🍂Sepuluh🍂

15.1K 827 12
                                    

Pagi-pagi sekali tidurku sudah terganggu oleh teriakan dan tepuk-tepukan dari Jasmine. "Mami! Mami! Wake up!" ucapan yang terus dia ucapkan, sepertinya tidak akan berhenti sebelum aku bangun.

"Mami Manda! Ayo buka matanya, pasti Mami senang," ucap Jasmine lagi.

Dengan perlahan-lahan aku membuka mataku, hal pertama yang aku lihat adalah sebuah kue tart berbentuk hati dengan gambar Cinderella dan pangeran di atasnya. "Selamat aniversary pernikahan Mami dan Papi," ucap Jasmine sambil menatap aku dan Kak Gandra secara bergantian.

Aku tersenyum karena bangga kepada diriku sendiri. Tidak terasa sudah dua tahun aku menjalani pernikahan yang tidak wajar ini.

"Semoga kita jadi keluarga bahagia terus!" ucap Jasmine yang direspons pelukan olehku dan juga Kak Gandra.

"Bahagia terus, Mine, anak Papi," ucap Gandra sambil melepaskan pelukannya dan melayangkan kecupan di kening Jasmine.

"Bahagia terus Mine," ucapku juga.

Kebahagiaan anak itu yang paling utama. Bahkan pernikahan ini terjadi dengan tujuan agar membuat Mine bahagia. Untung saja aku berhasil menjadi Ibu pengganti yang baik untuk Mine, jika gagal, pastinya aku langsung diceraikan oleh Kak Gandra.

"Mami!" Jasmine menunjuk ke arah gambar di atas kue, "ini Papi yang milih loh gambar Cinderella dan pangerannya."

"Iya," Kak Gandra mengecup pipiku, "soalnya kamu cantik seperti Cinderella."

Aku terkekeh. Keren juga sandiwara dan gombalan bapak-bapak ini.

"Iya, soalnya Kakak juga ganteng seperti pangeran."

Jasmine turun dari ranjang, dia menunjuk ke arah luar. "Mine punya sesuatu buat Mami dan Papi. Mine ambil dulu ya," ucapnya lantas berlari untuk mengambil sesuatu yang entah apa.

Ketika gadis kecil itu pergi, aku kembali fokus menatap gambar di atas kue ini. Cinderella dan pangeran. Aku tersenyum kecil lalu menatap Kak Gandra. "Cinderella berasal dari keluarga miskin terus bertemu dengan pangeran yang kaya raya. Itu juga bisa jadi latar belakang Kakak memilihkan kue bergambar ini kan? Karena sama seperti latar belakang pernikahan kita."

Kak Gandra hanya terdiam sambil menatapku. Tidak ada kalimat yang dia ucapkan sampai Jasmine datang mendatangi kami. Gadis kecil itu membawakan cincin.

"Mine beli ini di tukang mainan yang di sekolah," Jasmine memakaikan satu cincin yang terdapat ornamen setengah hati kepadaku, "ini buat Mami," ucapnya yang membuat aku langsung senyuman lebar.

Terharu.

Gadis kecil itu memberikan cincin yang berbentuk setengah lagi kepada Kak Gandra. "Cincin ini buat Papi," dia memakaikan cincin itu ke jari manis Kak Gandra, "cincin Mami dan Papi jadi satu hati kalau digabungkan."

Jasmine menunjukkan satu cincin berbentuk hati penuh yang sudah terpasang di tangannya. "Cincin ini sudah Mine pakai," ucapnya.

Aku menatap satu cincin berbentuk hati penuh yang belum dipakai oleh siapapun. "Ini satu lagi buat sama? Buat Mami Vinka?" tanyaku penasaran.

Jasmine menggeleng. "Mami Vinka sudah enggak butuh cincin," dia mengambil satu cincin itu lantas memberikannya kepadaku, "buat dedek bayi nanti. Simpan ya Mami. Nanti kita kasih ke dedek bayi."

Aku speechless, sepertinya Kak Gandra juga merasakan hal yang sama.

"Papi," Jasmine menoleh ke arah Papinya, "papi kasih sesuatu dong buat Mami."

Tangan Kak Gandra mengusap rambutku. "Mau apa Sayang?"

"Minta yang banyak Mami," Jasmine meletakkan jari telunjuknya di keningnya, seolah sedang berpikir, "dulu pas Mine ulang tahun, Papi turutin semua keinginan Mine satu hari full. Sekarang Papi gitu juga dong ke Mami, turutin semua keinginan Mami seharian!"

Kak Gandra terdiam. Dia berpikir keras. Ya wajar sih, satu keinginan aku aja jarang dia turuti, apalagi keinginan aku seharian.

"Boleh, mau apa Sayang?"

Aku mesem-mesem. Baru juga dia ngomong begitu aku sudah salah tingkah. Apalagi kalau semua keinginanku benaran diturutin, pasti aku senang banget sih. Bisa-bisa saking senangnya, aku tidur sambil senyum.

"Aku mau besok hari Sabtu kita liburan. Menginap satu hari. Turutin semua pertanyaan aku pada hari itu. Gimana?"

"Boleh!" Jasmine yang menjawab, dia menatap Papinya penuh keyakinan, "boleh kan Papi?" tanya gadis itu.

"Iya boleh."

Asyik!

Sepertinya mulai dari detik ini aku harus memikirkan hal-hal apa yang aku minta nanti.

"Sekarang Mami. Mami mau kasih apa ke Papi?"

"Kamu mau apa?" tanyaku kepada Kak Gandra, aku berharap dalam hati semoga pria ini tidak meminta yang aneh-aneh.

"Enggak mau apa-apa," jawab pria itu yang membuat aku langsung menghembuskan napas lega.

"Ih Papi! Minta sesuatu dong."

"Papi lagi enggak mau apa-apa, Mine."

"Minta sesuatu Papi!" geram gadis itu.

Kak Gandra mengacak rambut Jasmine. "Mine punya rekomendasi?"

"Punya," ucapan Mine yang mampu membuat napasku seketika berhenti," Mami. Mine mau minta dedek boleh?"

Aku menggigit bibir dalamku. Berusaha berpikir alasan apa yang bisa aku keluarkan untuk menolak permintaan Mine. "Mine mau minta dedek ke Papi, tapi kan Mami yang mengandung dedek bayi. Jadi Mine minta ke Mami aja. Boleh ya kasih Mine dedek bayi? Please."

Aku tersenyum parau.

Mine belum mengerti bahwa dedek bayi lahir bukan hanya berasal dari kontribusiku. Namun kontribusi dari Papinya juga sangat penting.

Ya kali aku partenogenesis.

Aku kan bukan lebah.

Voucher spesial!

Pembelian dapat melalui Karyakarsa atau WhatsApp (085810258853)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pembelian dapat melalui Karyakarsa atau WhatsApp (085810258853)

Cara pembelian melalui Karyakarsa
(Versi Web)

1. Masuk ke website Karyakarsa
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Part Ke-1 sampai Ke-14 _ Mutualism Marriage _ TheDarkNight_)
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. Harganya Rp 9.900.
4. Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka".

Mutualism MarriageWhere stories live. Discover now