🍂Sebelas🍂

13.2K 715 10
                                    

"Apaan, Nda?"

"Ya itu tadi. Kakak enggak salah dengar," aku memberikan satu baju yang aku custom kepada Kak Gandra, "ini dipakai saat acara jalan-jalan nanti."

Kak Gandra membuka baju itu dari plastiknya. Kedua alisnya mendadak bertaut saat melihat tulisan yang tercetak di baju itu. "Loving Famili," Kak Gandra membuka lipatan selanjutnya dan mulai menyadari ada tulisan lain, "no tipu-tipu," ucapnya seraya membaca.

"Keren kan?"

Kak Gandra menggeleng, dia melempar baju ke arah meja. "Norak. Ga usah dipakai," ucapnya.

"Kakak parah!" aku berlari kecil mengambil baju itu lantas memberikannya kembali kepada Kak Gandra, "aku sablon custom nih. Hargai aku kek. Lagian kita kan juga udah sepakat. Kakak nurutin aku seharian full di hari itu."

"Enggak sepakat. Kita kan buat kesepakatan han-"

Emosiku meradang. Aku langsung melemparkan tatapan tajam. "Apa? Hanya didepan Mine? Iya?"

Dia mengangguk. "Iya."

Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke kamar Jasmine, mengadu kepada anak itu bahwa Papinya sudah melanggar kesepakatan kami. "Papi ingkar janji! Sini Mine bantu bilang!" gadis kecil itu masuk ke dalam kamarku lantas dia berbicara dengan Papinya.

"Iya dipakai iya," Kak Gandra langsung membuka kaos hitam yang dia pakai dan menggantikan dengan kaos yang aku berikan, "ini dipakai. Sudah, balik ke kamar sana, Mine."

"Nanti pas kita menginap juga dipakai."

"Iya, Mine."

"Jangan ingkar janji ya, Papi!"

"Iya, enggak, Mine sayang."

"Yaudah," Jasmine turun dari ranjang lantas dia berjalan ke arah pintu, "Mine tidur dulu. Selamat malam. Besok kita pergi jalan-jalan ya."

"Iya, have a nice dream sayangnya Mami."

"Have a nice dream juga Mami sayang," ucap Mine lantas gadis kecil itu berlari keluar.

"Pengaduan kamu," kalimat penuh emosi yang Kak Gandra ucapkan.

"Jangan bilang lagi aku memperalat anak Kakak ya," aku membesarkan tatapan mataku, "karena Kakak memang enggak komitmen."

"Kamu juga harus ingat saya minta apa kemarin?"

"Apa? Yang minta dedek bayi?"

"Bukan," Kak Gandra membuka kaos yang baru saja dia pakai lantas dia menggantinya dengan baju awal, "kamu aja lupa."

"Emang lupa," aku mengerutkan keningku berpikir keras, "emang Kakak minta apa? Aku lupa."

"Ingat-ingat. Pas enggak ada Mine, saya baru mengajukan permintaan itu."

Aku ingat-ingat. Kemarin saat Jasmine merekomendasikan tentang permintaan bayi, Kak Gandra menolak rekomendasi itu dia dengan alasan dia akan meminta permintaan lain. Permintaan pura-puranya yaitu dia minta dimasakkan makanan kesukaannya setiap hari libur. Padahal setiap hari pun aku memasak makanan kesukaannya. Kemudian setelah obrolan itu, Jasmine masuk ke dalam kamarnya, sedangkan aku dan Kak Gandra berdua masuk ke dalam kamar kami. Saat sudah di atas ranjang Kak Gandra baru meminta permintaan dia yang sesungguhnya.

"Oh iya, ingat," ucapku sambil tersenyum lebar.

"Apa?"

"Aku enggak boleh diantar pria lain," sebelah alisku menukik, "Kak Gandra pasti cemburu ya pas hujan kemarin aku diantar Pak Angga?"

"Cemburu?" Kak Gandra mengulang ucapanku, "enggaklah."

"Masa?"

"Serius. Saya cuma malu aja."

"Kenapa malu?"

Dia pasti malu karena kelihatan seperti suami yang enggak perhatian. Sampai-sampai pria lain memberikan perhatian kepada istrinya.

"Malu saya sebagai suami. Masa istrinya sampai diantar pulang sama pria lain, kaya enggak punya uang untuk bayar taksi aja. Padahal kan saya selalu memenuhi kebutuhan finansial kamu, Nda."

Aku terdiam.

"Manda dengar enggak? Jangan mau diantar pria lain lagi. Kaya kamu enggak punya uang untuk bayar taksi aja," ucapnya lagi.

Padahal aku sudah senang dengan ekspektasi yang aku buat. Aku pikir dia cemburu kalau aku diantar pria lain, tapi jawabannya mampu membuat aku kembali teringat pada hal yang mendasari pernikahan kami.

Hubungan timbal balik antara sumber daya dan pelayanan.

Dia hanya memberikanku uang dan baginya itu sudah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhanku.

Teruntuk yang mau cepat, sekarang sudah tersedia versi baca duluan sampai part ke-24!

Teruntuk yang mau cepat, sekarang sudah tersedia versi baca duluan sampai part ke-24!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pembelian dapat melalui Karyakarsa versi web atau WhatsApp (085810258853)

Cara pembelian melalui Karyakarsa
(Versi Web)

1. Masuk ke website Karyakarsa
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya.
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut.
4. Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka".

Mutualism MarriageWhere stories live. Discover now