🍂Selesai🍂

10.1K 492 44
                                    

Aku ingin membuktikannya langsung. Oleh karena itu, tanpa berpikir panjang aku langsung mengambil tas dan pergi ke Jakarta. "Hati-hati di jalan," ucap Bude saat aku naik ke dalam mobil.

Aku diantar oleh Pakdeku ke Jakarta. Di sepanjang perjalanan, aku terus menangis sesenggukan. Pakde yang berada di sebelahku, tiada henti-hentinya untuk menenangkanku. "Kita doakan saja semoga pendaki itu bukan Nak Gandra ya."

Aku mengangguk sambil berharap hal yang serupa. Jika ternyata benar pendaki yang hilang itu adalah Kak Gandra, semoga tim SAR menemukan pria itu dalam keadaan sehat. Bukan dalam keadaan sudah menjadi jenazah.

Sesampainya di rumah Kak Gandra. Tenda sudah di pasang di depan halaman rumah itu. Dari kejauhan aku melihat Mom dan Dad sedang terduduk di kursi teras dengan mata yang sembab.

Berarti berita itu benar.

Kak Gandra adalah pendaki yang hilang.

Aku berjalan masuk ke dalam rumah dan mendekat ke arah Mom Eli. "Mom," panggilku.

Aku sudah siap menerima berbagai konsekuensi. Jikalau Mom Eli menyambutku dengan sebuah teriakkan. Mungkin saja perempuan paruh baya ini menyalahkanku atas anaknya yang hilang.

"Manda," suaranya terdengar lirih. Dia berlari kecil lantas memeluk tubuhku, "Gandra hilang sudah berhari-hari. Gandra belum ditemukan."

"Iya," aku membalas pelukan itu dengan erat, "kita doakan semoga cepat ketemu ya."

"Iya. Manda, Mom enggak tenang," dia melepaskan pelukannya dan menatapku lekat, "kita ke gunung itu ya? Kamu mau enggak menemani Mami dan Dad ke sana? Mami mau cari Gandra langsung."

Aku langsung mengangguk cepat. "Ayo, Mom. Kita cari Kak Gandra bersama."

°°°

Sesampainya di sana, pencarian dilakukan oleh banyak orang. Bukan hanya tim SAR, tetapi warga lokal pun ikut serta. Kami sempat berdiskusi dengan tim yang mencari Kak Gandra. Mereka bilang bahwa hari ini adalah hari terakhir pencarian mereka. Ketemu atau tidak, besok mereka tidak akan melakukan pencarian lagi.

Mendengar ini membuat Mom langsung menangis histeris. "Dad. Suruh orang untuk mencari Gandra. Bayar mereka. Kita harus tetap mencari anak kita," ucap Mom Eli kepada Dad. Pria paruh baya itu hanya mengangguk, menyetujui ucapan istrinya.

"Mom, Dad, ayo kita naik ke atas. Ayo kita cari Kak Gandra!" ucapku penuh semangat.

Mereka berdua mengangguk, tetapi baru saja beberapa langkah. Ada satu orang anggota tim SAR yang membawa tas gunung dari atas. Aku ingat sekali itu adalah tas yang dipakai Kak Gandra.

Mulai sedikit ada harapan. Tas pria itu ditemukan, mungkin Kak Gandra juga sudah ditemukan.

"Gimana, gimana Mas? Pendakinya ketemu?" tanyaku tidak sabar.

Pria yang membawa tas Kak Gandra menggeleng. "Kami hanya menemukan barang-barangnya saja," dia meletakkan tas itu di hadapan kami, "kami juga menemukan ada bunga ini di sekitar tas itu."

Tanganku bergetar saat mengambil seikat bunga Edelweis. Bunga Edelweis yang mungkin Kak Gandra akan berikan untuk Vinka. Bunga keabadian yang menggambarkan keabadian cinta Kak Gandra yang memang hanya untuk Vinka seorang.

Tiba-tiba aku melihat sebuah kertas kecil terikat di bagian batang bunga itu. Aku mengambilnya dan ada sebuah satu kalimat di sana. Aku yakin sekali itu tulisan Kak Gandra. Aku mulai membacanya seketika aku terduduk di tanah.

Tulisannya,

For My True Love, Alamanda 🖤

"Kak Gandra!" teriakku kencang. Aku mencium kertas itu lantas mendekapnya kencang.

Kalau memang dia mencintaiku, kenapa enggak pernah bilang?

Kenapa disaat dia sudah tiada, dia baru berani menyatakan?

Kenapa?!

Selesai


SEKUEL TELAH HADIR

Sekuel Mutualism Marriage
Sincerity Marriage sudah tersedia Full Ebook!

Terdiri dari: • Part Ke-1 sampai Part Ke-45 (Ending) • Bagian Tambahan Total 46 Part ; 176 Halaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terdiri dari:
• Part Ke-1 sampai Part Ke-45 (Ending)
• Bagian Tambahan
Total 46 Part ; 176 Halaman

Hanya dengan Rp38.000 kamu bisa akses full ebook-nya!

Pembelian dapat melalui karyakarsa atau whatsapp (085810258853)

Sampai bertemu di sekuelnya ya!

Mutualism MarriageWhere stories live. Discover now