16. Tonight

2.7K 479 58
                                    

🔞
.
.
.

Seminggu tidak bertemu, sore ini setelah pekerjaannya selesai, Jerry akan bertemu sang pujaan. Lelaki itu sedang bersiap di kamarnya, memakai kaos putih polos dengan jeans sebagai bawahannya. Jerry menyemprotkan parfum Tom Ford's White Suede yang beraroma leathery sebanyak mungkin ke area tubuhnya. Bagi Jerry, wangi dan penampilan rapih itu hal yang sangat penting. Apalagi jika bertemu Kalya, kekasihnya yang sejauh ini tiap keduanya bertemu, Kalya selalu wangi, bahkan membuat Jerry terlena dan selalu ingin memeluk hingga mencium wanitanya.

“Wah Papaku udah ganteng, mau ke mana nih?” Ansha bertanya saat tak sengaja berpapasan dengan Jerry di tangga setelah dia mengambil es krim di dapur.

Jerry senyum. “Ke mana hayo?”

“Pasti ketemu Mama Kalya.”

Jerry terkekeh mendengarnya. Dia masih merasa lucu mendengar Kalya dipanggil Mama. “Itu tau.” Jerry mencubit pipi putrinya gemas. “Ih Sha apa ini? Baru juga sembuh. Udah makan es krim lagi.”

“Ah gak apa-apa, Papaku dokter ini.”

“Ada aja jawabannya.”

“Udah sana Papa pergi, nanti Mama nungguin.”

Jerry melihat jam tangannya. “Oh iya. Papa pergi ya Sayang.” Jerry berlari menuruni anak tangga. Dia kembali berpapasan dengan putrinya yang lain. Aya tengah berjalan sambil membaca sebuah modul. “Mbak, Papa keluar dulu ya.”

“Hm.” Aya menyahut acuh tak acuh, menatap Jerry saja tidak, membuat sang papa menghela napas.

“Jalannya liat depan Mbak, nanti kesandung benjol kepalamu.”

“Ada Papa ini yang ngobatin.”

Lagi-lagi Jerry menghela napas. Kedua putrinya meskipun memiliki kepribadian yang berbeda, tetap mempunyai kesamaan. Sama-sama sulit menuruti perkataan Jerry.

Jerry menjemput Kalya di rumah wanita itu. Kalya yang memintanya. Ini pertama kalinya setelah keduanya berpacaran Jerry datang ke rumah Kalya, itupun karena kedua orang tua Kalya sedang tidak di rumah, maka Kalya berani meminta Jerry menjemputnya di sana. Sampai di lokasi, kedatangan Jerry disambut Raihan. “Tunggu Bang, si Teteh masih di kamar. Duduk dulu aja.” Raihan mempersilahkan Jerry duduk.

“Makasih.”

Raihan ikut duduk di sofa yang berhadapan dengan Jerry. Dia memandangi kekasih kakaknya tersebut dari ujung kepala sampai kaki. Kalya sudah menceritakan soal Jerry pada Raihan, hanya Raihan anggota keluarganya yang diberitahu. Raihan juga tahu mengenai status dan pekerjaan Jerry. “Tau mantannya Kalya?”

Jerry sedikit keheranan dengan pertanyaan Raihan. “Tau. Pernah ketemu juga sekali di sini.”

“Dibanding Tama, dari penampilan lo lebih rapih Bang. Bagus sih, suka gue.” Raihan memindai kembali Jerry. Pemilik nama lengkap Jerry Bratama Yuda itu jadi melihat penampilannya sendiri. Mungkinkah Raihan sedang menilainya sebagai kekasih Kalya. “Katanya lo dokter Bang? Kebetulan gue juga lagi kuliah ambil jurusan farmasi, kalau ada lowongan calling gue bisa kali?” Raihan nyengir. Tanpa lelaki itu sadari, Kalya sudah berdiri di belakangnya kemudian menoyor kepala Raihan. “Anjir Teh.”

“Enak bener lo minta cowok gue. Sana ambil jemuran di belakang, terus lipet taruh di keranjang.”

“Ish gue libur tuh harusnya dikasih waktu buat rebahan. Ini disuruh mulu.”

BAD JERRYWhere stories live. Discover now