🍂Dua belas🍂

13.5K 744 13
                                    

"Treat me like a queen, Kak," aku mengalihkan tatapan mataku dari Kak Gandra ke Jasmine, "hari ini Mami jadi Cinderella!" ucapku penuh semangat.

"Wah! Keren!" ucap Jasmine tidak kalah bersemangat.

Semua di sini terlihat begitu bersemangat kecuali Kak Gandra. Dia menatapku dengan tatapan sebal. "Jangan kebanyakan drama," Kak Gandra mengambil koper miliknya, "ayo berangkat sekarang."

"Sebentar, pakai sepatu dulu," aku mengambil flatshoes beserta kaus kaki, tapi tiba-tiba gerakanku terhenti saat tangan mungil Jasmine menyentuh tanganku, "kenapa?"

"Seperti difilm-film disney," Jasmine menatap Papinya, "Papi pakainya sepatu Cinderella."

"Oh iya betul," aku memberikan flatshoes-ku kepadanya, "tolong pakaikan, Sayang."

Tanpa penolakkan Kak Gandra berjongkok, dia memakaikan kaus kaki dan juga flatshoes di kakiku. Aku senang banget sampai mau berteriak. Ini pertama kalinya aku diperlakukan semanis ini.

"Makasih, Sayang!" ucapku saat Kak Gandra selesai memakaikan flatshoes dikakiku.

Dia mengangguk. Sebelah tangannya membawa koper dan sebelah tangannya lagi melingkar di pinggangku. "Ayo ke mobil."

"Ayo!" pekik Jasmine lalu gadis itu berlari menuju mobil meninggalkan kami berdua yang masih berada di teras rumah.

"Tetap romantis ya, walau Jasmine enggak lihat. Hari ini aja, Kak."

"Iya."

°•°

"Wah villanya punya dua kamar!" ucap Jasmine saat kami baru membuka pintu sebuah villa yang sudah kami booking. Gadis kecil itu berlari masuk ke dalam kamar, "Mine mau di kamar ini aja!"

Aku dan Kak Gandra mengikuti lengkahnya. Jasmine memilih kamar dengan pemandangan hamparan padi yang luas. "Yaudah, Mami dan Papi di kamar depan ya."

Jasmine menunjukkan jempolnya. "Oke," sahutnya.

"Mine istirahat dulu di sini. Nanti Papi panggil saat jam makan siang."

"Oke Papi."

Setelah itu kami keluar dari kamar Mine dan masuk ke dalam kamar satu lagi. "Ada bathupnya," ucapku saat melirik ke arah kamar mandi, "nanti kita nge-bathup ya Kak?"

"Iya, tapi gantian."

Aku bergumam kemudian mataku seketika berbinar-binar saat melihat taburan mawar merah di atas ranjang. "Ini serius?" tanyaku merasa tidak percaya.

"Saya juga kaget."

Lah gimana.

"Kemarin saat booking saya dikasih pilihan, untuk keluarga atau pasangan, saya pilih pasangan dan ternyata dikasih konsep seperti ini."

Agak kecewa aku mendengarnya, tapi yaudah, aku berusaha mensyukuri aja. Kapan lagi kan aku menginap di villa dengan konsep romantis seperti ini.

"Aku mau istirahat," aku langsung menjatuhkan tubuhku di atas ranjang yang penuh mawar itu, "wangi mawar enak banget! Jadi mau tidur di atas tumpukan mawar setiap harinya."

Tiba-tiba aku merasakan ada sebuah tangan yang bergerak di kakiku. Saat aku lihat, Kak Gandra sedang melepaskan kedua kaus kakiku. Setelah itu dia juga melepaskan ikat rambutku sehingga saat ini rambutku terurai sempurna.

"Biar kamu nyaman istirahatnya."

Ini perlakuan kecil sih, cuma kenapa  manis banget.

Aku pikir cuma berhenti di situ, tetapi nyatanya tidak. Kak Gandra menutup jendela kamar dan meredupkan lampu. Dia tahu kalau aku enggak bisa tidur dalam keadaan terang. "Satu jam lagi saya bangunkan untuk makan siang. Sekarang istirahat."

"Kak," Kak Gandra yang bersiap keluar kamar langsung menoleh ke arahku. Aku menepuk sisi sebelah ranjang, "istirahat di sini juga. Tadi bawa mobil cape kan."

"Mau ambil barang-barang."

"Istirahat dulu aja."

"Yaudah," Kak Gandra berjalan ke arah ranjang, "mawarnya dibersihkan dulu ya?"

"Enggak usah. Aku suka aromanya."

"Yaudah," dia naik ke atas ranjang lantas merebahkan tubuhnya.

"Kak," Kak Gandra menghadapkan tubuhnya ke arahku, "mau peluk."

Tanpa penolakkan dan perdebatan, Kak Gandra langsung menarikku ke dalam pelukannya. Jujur, setelah dua tahun menikah aku jarang sekali dipeluk seperti ini.

"Aku suka aroma mawar," aku semakin mendekatkan wajahku ke tubuh Kak Gandra, menghirup aroma dari tubuhnya dalam-dalam, "tapi aku lebih suka aroma Kak Gandra."

Kak Gandra tertawa kecil kemudian dia mengusap rambutku.

"Sudah tidur. Jangan banyak bicara."

Oke, tidur.

Aku tidur nyenyak ini mah.

Teruntuk yang mau cepat, sekarang sudah tersedia versi baca duluan sampai part ke-24!

Teruntuk yang mau cepat, sekarang sudah tersedia versi baca duluan sampai part ke-24!

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


Pembelian dapat melalui Karyakarsa versi web atau WhatsApp (085810258852)

Cara pembelian melalui Karyakarsa
(Versi Web)

1. Masuk ke website Karyakarsa
2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya.
3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut.
4. Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.
5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).
6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka".

Mutualism MarriageWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu