seperti menantang karna baginya Aksara itu hanya omnya Lica tidak lebih.

Aksara berjalan ke arah Lica lalu menarik tangannya dengan kasar, dan Bian yang melihat aksi Aksara itu langsung mengambil tindakan dengan menahan tangan Lica.

"Om gak bisa kasar gitu dong! Om liat, Lica kesakitan!" bela Bian dengan emosi, Aksara menatap ke arah Bian lalu dia meninju wajah Bian, hingga bibirnya sedikit sobek dan mengeluarkan sedikit darah. Emosi Aksara sudah diujung tanduk dan siapa yang mencari gara-gara dengannya akan habis saat itu juga.

"Om Aksa!" jerit Lica saat melihat Bian yang terjatuh ke lantai karna pukulan dari Aksara.

"Jangan sentuh dia! Atau kamu keluar dari kehidupan saya!" Lica membeku di tempat saat mendengar ancaman dari Aksara. Bian yang tak terima pun langsung berdiri dan saat ingin melayangkan tinjunya ke Aksara, dengan gesit Aksara menahan tangannya dan menendang perut Bian hingga membuat Bian meringis kesakitan karna pukulan Aksara tidak main-main.

"Pulang sekarang!" Aksara menarik tangan Lica dengan kasar dan meninggalkan Bian sendirian dengan keadaan yang terluka.

Aksara menarik Lica dan memasukkannya ke dalam mobil dengan kasar, dan dia pun masuk ke dalam mobil dan menatap Lica dengan tajam, sedangkan Lica menundukkan kepalanya dengan takut saat melihat tatapan tajam dari Aksara.

"Kamu tidak pernah mengindahkan ucapan saya." Terdengar suara Aksara yang seperti kecewa kepada Lica, sedangkan Lica sudah terisak dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.

"Kalau kamu capek dengan saya? Yang selalu mengatur kamu! Saya bakal bicarain ini ke orang tua kamu! Dan ... kita pisah!"

Deg!

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now