Bab 15

7.5K 250 4
                                    


"Apa?" tanya Aksara dengan penasaran.

"Jadi gini, Lica mau kerja kelompok bareng Bian, terus Lic---"

"Apa? Kamu kerja kelompok bareng dia? Kamu tidak mengindahkan ucapan saya? Hah!" Lica menatap Aksara dengan takut, sudah pasti Aksara tak terima kalau dia kerja kelompok bareng Bian bersama.

"B--bukan gitu, Om," ucap Lica dengan lirih.

"Terus apa? Apa kamu memang tidak bisa sehari saja tidak berhubungan dengan dia?" tanya Aksara dengan dingin.

Lica merasa atmosfer di sekitarnya terasa begitu mencengkam, hingga bernafas saja membuatnya takut.

"Om Aksa! Bukan gitu," ucap Lica dengan takut.

"Terserah kamu saja! Saya tak mau mengaturnya! Itu hak kamu!" Aksara meninggalkan Lica, dan langsung masuk ke dalam mobil dengan tatapan yang dingin dan wajah yang datar.

'Aduh ... kek mana nih? Om Aksa marah!'

Lica pun menyusul Aksara ke dalam mobil dengan tatapan yang takut.

Mobil itu pun berjalan dengan kecepatan yang tinggi hingga Lica memeluk seat belt dengan erat. Namun, tak berani mengatakannya pada Aksara yang sedang emosi itu.

Akhirnya mereka sudah sampai di rumah, dan Aksara langsung berjalan duluan meninggalkan Lica yang masih di dalam mobil, yang menatap kesal ke arah Aksara.

'Om Aksa sensi! Kek cewek PMS aja!' gerutu Lica dalam hati dengan kesal.

Lica pun menyusul Aksara masuk ke dalam rumah dan saat melihat ke dalam, dia melihat Aksara yang sedang duduk di ruang tamu sambil menonton TV.

'Lica pengen ngomong sama Om, tapi takut nanti Om ngamuk ke Lica.' Akhirnya Lica masuk ke dalam kamar dan mulai mengganti seragamnya memakai baju biasa.

Lica pun keluar dari kamar dan berjalan ke arah Aksara, karna dia sudah bertekad untuk mengatakan kesalahpahaman ini.

"Om Aksa!" sapa Lica dengan pelan, namun Aksara pura-pura tidak mendengar dan sibuk menonton film tanpa ada niat membalas sapaan Lica.

"Om Aksa! Udah dong ngambeknya, Lica minta maaf!"

"Kapan saya ngambek?" tanya Aksara dengan santai hingga membuat Lica semakin kesal.

"Ihh ... Om Aksa! Lica kan mau---"

Ting! Tong!

Mereka berdua melihat ke arah pintu, dan menebak siapa yang menekan bel rumah mereka, akhirnya mereka pun berjalan keluar dan saat membukakan pintu keduanya kaget saat melihat orang itu.

"K--kamu!"

Tbc

Istri Kecil Tuan Aksara (End) Where stories live. Discover now