57. Pertanyaan Ansha

2K 452 215
                                    

Pagii! Baru melek liat udah 500 wkwk

Thank uuuuuuuu
.
.
.

Papa Sadi : Jer...mlm ini ke rumah papa

Papa Sadi : Papa hbs mancing tdi sore, mau bakar bakar

Papa Sadi : Ajak dek aya sma dek ansha

Belum sempat Jerry turun dari mobil setelah memarkirkannya di garasi, dia mendapat pesan dari calon mertuanya. Dia berpikir lebih dulu sebelum membalas. Jika mengiyakan permintaan Sadi, sudah pasti Jerry akan bertemu dengan Kalya, sementara Jerry tahu kalau kekasihnya masih enggan ditemui. Bahkan sudah beberapa hari ini Kalya tak membalas pesan dan mengangkat telepon Jerry, pernah sekali waktu Kalya mengangkatnya, dan itupun untuk mengingatkan Jerry agar tidak menghubunginya terus menerus sebab Kalya butuh waktu. Di sisi lain, jika Jerry menolaknya, dia tidak enak dengan Sadi dan kemungkinan besar orang tua Kalya akan curiga dengan hubungan Jerry dan Kalya sedang dalam masa tidak stabil. Beberapa menit berpikir, akhirnya Jerry mengiyakan permintaan Sadi. Dia akan datang bersama kedua putrinya.

“Yes ketemu Mama Kalya!” Ansha bersemangat saat Jerry menyuruhnya bersiap.

Jerry tersenyum. Dia mengacak rambut Ansha. “Seneng banget kayaknya.”

“Iyalah Pa, aku kangen Mama. Udah berhari-hari gak ketemu, terakhir kayaknya waktu Papa sakit. Habis itu belum ketemu lagi, Mama juga aku chat beberapa kali gak dibales.”

“Kecewa kali sama lo, makanya gak ngebales.” Aya berujar ketika melewati Adik dan Papanya.

“Maksud Mbak? Mbak udah kasih tau ke Mama Kalya?” Ansha bertanya.

“Jadi kamu yang kasih tau ke Kalya soal Papa yang sering ke makam Mama sampai Papa yang bermalam di makam Mama?”

“Mbak Kalya emang harus tau.”

“Aya!” Tangan Jerry mengepal, sorot matanya menajam pada si sulung, napasnya bergemuruh. Kalau saja tak ingat putrinya sedang dalam masa pemulihan, Jerry mungkin tidak akan menahan diri dan memarahi Aya habis-habisan. Kini yang bisa Jerry lakukan mengacak rambutnya frustasi dan berusaha menenangkan diri. “Papa kasih tau kamu ya, jangan ikut campur urusan Papa dan Kalya lagi, apalagi sampai bawa-bawa Mama kamu. Papa gak mau makin runyam, Papa pingin baikan sama Kalya.”

“Aku ngasih tau Mbak Kalya biar dia mikir supaya gak gampang kejebak rayuan Papa. Papa pun sama, aku kayak gini biar Papa bisa ambil keputusan siapa yang mau Papa pilih.”

Ansha tiba-tiba mendorong bahu sang kakak. “Kalau Mama Kalya sampai udahan sama Papa, aku marah besar ke Mbak!” Ansha berlalu pergi setelah berkata demikian.

Aya menyilangkan tangannya ke depan dada. “Liat Pa, korban Papa bukan cuma Kalya, tapi Ansha juga, dia udah terlalu ngarepin Kalya jadi mama barunya. Makanya, gak usah buru-buru ngajak anak orang nikah kalau perasaan sendiri aja belum jelas.”

“Papa orang tua kamu, sopan sedikit kalau ngomong.”

“Oke, maaf.” Lantas gadis berambut panjang itu pergi. Entah permintaan maafnya tulus atau tidak.

Jerry melepaskan kancing kemejanya kasar. Isi kepalanya semakin runyam. “Asu!”

⭐️

Kalya yang tengah membantu Dewi memotong-motong cabai dan bawang untuk campuran sambal kecap, terdiam ketika mendengar suara mobil yang tak lagi asing.

“Wih cucu cucu Papa dateng tuh kayaknya.”

“Papa nyuruh mereka dateng?”

Sadi yang akan menghampiri tamunya, menoleh ke arah Kalya. “Iyalah.”

BAD JERRYWhere stories live. Discover now