127. Sri? Atau Yanti?

256 29 0
                                    

🌟 Ibu Mas Rezky

"Jadi, selama Rina nggak mau ketemu sama Rezky, sebenarnya, Rina tetap ada di butiknya, Bu?"

"Iya, di ruang kerjanya Rina, yang ada di lantai dua. Bukan di lantai satu, seperti apa yang kamu kira."

Rezky langsung menghela napasnya, "Pantes aja. Setiap kali Rezky datang ke butiknya Rina, Rezky selalu merasa, kalau Rina dan El memang ada di sana. Tapi Rezky tetap nggak bisa ketemu mereka. Ternyata, Rina dan El memang bersembunyi supaya Rezky nggak tahu. Padahal, saat itu, Rezky beneran sudah kacau sekali karena nggak bisa ketemu mereka berdua."

"Asal kamu tahu, Dek. Rina dan El, juga sama kacaunya seperti kamu."

Rezky menatap lekat ke arahku.

Jadi aku segera memberikan senyumanku untuk putra tercintaku, "Mereka juga rindu kamu, Dek. Rina dan El, juga sama merindukan kamu. Sangat."

Rezky terlihat semakin terkejut dengan ceritaku. "Gimana Ibu bisa tahu? Dan menarik kesimpulan seperti itu?

"Karena Ibu sendiri yang melihat bagaimana Rina dan El menangis deras karena nggak bisa ketemu sama kamu, walau kamu juga sudah datang ke sana untuk mencari mereka."

"Rina sama El nangis?"

Aku kembali menunjukan anggukan kepalaku, "Ya, Dek. Mereka menangis. Bahkan El sampai menangis histeris karena terus meminta Rina supaya mengizinkannya untuk turun ke lantai bawah dan mau ketemu sama kamu."

Ekspresi wajah Rezky berubah menjadi sangat sendu. Sepertinya, Rezky jadi ikut merasa sedih karena mengetahui bahwa dua perempuan kesayangannya sampai menangis seperti itu.

"Dan karena hal itu, keputusan Ibu jadi langsung berubah."

"Maksud Ibu?"

Aku tersenyum penuh arti, saat bayanganku kembali melayang pada peristiwa teramat sendu yang membuat hatiku jadi tak keras lagi.

"Melihat kamu, Rina, dan El yang sama-sama kacau dan menangis deras karena saling merindukan, membuat hati Ibu jadi melunak. Dan pandangan Ibu tentang Rina langsung berubah saat itu juga."

"Memang Rina melakukan apa, Bu?"

"Sebelum hari di mana Ibu lihat kamu datang ke butiknya Rina, sebenarnya, Ibu sudah tahu kalau Rina memang adalah perempuan yang sangat baik. Rina istri yang sangat setia, Ibu yang sangat baik, dan menantu yang sangat berbakti. Rina perempuan yang gigih dan sangat berarti untuk keluarganya. Apalagi saat Ibu bertemu dengan Bu Widya, hari itu, membuat Ibu semakin percaya, kalau Rina memang sangat disayangi oleh Bu Widya."

Rezky tersenyum dengan sangat bahagia. "Sekarang, Ibu percaya kan sama Rezky? Kalau Rina memang menantu yang sangat disayangi oleh ibu mertuanya."

Aku langsung menganggukkan kepalaku untuk putraku tercinta, "Ya. Ibu percaya."

"Jadi, karena Ibu bertemu dengan Bu Widya, Ibu jadi setuju atas pilihanku yang maunya tetap Rina?"

"Bukan karena Bu Widya, tapi karena Rina sendiri yang jadi alasan utamanya."

"Maksud Ibu?"

"Karena Rina sendiri. Karena perempuan yang kamu cintai adalah Rina. Walau Rina memang sudah menjadi seorang janda. Kalau perempuan itu bukan Rina, maka Ibu jelas pasti akan terus menolak keras dan akan tetap memaksa kamu untuk mencari perempuan lain yang masih gadis."

Kali Kedua ✔Where stories live. Discover now