63. Usaha Kalya

2.1K 466 64
                                    

Double update!!!
.
.
.

Kalya menatap dirinya di cermin. Kantung matanya semakin cekung dan menghitam, tumbuh beberapa jerawat dibagian wajahnya, pipi yang sebelumnya terlihat berisi berubah menirus. Kalya kehilangan berat badannya hampir sembilan kilogram dalam waktu kurang lebih satu bulan, hal yang harusnya sedikit mustahil bagi Kalya kehilangan berat badan sebab dia pecinta makanan dan sering memakan camilan di tengah malam. Namun, sejak satu bulan lalu, sejak dia memutuskan membatalkan pernikahannya bersamaan dengan itu pula Kalya kehilangan napsu makannya. Kalya yang biasa produktif, tidak suka berleha-leha di rumah dan sering mengerjakan ini itu agar waktunya diisi hal yang bermanfaat, berubah menjadi Kalya yang hanya menghabiskan sepanjang waktunya di kamar. Kalya akui, mentalnya tidak baik-baik saja setelah membatalkan pernikahan. Apalagi selang beberapa hari dari keputusan Kalya, keluarga besarnya yang mendengar batalnya pernikahan Kalya, sengaja datang ke rumah wanita tersebut. Tidak hanya menanyai alasan mengapa pernikahan dibatalkan, beberapa dari keluarga besar Kalya menghakimi wanita itu, mengatakan yang tidak-tidak mengenai Kalya. Misalnya saja menuduh Kalya selingkuh sehingga Jerry memutuskan tak melanjutkan, atau mereka menyalahkan watak Kalya yang congkak sehingga Jerry tak tahan. Sebelumnya, Kalya selalu membalas tiap-tiap perkataan keluarganya yang menuduhnya tidak-tidak, tapi kemarin, ketika keluarganya berkata yang bukan-bukan, Kalya hanya bisa diam mendengarkan. Dia tidak punya tenaga membalas ucapan mereka dan Kalya merasa tidak ada gunanya untuk membalas, di hadapan mereka, Kalya sudah dipandang jelek.

Kalya tahu, tindakan-tindakan beberapa anggota keluarganya yang tak enak merupakan konsekuensi yang harus Kalya terima setelah mengambil keputusan membatalkan pernikahan.

“Teh?” Kalya menoleh, melihat kepala Raihan muncul di celah pintu. “Boleh masuk gak?”

“Enggak.” Raihan cemberut. Kalya tersenyum tipis. “Boleh. Biasa langsung nerobos juga lo.”

Raihan menunjukkan cengirannya. Dia menghampiri Kalya dengan penampilan sudah rapih. “Gue mau ke Sukabumi nih, trip sama temen-temen.”

“Jangan minta duit ke gue. Udah sebulan gue gak kerja.”

“Dih enggak anjir. Malah gue mau nanya, lo mau nitip apa? Mau oleh-oleh gak?”

Kalya menggeleng.

“Ah masa gak mau? Biasanya nodong.”

“Enggak, gue gak mau apa-apa. Lo berangkat sana.”

Raihan menghela napas. “Teh, gue tau kok pisah sama si brengsek itu gak gampang. Apalagi ini baru sebulan, lo pasti belum move on. Tapi jangan kayak gini terus Teh, jangan gak napsu makan, jangan leyeh-leyeh di kamar terus, jangan ubah kebiasaan lo, jangan jadi kurus kering gara-gara Jerry. Dia yang bikin lo menderita, harusnya dia yang ngalamin ini semua. Dia yang harusnya dihujat sama keluarga kita, bukan lo. Lo korban Teh. Gue gak terima kalau lo yang jadi stress gini, harusnya Jerry, pokoknya dia yang harus lebih menderita, bukan lo.” Raihan meraih tangan sang kakak, menggenggamnya erat. “Katanya lo mau nunjukkin kalau lo bisa bahagia tanpa Jerry, ayo, gue dukung itu. Lo bisa, pasti bisa. Ada gue, Mama, Papa, Clara, yang jadi suporter lo nomor satu.”

Kalya termenung dengar perkataan adiknya. Benar, mengapa dia yang harus terlihat sangat menderita. Padahal Kalya ingin membuktikan bisa berbahagia tanpa Jerry. Jika Jerry tahu dirinya sekacau ini, mungkin Jerry akan merasa menang dan semakin yakin Kalya tak akan bisa bahagia tanpanya.

“Dulu sebelum ada Jerry lo bisa happy, lo bisa enjoy dengan hidup lo, lo bisa ke sana ke mari dengan lepas, itu artinya sekarang setelah lo lepas dari dia, lo juga bisa ngelakuin itu lagi. Jerry gak semenguntungkan itu kok buat hidup lo.” Raihan beralih menepuk-nepuk pipi Kalya. “Inget, lo Kalya Maheswari, cewek yang gak bergantung sama cowok, cewek mandiri, cewek yang gak gampang dihancurin gitu aja, apalagi sama cowok brengsek. Samain aja Jerry sama mantan-mantan lo yang sebelumnya biar lo cepet move on jalur ilfeel. Jerry gak jauh beda sama Tama, sama-sama kayak tai.”

BAD JERRYWhere stories live. Discover now