128. Calon Menantu

313 28 0
                                    

💙 Mas Rezky

Aku masuk ke dapur dan langsung melihat Ibu yang saat ini sedang sibuk memasak sesuatu.

Jadi aku jelas lekas mendekati Ibu, "Ibu lagi masak apa?" tanyaku yang kini sudah berdiri persis di sebelah kiri Ibu.

Ibu sedikit tersentak lalu menepuk lenganku dengan cukup keras, "Kamu tuh, Dek. Mbok kalau datang, jangan suka ngagetin Ibu kaya gitu."

Aku meringis dan hanya bisa memasang senyum tanpa dosa ke arah Ibu, "Maaf, Bu."

Ibu diam saja, dan kembali melanjutkan masakannya.

"Ibu mau masak apa? Mau Rezky bantu?"

"Nggak usah. Ini, sebentar lagi, udah selesai semua kok. Ibu lagi bikin bubur sum-sum buat cucu perempuan Ibu."

Aku tertegun untuk sesaat, "Cucu perempuan Ibu? Siapa?"

Ibu menoleh lalu tersenyum padaku, "Ya anakmu, Dek. El. Siapa lagi?"

Aku langsung tersenyum dengan sangat bahagia setelah mendengar jawaban Ibuku tercinta, "Elysia?"

Ibu mengangguk tanpa ragu, "Iya dong. Memangnya siapa lagi anakmu kalau bukan Elysia?"

Aku langsung gelendotan dan menempel pada tubuh Ibu, "Nanti ada, Bu. Rezky kasih cucu lagi buat Ibu kalau Rezky udah nikah sama Rina."

Ibu terkekeh mendengar harapan besarku, "Aamiin."

Aku menegakan tubuhku lagi, "Oh iya Bu. Ibu masak bubur buat El, mau diantar ke butiknya Rina?"

Kukira, jawabannya adalah iya. Tapi ternyata, Ibu malah menggelengkan kepalanya. "Nggak. Kan Rina sama El yang mau datang ke sini."

Aku terkejut dengan informasi yang baru saja disampaikan oleh Ibu, "Rina sama El mau datang ke sini?"

"Iya. Rina mau masak sama Ibu. Terus, El mau Ibu kenalin sama Rio. Mumpung Rangga sama Nadia juga masih ada di sini."

"Kok Rina nggak kasih kabar sama Rezky kalau mau datang ke sini?"

Ibu mematikan kompor setelah buburnya sudah matang. Dan setelah itu, Ibu langsung menoleh padaku. "Kan Rina mau ketemunya sama Ibu. Jadi kenapa harus bilang dulu sama kamu?"

Aku jadi mendengus, "Ibu mah. Rina kan calon istrinya Rezky, Bu. Ya harusnya, Rina ngabarin Rezky juga dong kalau mau datang ke sini."

Ibu melengos melewati tubuhku kemudian duduk di kursi yang ada di ruang makan, "Kan Rina juga calon menantunya Ibu. Terus, Ibu yang minta Rina supaya jangan bilang sama kamu. Soalnya nanti kamu ribet, pasti langsung heboh banget kalau tahu Rina mau datang ke sini."

Aku tersenyum begitu senang.

Dan hatiku langsung menghangat setiap kali mendengar Ibu menyebut Rina dengan panggilan 'Calon Menantu'.

Aku mendudukkan diriku tepat di hadapan Ibu, "Cie, udah panggil Rina jadi calon menantu."

"Kan Rina memang calon menantu Ibu."

Aku terkekeh, "Dulu, siapa ya, yang nyuruh Rezky supaya cari perempuan lain buat jadi menantu Ibu? Tapi sekarang, malah udah deket banget sama Rina. Padahal dulu, awalnya, nolak banget tuh."

Kali Kedua ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora